Selasa, 28 Januari 2014

NODA-NODA DOSA


Perbuatan dosa dan maksiat pasti mendatangkan mudharat (kerugian / kejelakan) meskipun antara satu dosa dengan yang lain berbeda-beda tingkat mudharatnya. Tidaklah ada kejelekan di dunia dan akhirat kecuali pasti disebabkan dosa dan maksiat.

Apa yang menyebabkan diusirnya Iblis dari surga dan diputuskan untuk menjadi makhluk yang sengsara selama-lamanya? Apa yang menyebabkan tenggelamnya manusia di masa Nabi Nuh? Apa yang menyebabkan terhempasnya kaum ‘Aad oleh angin yang begitu dahsyat? Apa yang menyebabkan kaum Nabi Luth dibalik bersama buminya sehingga yang bawah menjadi di atas dan yang atas menjadi di bawah? Apa yang menyebabkan Fir’aun bersama bala tentaranya tenggelam di tengah lautan? Apa yang menyebabkan Qarun tengelam ke dalam bumi bersama harta kekayaannya? Apa yang menjadikan sekelompok orang Yahudi diubah bentuknya menjadi babi dan kera? Apa yang menyebabkan semua itu kalau bukan dosa dan maksiat?

Allah berfirman:
“Telah nampak kerusakan di darat dan lautan dengan sebab apa yang dilakukan oleh tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian akibat perbuatan mereka agar mereka kembali ke jalan yang benar.” (Ar-Rum: 41)

Abdullah bin Umar bin Khatthab radhiallahu 'anhu mengatakan:
“Aku adalah yang kesepuluh dari sepuluh orang muhajirin yang berada di sisi Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau menghadapkan wajahnya kepada kami kemudian mengatakan: ‘Wahai muhajirin ada lima perkara, saya berlindung kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk kalian dapati lima perkara itu:
Tidaklah muncul kekejian pada sebuah kaum dan mereka menampakkannya kecuali mereka akan diberi cobaan dengan wabah pes dan penyakit-penyakit yang tidak pernah ada pada orang-orang yang hidup mendahului mereka.
Tidaklah sebuah kaum mengurangi timbangan dan ukuran kecuali mereka akan dicoba dengan kemarau panjang, krisis bahan makanan dan kedzaliman serta kecurangan penguasa.
Tidaklah sebuah kaum menahan dari pembayaran zakat dari harta mereka kecuali mereka akan dihalangi dari setetes air dari langit, kalaulah bukan karena binatang-binatang niscaya tidak akan diberi hujan.
Tidaklah sebuah kaum menyelisihi janji kecuali Allah akan kuasakan kepada mereka musuh dari selain mereka sehingga musuh-musuh itu akan mengambil sebagian yang dimiliki oleh kaum itu.
Dan tidaklah pimpinan-pimpinan mereka tidak mengamalkan apa yang Allah turunkan dalam kitab-Nya kecuali Allah akan menjadikan pertikaian di antara mereka sendiri.”
[Shahih, HR Ibnu Majah no:4019 dishahihkan oleh Asy Syaikh al Albani, lihat Sisilah As-Shahihah no.106-107]

Demikianlah maksiat akan menimbulkan sekian banyak kejelekan sebagaimana disebutkan Ibnul Qayyim:
1. Bahwasanya maksiat akan menghalangi ilmu. Karena sesungguhnya ilmu adalah cahaya yang Allah berikan kepada seorang hamba dan maksiat akan memadamkannya.
2. Maksiat menyebabkan terhambatnya rizqi, sebagaimana takwa itu akan menyebabkan datangnya rizqi maka meninggalkan takwa akan menyebabkan kefakiran.
3. Maksiat menyebabkan hati gelisah dalam berhubungan dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan tidak ada padanya kenikmatan sama sekali. Ini tidak disadari kecuali oleh pemilik hati yang hidup. Adapun hati yang mati tidak bisa menyadarinya. Bagai mayat yang tak dapat merasakan sakit atas luka yang mengenainya.
4. Maksiat menyebabkan ketidakharmonisan hubungan hamba dengan sesamanya. Lebih-lebih orang-orang yang baik, sampai sebagian pendahulu kita mengatakan: “Sungguh aku berbuat maksiat kepada Allah dan aku melihat pengaruhnya pada binatang kendaraanku dan istriku.”
5. Menyebabkan sulitnya segala urusan, sehingga ia tidak menuju sebuah urusan kecuali ia dapati dalam keadaan buntu.
6. Maksiat menyebabkan terhambatnya ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala .
7. Maksiat menyebabkan lemah qalbu dan jasmaninya, karena kekuatan jasmani itu berasal dari batin maka tatkala batinnya lemah lahirnyapun lemah.
8. Menghilangkan keberkahan umur.
9. Maksiat menyebabkan kegelapan dalam hati seperti halnya ia merasakan kegelapan malam yang pekat.
Diambil dari kitab Ad-Da’u wad Dawa’u
(Penyakit dan Obatnya) karya Ibnu Qoyyim al Jauziyyah oleh Al-Ustadz Qomar Suaidi.
Sumber [www.asysyariah.com]

Kamis, 23 Januari 2014

UKT UNIB Derita Dan Harapan Tunas Bangsa

Bismillahirrohmaanirrohiim

UANG KULIAH TUNGGAL (UKT)
MAHASISWA BARU TAHUN 2014/2015 UNIVERSITAS BENGKULU 

UKT merupakan uang kuliah yang harus dibayar oleh setiap mahasiswa pada setiap semester dari awal semester hingga mahasiswa tersebut menyelesaikan studinya, dan tidak ada pungutan-pungutan lain yang dibebankan kepada mahasiswa, selama menempuh pendidikannya.


UKT Program Sarjana Universitas Bengkulu besarnya tergantung pada program studi yang besarnya :
NO
PROGRAM STUDI
BESARAN UKT
 1IPS (Akuntansi, Ekonomi Pembangunan, Manajemen, Ilmu Hukum, Ilmu Administrasi Negara, Ilmu Kesejahteraan Sosial, Ilmu Komunikasi, Sosiologi, Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia, Pend. Bahasa Inggris, Bimbingan Konseling, Pend. Guru PAUD, Penjaskes, PGSD, Pend. Luar Sekolah) Rp. 0,- s.d. Rp. 3.650.000
 2IPA (Biologi, Fisika, Kimia, Matematika, Agribisnis, Agroekoteknologi, Kehutanan, Ilmu Kelautan, Peternakan, Teknologi Industri Pertanian, Peternakan, Pend. Biologi, Pend. Fisika, Pend. Kimia, Pend. Matematika, teknik Elektro, Teknik Informatikam Teknik Mesin, Teknik Sipil Rp. 0,- s.d. Rp. 3.900.000
 3 Pendidikan Dokter (Pre Klinik) Rp. 0,- s.d. Rp. 13.500.000

Penetapan Besar UKT permahasiswa Tergantung dari Besar Pendapatan Orang Tua / Wali Mahasiswa Yang Bersangkutan Pada Saat Mendaftar Tes Baik Itu SNMPTN , SBMPTN, dll. Jika Pendapatan Orang Tua Yang diisi tidak sesuai dengan Penghasilan Orang Tua / Wali maka secara Otomatis UKT yang dibayar Oleh Mahasiswa Tersebut akan Tinggi. Sebagai Contoh Pendapatan Orang Tua Anda 1.000.000 tapi anda Isi 10.000.000 (Bohong Karena Gengsi) Akibatnya UKT anda tiap Semester bisa Mencapai 3.900.000 / Semester (Bisa pusing Orang Tua)

Untuk Kami mengingatkan Kepada Adek-Adek Yang akan Melanjutkan Studi (Kuliah) di PTN (Perguruan Tinggi Negeri) Yang Berada dibawah DIKTI Untuk Mengisi Borang Pendapatan Orang Tua / Wali dengan Jujur dan Benar, Itu dikarenakan Untuk Kebaikan anda sendiri, kan Rugi jika diterima namun Orang tua anda tidak sanggung membayar Uang Kuliah persemester yang terlalu Tinggi, Hingga anda harus Stop kuliah / anda harus kuliah ditempat Swasta Karena Kesalahan anda Mengisi Borang Penghasilan Orang Tua pada saat mendaftar Tes.
Sebaliknya jika anda Mengisi dengan Jujur saya rasa tidak terlalu bermasalah.

=Orang Jujur Pasti Mujur=
 

Followers