METODE ILMIAH
·
Tugas
akhir mahasiswa adalah skripsi
·
Skripsi
merupakan karya tulis ilmiah
·
Membuat
orang lain yakin dan percaya
Suatu TOPIK (misalnya UNIB) dapat
dikemukakan dalam bentuk :
1. Narasi : tentang sejarah UNIB
2. Diskripsi : tentang keadaan nyata saat ini
3. Eksposisi : tentang tujuan dan cita-cita UNIB
4. Argumentasi : pernyataan orang tentang UNIB
·
Tulisan
argumentatif harus berdasarkan fakta.
·
Fakta-fakta
benar maka kesimpulannya akan benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
Perlu tahu landasan argumentasi
yaitu :
·
Penalaran
·
Corak-corak
penalaran
·
Cara
menilai/menolak suatu pendapat
·
Cara
menyusun tulisan argumentatif
PROPOSISI
☻Definisi Penalaran/Jalan
pikiran?.
☻Penalaran dapat berupa kalimat
yang berupa
pendapat
atau kesimpulan.
Proposisi : pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau ditolak karena kesalahan yang terkandung di dalamnya.
Contohnya: Semua manusia akan mati
Durian
telah punah pada tahun 2001
☻Proposisi
bentuknya selalu kalimat, tetapi tidak
semua kalimat adalah proposisi seperti
Kalimat
tanya,
perintah, harapan, keinginan.
☻Karena tidak dapat dibuktikan.
INFERENSI DAN IMPLIKASI
Proposisi dapat berupa :
èUcapan/pernyataan faktual
èKesimpulan/pendapat berdasarkan
fakta
èProses berfikir sangat penting
dalam penalaran.
Contohnya :
siapa
yang salah dalam kecelakaan lalu lintas.
siapa
yang bersalah dalam suatu persidangan.
èKasus : Ibu mendengar tetesan air dari keran
Kesimpulannya?
·
Keran mungkin sudah aus atau
·
Anaknya tidak rapat menutup keran
èCoba kemukakan beberapa contoh lainnya.
èKalau penalaran keliru maka kesimpulan salah.
WUJUD
EVIDENSI
bEvidensi
: unsur terpenting tulisan argumentatif
bWujudnya : fakta, kesaksian, informasi, autoritas
bSebagai
alat bukti kebenaran
bWujud
terendah berupa data atau informasi
bData/Informasi
harus: diyakini kebenarannya
bPerlu
diuji kebenarannya, jika diperlukan
bData/Informasi
harus berupa fakta
bContoh : jumlah dosen, jumlah penduduk
miskin
CARA
MENGUJI DATA
1. Observasi
◈Menguji
di lapangan dan mengobservasi sendiri
data/informasi tersebut
Contoh
: harga beras,
pohon tumbang dsb.
◈Kendala
observasi adalah waktu, tempat dan biaya
2. Kesaksian
Dapat langsung, dari buku atau
dokumen.
Contoh
: pupuk dapat
meningkatkan hasil
insektisida dapat mematikan
3. Autoritas (pendapat seorang ahli)
Contoh
: ahli penyakit
jiwa, dokter kandungan,
ahli pertanian, politikus dll.
CARA
MENGUJI FAKTA
Untuk menguji apakah
kenyataan/fakta memang sungguh-sunguh terjadi
1. Konsistensi : evidensi harus konsisten
Contoh
:
Permintaan keringanan SPP (Orang
Tua miskin)
Permintaan ujian susulan (karena
sakit)
2. Koherensi : fakta-fakta harus
koheren
CARA
MENILAI AUTORITAS
¨Autoritas (Sumber berita) :
ðDapat melakukan kesalahan
ðDapat terjadi perbedaan pendapat
¨Harus dinilai ð bagaimana?
1. Tidak mengandung prasangka
2. Dilihat pengalaman dan pendidikan
autoritas
3. Nama besar/kemashuran dan
prestise
4. Koherensi dengan kemajuan
PERNYATAAN
KATEGORIAL
◙ Pernyataan, statement, proposisi
Kategori (kelas)
◙ Perangkat
dalam proposisi berfungsi sebagai:
1. Term subyek (S)
2. Term predikat (P)
◙ Hubungan
antara S dan P berupa :
1. tercakup 2. di luar
gambar
A gambar B
2. sebagian tercakup 3. sebagian di luar
gambar
C gambar D
MACAM-MACAM
P. KATEGORIAL
Afirmatif : membenarkan (simbol A dan I)
Negatif : menyangkal (simbol E dan O)
Contoh:
(A) Semua manusia adalah mahluk berakal budi
(E) Tidak ada kucing adalah manusia
(I) Beberapa ular adalah binatang berbisa
(O) Beberapa orang bukan manusia jujur
Digambarkan sebagai :
(A) Semua S adalah P
(E) Tidak ada S adalah P
(I) Beberapa S adalah P
(O) Beberapa S bukan P
Afirmatif dan Negatif : ciri kualitatif
Semua, tak ada, beberapa : ciri kuantitatif
Kuantitatif ð universal (berlaku seluruh
kelas) ð partikular
(berlaku sejumlah
kelas)
Jenis-Jenis
Pernyataan Kategorial
1.Afirmatif Universal (A)
2.Negatif Universal (E)
3.Afirmatif Partikular (I)
4.Negatif Partikular (O)
INTERPRETASI
EKSISTENSIAL
Untuk menguji dua perangkat dalam
proposisi digunakan diagram VENN. Caranya :
☻Dibuat dua lingkaran yang
tumpang tindih
☻Diberi nomor 1 sampai 4
☻Tanda ‘x’ minimal ada satu
anggota disitu
☻Tanda bayangan/arsiran, tidak
ada anggotanya
☻Tidak ada tanda, tidak diketahui
anggotanya
1.
Pernyataan Afirmatif Universal (A)
Semua manusia adalah mahluk
berakal budi
Gambar
E
2.
Pernyataan Negatif Universal (E)
Tidak ada kucing adalah manusia
Gambar
F
3.
Pernyataan Afirmatif Partikular (I)
Beberapa ular adalah binatang
berbisa
Gambar
G
4.
Pernyataan Negatif Partikular (E)
Beberapa orang bukan manusia
penipu
Gambar
H
HUBUNGAN ANTAR PROPOSISI
Gambar
I
Dari gambar di atas dapat dilihat
:
A dan E (atas) : universal
I dan O ( bawah) : partikular
A dan I ( kiri) : afirmatif
E dan O (kanan) : negatif
Jenis-jenis hubungan/relasi antar proposisi:
Jenis-jenis hubungan/relasi antar proposisi:
1. Kebalikan (contrary) : antara A dan E
2. Kebalikan-bawahan (sub-contrary) : antara I dan O
3. Ketercakupan (sub-alteran) : antara A dan I ; E dan
O
4. Pertentangan (kontradiksi) : antara A dan O; E dan I
1. Relasi Kebalikan (contrary)
►jika yang satu benar, yang lain
salah
►tetapi dua-duanya bisa salah
Contoh:
(A) Semua petani adalah orang-orang yang jujur (b)
(E) Tidak ada petani adalah
orang-orang yang jujur ?
2. Relasi Kebalikan-bawahan
(sub-contrary)
►jika yang satu salah, yang lain
benar
►tetapi dua-duanya dapat benar
Contoh:
(I) Beberapa petani adalah
orang-orang yang jujur
(O) Beberapa petani adalah orang
yang tidak jujur
3. Relasi Ketercakupan
(sub-alteran)
► kebenaran I menjamin kebenaran
II
► kebenaran II tidak menjamin
kebenaran I
Contoh
:
(A) Semua petani adalah
orang-orang yang jujur
(I) Beberapa petani adalah
orang-orang yang jujur
è Bagaimana
dengan E dan O? PUTRA !!!!
E: Tdk semua dosen
adalah laki-laki (B)
O: Beberapa dosen
adalah bukan laki-laki (B)
4. Relasi Pertentangan
(kontradiksi)
► dua pernyataan tidak bisa
sama-sama benar
atau sama-sama salah
Contoh
:
(A) Semua petani adalah
orang-orang yang jujur (B)
(O) Beberapa petani adalah bukan
orang jujur (S)
è Bagaimana
dengan E dan I? PUTRI !!!!!
E: Tidak ada
mamalia yang bertelur (B)
I: Beberapa mamalia
bertelur (S)
PERNYATAAN
YANG SAMA
·
Dua
pernyataan atau lebih maknanya sama?
·
Perlu
diuji apakah sama atau berbeda
·
Dengan
: konversi, obversi, kontraposisi
1. KONVERSI
Menukarkan S ke P atau P ke S
Proposisi awal disebut konvertan
Proposisi yang baru disebut konvers
Dua macam konversi :
1. 1. Konversi sederhana
1.2.
Konversi dengan pembatasan
KONVERSI
SEDERHANA
ðHanya berlaku untuk E dan I
ðTidak berlaku untuk A dan O
Contoh
:
(E) Tidak ada kucing adalah tikus (konvertan)
(E) Tidak ada tikus adalah kucing (konvers)
(I) Beberapa pejabat adalah orang-orang
kaya
(I) Beberapa orang-orang kaya adalah pejabat
KONVERSI
DENGAN PEMBATASAN
A dan I mempunyai relasi
sub-alteran :
(A) Semua petani adalah
orang-orang yang rajin
(I) Beberapa petani adalah
orang-orang yang rajin
Konversi
dengan pembatasan hasilnya:
Semua petani adalah orang-orang yang rajin
(konvertan)
Beberapa orang-orang yang rajin adalah
petani(konvers)
Tahapannya :
a. Lakukan konversi sederhana
atas pernyataan A
Semua petani
adalah orang-orang yang rajin
(konvertan)
Semua orang-orang
yang rajin adalah petani (K.
sdhn)
b. Ubah kualitatif universal ke
partikular
Semua orang-orang yang rajin adalah petani
Beberapa orang-orang yang rajin adalah petani(konvers)
Hasilnya :
Pernyataan I sebagai sub alteran
dari A =
Pernyataan I hasil konversi
dengan pembatasan.
2. OBVERSI
·
Proses
perubahan dengan menyangkal lawan dari suatu proposisi afirmatif.
·
Pernyataan
asli disebut obvertan
·
Proposisi
baru disebut obvers
·
Kita
perlu memahami :
èAntonim = lawan
èKomplemen =
semua perangkat di luar perangkat yang diketahui
Contoh
:
☻Hitam antonimnya putih
☻Hitam komplemennya non-hitam (bukan hitam)
seperti merah, hijau, kuning, biru, ungu dll.
☻Contoh lain?. Sebutkan!.
☻Supaya obvers = obvertan maka perlu dilakukan
dua prosedur
1. Mengubah kualitas dari obvertan
ðdari afirmatif menjadi negatif
ðdari negatif menjadi afirmartif
2. Mengganti term predikat dengan komplemennya
ðdari P menjadi non-P
ðdari non-P menjadi P
Contoh
:
Semua
mahasiswa adalah
orang-orang intelek (A)
Tidak
ada mahasiswa
adalah orang-orang intelek Tidak ada mahasiswa
adalah orang-orang non-intelek
Contoh
lain :
1. Semua dosen UNIB adalah PNS
2. Semua mahasiswa adalah lulusan
SLTA
Obversnya?
Obversi berlaku untuk pernyataan A, E, I dan O
èNegative Universal (E)
◘Tidak ada petani adalah orang-orang jujur
◘Semua petani adalah orang-orang jujur
◘Semua petani adalah orang-orang yang tidak jujur
èAfirmatif Partikular (I)
◘ Beberapa petani adalah orang-orang jujur
◘ Beberapa petani adalah bukan
orang-orang yang jujur
◘ Beberapa petani adalah bukan orang-orang
yang
tidak jujur
èNegatif Partikular (E)
◘ Beberapa pengajar adalah bukan
dosen killer
◘ Beberapa pengajar adalah dosen
killer
◘ Beberapa pengajar adalah dosen
non-killer
3. KONTRAPOSISI
Adalah proses menghasilkan
proposisi baru melalui obversi, konversi
dan sekali lagi obversi
Contoh
:
A (Afirmatif Universal)
1. Semua mahasiswa adalah orang yang
rajin
2. Tidak ada mahasiswa adalah orang yang tidak rajin
3. Tidak ada orang yang tidak rajin adalah non-mahasiswa
4. Semua orang yang tidak rajin adalah non-mhs
Arti I =
II = III = IV
·
Kontraposisi
berlaku juga untuk O (negatif partikular) tetapi tidak pada I (afirmatif
partikular)
·
Proposisi
E dapat dikontraposisikan melalui konversi dengan pembatasan
Contoh
:
ðTidak ada ulama adalah orang-orang fanatik f
ðSemua ulama adalah orang-orang non-fanatik f
ðBeberapa orang-orang non-fanatik adalah
ulama J
ðBeberapa orang-orang non-fanatik adalah bukan
ulama J
è 1=2; 2#3 (2
menjamin 3)
3=4; 1#4 (1 menjamin 4)
PROSES
PENALARAN
Pendahuluan:
ÖKita sudah membahas dasar-dasar proses penalaran seperti inferensi, implikasi,
evidensi, menilai data, fakta dan
autoritas.
ÖBagaimana menyusun kesimpulan yang dapat
diterima
akal sehat?
Ö Dibahas dalam berbagai corak penalaran
Ö Proses penalaran terjadi sangat komplek dan rumit
Ö Terdiri dari mata rantai yang sangat panjang
ÖBagaimana cara menghubungkan mata rantai?
ÖTiga proses penalaran : induksi, deduksi, penolakan (salah nalar)
INDUKSI
►Induksi bertolak pada satu atau
beberapa
fenomena individual dan diturunkan
suatu
simpulan.
►Disebut juga corak berfikir
ilmiah
►Lebih baik jika diikuti proses
penalaran deduksi
►Fenomena individual merupakan
data/pernyataan
yang faktual
► Titik tolaknya adalah
pernyataan/fakta/proposisi
Macam-macam penalaran induksi:
1. Generalisasi
2. Hipotesis dan Teori
3. Analogi Induktif
4. Hubungan Kausal
1.
GENERALISASI
·
Bertolak
dari sejumlah fenomena individual tang
kesimpulannya
bersifat umum dan mencakup
semua
fenomena tadi
·
Kesimpulannya
lebih baik jika berlaku juga untuk
fenomena
lain sejenis yang belum diselidiki
Dua jenis generalisasi adalah :
1. Dengan loncatan induktif
2. Tanpa loncatan induktif
1. Dengan loncatan induktif
èbertitik-tolak dari fakta
èfakta yang digunakan belum cukup
èkesimpulannya lemah, mudah
ditolak
Contoh:
☻Di Propinsi Bengkulu terdapat 37
bahasa daerah
☻Suku Dayak masih primitif
☻Orang Padang sangat hemat
☻Orang Jawa lemah lembut
☻Orang Batak berwatak keras
2. Tanpa loncatan induktif
èfakta yang diberikan cukup banyak
èberapa banyak? tidak pasti
èkesempatan menyerang kecil
Contoh:
☻Semua logam jika dipanaskan akan
memuai
☻Boss-nya seorang yang kejam
☻Dosen Metode Ilmiah killer
Generalisasi
|
Peristiwa A
|
Peristiwa B
|
Peristiwa C
|
Peristiwa D
|
èGeneralisasi perlu dicek/dievaluasi
Cara pengujiannya :
ðJumlah peristiwa yang menjadi dasar, makin
banyak makin baik (ciri kuantitatif)
ðApakah sampelnya baik (ciri kualitatif)
ðPerhitungkan kekecualian yang timbul
ðPerumusannya harus absah
2.
HIPOTESIS DAN TEORI
èHipotesis : dugaan yang sifatnya sementara
Hipotesa Analisa
: Cari dulu
Hippotesis Analisis
: Cari dulu
èTeori : hipotesis yang telah diuji dan dapat diterapkan pada fenomena yang relevan/sejenis
èHipotesis yang baik harus:
1. Memperhitungkan evidensi
yang ada
2. Pilih hipotesis yang sederhana
3. Hipotesis harus koheren/sesuai
pengetahuan manusia
3.
ANALOGI
Öbertolak dari 2 peristiwa yang
mirip satu sama
lain
Ökesimpulannya: jika berlaku untuk
yang satu,
berlaku juga untuk yang lain
Contoh :
Reza
tamatan UNIB, bekerja di Departemen Pertanian dan menunjukkan prestasi kerja
yang sangat bagus. Pada saat ada formasi baru, pimpinan kantor Departemen
langsung menerima Ningsih karena Ningsih alumni UNIB. Logika beliau, Ningsih
pasti memiliki kualitas yang sebagus Reza. Pelamar yang lain dikesampingkan.
Pimpinan
tidak melihat siapa itu Ningsih, tapi semata-mata karena Ningsih satu alumni
dengan Reza.
4.
HUBUNGAN KAUSAL (Hubungan Sebab Akibat)
Ada
tiga pola:
Dari
Sebab ke Akibat
èKarena ada sebab maka timbul
akibat
Contoh:
Sebab
Diana sakit
Akibatnya
dia tidak masuk kuliah
Contoh lain?
èSatu sebab dapat menimbulkan beberapa
akibat:
Contoh:
Sebab : turun hujan
Akibat : tanah becek, selokan mampet, banjir,
mahasiswa datang terlambat, sakit flu dsb.
è Sebab dan akibat dapat berantai
Sebab : musim kering (el nino)
Akibat : panen gagal (menjadi sebab)
Akibat : harga komoditas mahal (menjadi sebab)
Akibat : harga makanan menjadi mahal (mjd sebab)
Akibat : minta kenaikkan uang saku dst.
Dari
Sebab ke Akibat
èBertolak dari akibat yang diketahui ke sebab
Contoh
:
Nova sakit (sebagai akibat) ð pergi ke dokter
Dicari sebabnya : misalnya
malaria, tipus, maag dsb
Dari
Akibat ke Akibat
èBertolak
dari akibat menuju akibat yang lain, tanpa
mencari sebab yang menimbulkan akibat
tersebut
Contoh :
Seorang
Ibu melihat tanah becek (sebagai akibat)
Dia
berfikir jemurannya tidak kering (akibat lain)
DEDUKSI
Definisi:
proses berfikir yang bertolak
dari proposisi yang sudah ada menuju proposisi baru yang berupa kesimpulan
Macam-macam corak berfikir
deduktif :
1. Silogisme Kategorial
2. Silogisme Hipotesis
3. Silogisme Alternatif
4. Entimem
5. Rantai Deduksi
Silogisme:
Proses penalaran yang
menghubungkan 2 proposisi untuk menurunkan proposisi ketiga yang berupa
kesimpulan
1.
Silogisme Kategorial
◘ terdiri dari tiga proposisi
◘ terdapat tiga term
◘ tiap term hanya muncul dalam 2
pernyataan
Contoh
:
Semua buruh adalah manusia
pekerja
Semua tukang batu adalah buruh
Kesimp:
Semua tukang batu adalah manusia pekerja
Pada Kesimpulan:
Predikat
: manusia pekerja =
term mayor
Subyek : tukang batu =
term minor
Term yang tidak muncul = term tengah
PROPOSISI SILOGISME
Jenisnya:
Premis mayor = mengandung term mayor
Premis minor = mengandung term minor
Kesimpulan = berdasarkan kedua premis
VALIDITAS DAN KEBENARAN
►Validitas (kesahihan=keabsahan)
tergantung
bentuk logis silogisme
►Kebenaran tergantung fakta-fakta
pendukung
►Bentuk logis silogisme
ditentukan
1. modus (p. mayor; p. minor;
kesimpulan)
2. figur (penyusunan term)
Contoh :
P. mayor :Manusia adalah mahluk berakal budi
P. minor : Dina adalah seorang manusia
Kesimp. : Dina adalah mahluk berakal budi
Modusnya :
Afirmatif
Universal (A)
Afirmatif
Partikular (I)
Afirmatif
Partikular (I)
Figurnya :
S – P
O – S
O – P
Ada 4 jenis figur
:
Figur 1 Figur 2 Figur 3 Figur 4
S – P P – S S –
P P – S
O – S O – S S –
O S – O
O – P O – P O –
P O – P (Kesimp)
Kemungkinan yang ada :
ðPremis mayor dapat berupa : A, E, I dan O
ðPremis minor dapat berupa : A, E, I dan O
ðKesimpulannya dapat berupa : A, E, I dan O
ðKombinasinya ada
4 x 4 x 4 : 64 modus
ðMasing-masing modus ada 4 figur
ðJadi semuanya ada 4 x 64 : 256 figur (bentuk
silogisme)
MENGUJI VALIDITAS
ÖMenggunakan diagram Venn
ÖTerdapat 3 term maka perlu 3 lingkaran
ÖTerjadi delapan area
gambar 1
Pengujian AAA-1
Semua prajurit adalah orang yang
gagah berani
Semua kelasi adalah prajurit
Jadi, Semua kelasi adalah orang
yang gagah berani
Keterangan simbol :
O = orang gagah berani; P =
prajurit; K = kelasi
Gambar 2
Kesimpulannya valid, area 3 tidak
diberi bayangan yang berarti semua kelasi adalah orang yang gagah berani
Pengujian AAA-2
Semua prajurit adalah orang yang
gagah berani (P-S)
Semua kelasi adalah orang yang
gagah berani (O-S)
Silogisme tersebut tidak valid,
karena area 2 tidak ada bayangan yang berarti ada kelasi yang gagah
berani
Pengujian AEE-2
(Modus)
Semua pengajar adalah guru
(P-S)
Tidak ada pelajar adalah guru
(O-S)
Jadi, Tidak ada pelajar adalah
pengajar (O-P)
Keimpulannya valid, area 3 dan 6
diarsir yang menggambarkan tidak ada pelajar yang pengajar
Pengujian IAI-3
Beberapa binatang bersayap adalah
burung (S-P)
Semua binatang bersayap adalah
unggas (S-O)
Maka, Beberapa unggas adalah
burung (O-P)
Gambar 5
Kesimpulannya valid, area 3
disilang yang menunjukkan beberapa uanggas adalah burung
Pengujian IEI-4
Beberapa sarjana adalah usahawan
Tidak ada usahawan adalah dosen
Jadi, Beberapa dosen adalah
sarjana
Gambar 6
Kesimpulannya tidak valid,
seharusnya area 6 yang disilang yang menunjukkan beberapa dosen adalah sarjana
Urutan menguji validitas:
1. Tempatkan 3 lingkaran dalam
bentuk standard
2. Tiga lingkaran tersebut membentuk
8 area
3. Beri nomor pada area tersebut
dari 1 – 8
4. Premisnya universal, maka diberi
bayangan
5. Premisnya partikular, maka diberi
tanda silang
6. Kalau diagram terakhir sesuai
kesimpulan è valid
KAIDAH-KAIDAH
SILOGISME KATEGORIAL
è dari 256 figur yang ada, setelah ditest yang valid
ada 15
Figur 1 Figur
2 Figur 3 Figur 4
AAA AEE AII AEE
EAE EAE EIO EIO
AII AOO IAI IAI
EIO EIO OAO
♣ Validitas kesimpulan tergantung
pemenuhan
syarat silogisme
♣ Kebenaran tergantung dari
kebenaran material:
pengujian, penelitian, observasi dll.
Kaidah untuk menjamin kebenaran
silogisme:
1. Terdiri dari tiga proposisi
2. Dalam ketiga proposisi ada 3 term
3. Term pada kesimpulan sudah
disebutkan pada premis mayor dan premis minor (a-b; b-c;
a-c)
4. Premisnya universal dan
partikular, kesimpulannya harus partikular
5. Kedua premis universal,
kesimpulannya harus universal
6. Premisnya positif dan negatif,
kesimpulannya harus negatif
7. Kedua premis negatif, tidak dapat
disimpulkan
8. Dua premis partikular, tidak
dapat ditarik kesimpulan yang shahih
2.
Silogisme Hipotesis
èRumusnya : Jika P maka Q
èPernyataan pada premis mayor bersifat hipotesis
Contoh
P. my : Jika tidak turun hujan, maka panen gagal
P. mr : Hujan tidak turun
Kesimp : Sebab itu panen akan gagal
Atau
P. my : Jika tidak turun hujan, maka panen gagal
P. mr : Hujan turun
Kesimp : Sebab itu panen tidak gagal
Contoh lainnya?
3.
Silogisme Alternatif
Premis mayornya berupa proposisi
alternatif
Premis minornya, menerima atau
menolak
Kesimpulannya tergantung premis
minornya
Contoh:
Nana pergi kuliah atau di
perpustakaan
Nana sedang kuliah
Jadi, Nana tidak ada di
perpustakaan
Sebaliknya
Nana pergi kuliah atau di
perpustakaan
Nana tidak sedang kuliah
Jadi, Nana ada di perpustakaan
Contoh lainnya?
4.
Entimem
Tujuan, agar tulisan tidak
kaku/terlalu formal
Caranya dengan menghilangkan salah satu proposisi
(ada dalam pikiran), dan diketahui orang lain
Contoh :
P. my :
Siapa saja yang dipilih mengikuti pertandingan Uber Cup seorang pemain kawakan
P. mr :
Susi S. terpilih untuk mengikuti pertandingan
Uber Cup
Kesimp :
Susi S. adalah seorang pemain kawakan
Dalam bentuk Entimem
Susi S. adalah seorang pemain
kawakan, karena itu terpilih untuk mengikuti pertandingan Uber Cup.
èPenulis harus mampu menguji kebenaran dan
validitas kesimpulan yang dibuat
èCara menguji ð dengan menempatkan kembali
ke Silogisme Kategorial
Misalnya :
1. Prof. Toni adalah seorang
sarjana besar, karena
ia membuat banyak penelitian
2. Prof. Toni membuat banyak penelitian,
karena ia
seorang sarjana besar
Pendapat yang mungkin timbul :
1 benar, 2 salah; 1 salah, 2 benar
1 dan 2 salah; 1 dan 2 benar
Pengujian dilakukan sbb:
Silogisme I
ðSemua orang yang membuat banyak penelitian
adalah sarjana besar
ðProf. Toni membuat banyak penelitian
ðProf. Toni adalah sarjana besar
Silogisme II
ðSemua sarjana yang besar membuat banyak
penelitian
ðProf. Toni adalah seorang sarjana besar
ðProf. Toni membuat banyak penelitian
Diagram Venn untuk menguji
validitas
Pola keduanya adalah AII-1 è valid
Gambar 7
èKedua
entimem valid, tetapi kebenarannya diragukan
Pertanyaannya adalah :
èApakah benar semua orang yang membuat
banyak penelitian adalah sarjana besar?
èApakah benar semua sarjana yang besar
membuat banyak penelitian?
5.
Rantai Deduksi
ðlebih informal dari entimem
ðberdasarkan pengalaman ð membentuk
rangkaian deduksi
Contoh
:
¨Pengalaman
makan buah belimbing masam
¨Pengalaman
mengambil pelajaran Ilmu Pasti
¨Pengalaman
digigit serangga
0 komentar:
Posting Komentar