Kamis, 24 Mei 2012


Ghoribah / Ghurobah (Asing)
Menyikapi Hadist-Hadist Palsu Tentang Keutamaan Shalat dan Puasa di Bulan Rajab
Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas 

Apabila kita memperhatikan hari-hari, pekan-pekan, bulan-bulan, sepanjang tahun serta malam dan siangnya, niscaya kita akan mendapatkan bahwa Allah Yang Maha Bijaksana mengistimewakan sebagian dari sebagian lainnya dengan keistimewaan dan keutamaan tertentu. Ada bulan yang dipandang lebih utama dari bulan lainnya, misalnya bulan Ramadhan dengan kewajiban puasa pada siangnya dan sunnah menambah ibadah pada malamnya. Di antara bulan-bulan itu ada pula yang dipilih sebagai bulan haram atau bulan yang dihormati, dan diharamkan berperang pada bulan-bulan itu.

Allah juga mengkhususkan hari Jum’at dalam sepe-kan untuk berkumpul shalat Jum’at dan mendengarkan khutbah yang berisi peringatan dan nasehat.

Ibnul Qayyim menerangkan dalam kitabnya, Zaadul Ma’aad,[1] bahwa Jum’at mempunyai lebih dari tiga puluh keutamaan, kendatipun demikian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang mengkhususkan ibadah pada malam Jum’at atau puasa pada hari Jum’at, sebagaimana sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لاَ تَخُصُّوْا لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ بِقِيَامٍ مِنْ بَيْنِ اللَّيَالِيْ، وَلاَ تَخُصُّوْا يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِصِيَامٍ مِنْ بَيْنِ اْلأَياَّمِ، إِلاَّ أَنْ يَكُوْنَ فِيْ صَوْمٍ يَصُوْمُهُ أَحَدُكُمْ.

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Janganlah kalian mengkhususkan malam Jum’at untuk beribadah dari malam-malam yang lain dan jangan pula kalian mengkhususkan puasa pada hari Jum’at dari hari-hari yang lainnya, kecuali bila bertepatan (hari Jum’at itu) dengan puasa yang biasa kalian berpuasa padanya.”

HR. Muslim (no. 1144 (148)) dan Ibnu Hibban (no. 3603), lihat Silsilatul Ahaadits ash-Shahihah (no. 980).

Allah Yang Mahabijaksana telah mengutamakan se-bagian waktu malam dan siang dengan menjanjikan ter-kabulnya do’a dan terpenuhinya permintaan. Demikian Allah mengutamakan tiga generasi pertama sesudah di-utusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mereka dianggap sebagai generasi terbaik apabila diban-dingkan dengan generasi berikutnya sampai hari Kiamat. Ada beberapa tempat dan masjid yang diutamakan oleh Allah dibandingkan tempat dan masjid lainnya. Semua hal tersebut kita ketahui berdasarkan hadits-hadits yang shahih dan contoh yang benar.

Adapun tentang bulan Rajab, keutamaannya dalam masalah shalat dan puasa padanya dibanding dengan bulan-bulan yang lainnya, semua haditsnya sangat lemah dan palsu. Oleh karena itu tidak boleh seorang Muslim mengutamakan dan melakukan ibadah yang khusus pada bulan Rajab.

Di bawah ini akan saya berikan contoh hadits-hadits palsu tentang keutamaan shalat dan puasa di bulan Rajab.

HADITS PERTAMA

رَجَبٌ شَهْرُ اللهِ وَشَعْبَانُ شَهْرِيْ وَرَمَضَانُ شَهْرُ أُمَّتِيْ.

“Rajab bulan Allah, Sya’ban bulanku dan Ramadhan adalah bulan ummatku.

Keterangan: HADITS INI (مَوْضُوْعٌ) MAUDHU’
Kata Syaikh ash-Shaghani (wafat th. 650 H): “Hadits ini maudhu’.”

Lihat Maudhu’atush Shaghani (I/61, no. 129).
Hadits tersebut mempunyai matan yang panjang, lanjutan hadits itu ada lafazh:

لاَ تَغْفُلُوْا عَنْ أَوَّلِ جُمُعَةٍ مِنْ رَجَبٍ فَإِنَّهَا لَيْلَةٌ تُسَمِّيْهَا الْمَلاَئِكَةُ الرَّغَائِبَ…

“Janganlah kalian lalai dari (beribadah) pada malam Jum’at
pertama di bulan Rajab, karena malam itu Malaikat menamakannya Raghaa-ib…”

Keterangan: HADITS INI (مَوْضُوْعٌ) MAUDHU’
Kata Ibnul Qayyim (wafat th. 751 H): “Hadits ini di-riwayatkan oleh ‘Abdur Rahman bin Mandah dari Ibnu Jahdham, telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin Muhammad bin Sa’id al-Bashry, telah menceritakan kepada kami Khalaf bin ‘Abdullah as-Shan’any, dari Humaid ath-Thawil dari Anas, secara marfu’.
Al-Manaarul Muniif fish Shahih wadh Dha’if (no. 168-169).

Kata Ibnul Jauzi (wafat th. 597 H): “Hadits ini palsu dan yang tertuduh memalsukannya adalah Ibnu Jahdham, mereka menuduh sebagai pendusta. Aku telah mendengar Syaikhku Abdul Wahhab al-Hafizh berkata: “Rawi-rawi hadits tersebut adalah rawi-rawi yang majhul (tidak dikenal), aku sudah periksa semua kitab, tetapi aku tidak dapati biografi hidup mereka.”
Al-Maudhu’at (II/125), oleh Ibnul Jauzy.

Imam adz-Dzahaby berkata: “ ’Ali bin ‘Abdullah bin Jahdham az-Zahudi, Abul Hasan Syaikhush Shuufiyyah pengarang kitab Bahjatul Asraar dituduh memalsukan hadits.”

Kata para ulama lainnya: “Dia dituduh membuat hadits palsu tentang shalat ar-Raghaa-ib.”
Periksa: Mizaanul I’tidal (III/142-143, no. 5879).

HADITS KEDUA

فَضْلُ شَهْرِ رَجَبٍ عَلَى الشُّهُوْرِ كَفَضْلِ الْقُرْآنِ عَلَى سَائِرِ الْكَلاَمِ وَفَضْلُ شَهْرِ شَعْبَانَ كَفَضْلِي عَلىَ سَائِرِ الأَنْبِيَاءِ، وَفَضْلُ شَهْرِ رَمَضَانَ عَلَى الشُّهُوْرِ كَفَضْلِ اللهِ عَلَى سَائِرِ العِبَادِ.

“Keutamaan bulan Rajab atas bulan-bulan lainnya seperti keutamaan al-Qur-an atas semua perkataan, keutamaan bulan Sya’ban seperti keutamaanku atas para Nabi, dan keutamaan bulan Ramadhan seperti keutamaan Allah atas semua hamba.”

Keterangan: HADITS INI (مَوْضُوْعٌ) MAUDHU’
Kata al Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalany: “Hadits ini palsu.”
Lihat al-Mashnu’ fii Ma’rifatil Haditsil Maudhu’ (no. 206, hal. 128), oleh Syaikh Ali al-Qary al-Makky (wafat th. 1014 H).

HADITS KETIGA:

مَنْ صَلَّى الْمَغْرِبَ أَوَّلَ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ ثُمَّ صَلَّى بَعْدَهَا عِشْرِيْنَ رَكْعَةٍ يَقْرَأُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدُ مَرَّةً، وَيُسَلِّمُ فِيْهِنَّ عَشْرَ تَسْلِيْمَاتٍ، أَتَدْرُوْنَ مَا ثَوَابُهُ ؟ فَإِنَّ الرُّوْحَ اْلأَمِيْنَ جِبْرِيْلُ عَلَّمَنِيْ ذَلِكَ. قُلْنَا: اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ: حَفِظَهُ اللَّهُ فِيْ نَفْسِهِ وَمَالِهِ وَأَهْلِهِ وَوَلَدِهِ وَأُجِيْرَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَجَازَ عَلَى الصِّرَاطِ كَالْبَرْقِ بِغَيْرِ حِسَابٍ وَلاَ عَذَابٍ.

“Barangsiapa shalat Maghrib di malam pertama bulan Rajab, kemudian shalat sesudahnya dua puluh raka’at, setiap raka’at membaca al-Fatihah dan al-Ikhlash serta salam sepuluh kali. Kalian tahu ganjarannya? Sesungguhnya Jibril mengajarkan kepadaku demikian.” Kami berkata: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui, dan berkata: ‘Allah akan pelihara dirinya, hartanya, keluarga dan anaknya serta diselamatkan dari adzab Qubur dan ia akan melewati as-Shirath seperti kilat tanpa dihisab, dan tidak disiksa.’”

Keterangan: HADITS INI (مَوْضُوْعٌ) MAUDHU’
Kata Ibnul Jauzi: “Hadits ini palsu dan kebanyakan rawi-rawinya adalah majhul (tidak dikenal biografinya).”

Lihat al-Maudhu’at Ibnul Jauzy (II/123), al-Fawaa-idul Majmu’ah fil Ahaadits Maudhu’at oleh as-Syaukany (no. 144) dan Tanziihus Syari’ah al-Marfu’ah ‘anil Akhbaaris Syanii’ah al-Maudhu’at (II/89), oleh Abul Hasan ‘Ali bin Muhammad bin ‘Araaq al-Kinani (wafat th. 963 H).

HADITS KEEMPAT

مَنْ صَامَ يَوْماً مِنْ رَجَبٍٍ وَصَلَّى فِيْهِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ يَقْرَأُ فِيْ أَوَّلِ رَكْعَةٍ مِائَةَ مَرَّةٍِ آيَةَ الْكُرْسِيِّ وَ فِي الرَّكَعَةِ الثَّانِيَةِ مِائَةَ مَرَّةٍِ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَد, لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ أَوْ يُرَى لَهُ.

“Barangsiapa puasa satu hari di bulan Rajab dan shalat empat raka’at, di raka’at pertama baca ‘ayat Kursiy’ seratus kali dan di raka’at kedua baca ‘surat al-Ikhlas’ seratus kali, maka dia tidak mati hingga melihat tempatnya di Surga atau diperlihatkan kepadanya (sebelum ia mati).

Keterangan: HADITS INI (مَوْضُوْعٌ) MAUDHU’
Kata Ibnul Jauzy: “Hadits ini palsu, dan rawi-rawinya majhul serta seorang perawi yang bernama ‘Utsman bin ‘Atha’ adalah perawi matruk menurut para Ahli Hadits.”

Al-Maudhu’at (II/123-124).
Menurut al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalany, ‘Utsman bin ‘Atha’ adalah rawi yang lemah.
Lihat Taqriibut Tahdziib (I/663 no. 4518).

HADITS KELIMA

مَنْ صَامَ يَوْماً مِنْ رَجَبٍ عَدَلَ صِيَامَ شَهْرٍ.

“Barangsiapa puasa satu hari di bulan Rajab (ganjarannya) sama dengan berpuasa satu bulan.”

Keterangan: HADITS INI (ضَعِيْفٌ جِدًّا) SANGAT LEMAH
Hadits ini diriwayatkan oleh al-Hafizh dari Abu Dzarr secara marfu’.
Dalam sanad hadits ini ada perawi yang bernama al-Furaat bin as-Saa-ib, dia adalah seorang rawi yang matruk.

Lihat al-Fawaa-id al-Majmu’ah (no. 290).

Kata Imam an-Nasa-i: “Furaat bin as-Saa-ib Matrukul hadits.” Dan kata Imam al-Bukhari dalam Tarikhul Kabir: “Para Ahli Hadits meninggalkannya, karena dia seorang rawi munkarul hadits, serta dia termasuk rawi yang matruk kata Imam ad-Daraquthni.”

Lihat adh-Dhu’afa wa Matrukin oleh Imam an-Nasa-i (no. 512), al-Jarh wat Ta’dil (VII/80), Mizaanul I’tidal (III/341) dan Lisaanul Mizaan (IV/430).

HADITS KEENAM

إِنَّ فِي الْجَنَّةِ نَهْراً يُقَالُ لَهُ رَجَبٌ مَاؤُهُ أَشَدُّ بَيَاضاً مِنَ اللَّبَنِ، وَأَحْلَى مِنَ العَسَلِ، مَنْ صَامَ مِنْ رَجَبٍ يَوْماً وَاحِداً سَقَاهُ اللهُ مِنْ ذَلِكَ النَّهْرِ.

“Sesungguhnya di Surga ada sungai yang dinamakan ‘Rajab’ airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu, barangsiapa yang puasa satu hari pada bulan Rajab maka Allah akan memberikan minum kepadanya dari air sungai itu.”
Keterangan: HADITS INI (بَاطِلٌ) BATHIL

Hadits ini diriwayatkan oleh ad-Dailamy (I/2/281) dan al-Ashbahany di dalam kitab at-Targhib (I-II/224) dari jalan Mansyur bin Yazid al-Asadiy telah menceritakan kepada kami Musa bin ‘Imran, ia berkata: “Aku mende-ngar Anas bin Malik berkata, …”

Imam adz-Dzahaby berkata: “Mansyur bin Yazid al-Asadiy meriwayatkan darinya, Muhammad al-Mughirah tentang keutamaan bulan Rajab. Mansyur bin Yazid adalah rawi yang tidak dikenal dan khabar (hadits) ini adalah bathil.”

Lihat Mizaanul I’tidal (IV/ 189).

Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albany berkata: “Musa bin ‘Imraan adalah majhul dan aku tidak mengenalnya.”

Lihat Silsilah Ahaadits adh-Dha’ifah wal Maudhu’ah (no. 1898).

HADITS KETUJUH

مَنْ صَامَ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ رَجَبَ كُتِبَ لَهُ صِيَامُ شَهْرٍ وَمَنْ صَامَ سَبْعَةَ أَيَّامٍ مِنْ رَجَبَ أَغْلَقَ اللهُ عَنْهُ سَبْعَةَ أَبْوَابٍ مِنَ النَّارِ وَمَنْ صَامَ ثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ مِنْ رَجَبٍ فَتَحَ اللهُ ثَمَانِيَةَ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ، وَمَنْ صَامَ نِصْفَ رَجَبَ حَاسَبَهُ اللهُ حِسَاباً يَسِيْراً.

“Barangsiapa berpuasa tiga hari pada bulan Rajab, dituliskan baginya (ganjaran) puasa satu bulan, barangsiapa berpuasa tujuh hari pada bulan Rajab, maka Allah tutupkan baginya tujuh buah pintu api Neraka, barangsiapa yang berpuasa delapan hari pada bulan Rajab, maka Allah membukakan baginya delapan buah pintu dari pintu-pintu Surga. Dan barangsiapa puasa nishfu (setengah bulan) Rajab, maka Allah akan menghisabnya dengan hisab yang mudah.”

Keterangan: HADITS INI (مَوْضُوْعٌ) PALSU
Hadits ini termaktub dalam kitab al-Fawaa-idul Majmu’ah fil Ahaadits al-Maudhu’ah (no. 288). Setelah membawakan hadits ini asy-Syaukani berkata: “Suyuthi membawakan hadits ini dalam kitabnya, al-Laaliy al-Mashnu’ah, ia berkata: ‘Hadits ini diriwayatkan dari jalan Amr bin al-Azhar dari Abaan dari Anas secara marfu’.’”

Dalam sanad hadits tersebut ada dua perawi yang sangat lemah:
1. ‘Amr bin al-Azhar al-‘Ataky.
Imam an-Nasa-i berkata: “Dia Matrukul Hadits.” Sedangkan kata Imam al-Bukhari: “Dia dituduh sebagai pendusta.” Kata Imam Ahmad: “Dia sering memalsukan hadits.”

Periksa, adh-Dhu’afa wal Matrukin (no. 478) oleh Imam an-Nasa-i, Mizaanul I’tidal (III/245-246), al-Jarh wat Ta’dil (VI/221) dan Lisaanul Mizaan (IV/353).

2. Abaan bin Abi ‘Ayyasy, seorang Tabi’in shaghiir.
Imam Ahmad dan an-Nasa-i berkata: “Dia Matrukul Hadits (ditinggalkan haditsnya).” Kata Yahya bin Ma’in: “Dia matruk.” Dan beliau pernah berkata: “Dia rawi yang lemah.”

Periksa: Adh Dhu’afa wal Matrukin (no. 21), Mizaanul I’tidal (I/10), al-Jarh wat Ta’dil (II/295), Taqriibut Tahdzib (I/51, no. 142).

Hadits ini diriwayatkan juga oleh Abu Syaikh dari jalan Ibnu ‘Ulwan dari
Abaan. Kata Imam as-Suyuthi: “Ibnu ‘Ulwan adalah pemalsu hadits.”
Lihat al-Fawaaidul Majmu’ah (hal. 102, no. 288).

Sebenarnya masih banyak lagi hadits-hadits tentang keutamaan Rajab, shalat Raghaa-ib dan puasa Rajab, akan tetapi karena semuanya sangat lemah dan palsu, penulis mencukupkan tujuh hadits saja.

Penjelasan Para Ulama Tentang Masalah Rajab

1. Imam Ibnul Jauzy menerangkan bahwa hadits-hadits tentang Rajab, Raghaa-ib adalah palsu dan rawi-rawi majhul.
Lihat al-Maudhu’at (II/123-126).

2. Kata Imam an-Nawawy:
“Shalat Raghaa-ib ini adalah satu bid’ah yang tercela, munkar dan jelek.”
Lihat as-Sunan wal Mubtada’at (hal. 140).

Kemudian Syaikh Muhammad Abdus Salam Khiidhir, penulis kitab as-Sunan wal Mubtada’at berkata: “Ketahuilah setiap hadits yang menerangkan shalat di awal Rajab, pertengahan atau di akhir Rajab, semuanya tidak bisa diterima dan tidak boleh diamalkan.”
Lihat as-Sunan wal Mubtada’at (hal. 141).

3. Kata Syaikh Muhammad Darwiisy al-Huut: “Tidak satupun hadits yang sah tentang bulan Rajab sebagai-mana kata Imam Ibnu Rajab.”
Lihat Asnal Mathaalib (hal. 157).

4. Kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (wafat th. 728 H): “Adapun shalat Raghaa-ib, tidak ada asalnya (dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam), bahkan termasuk bid’ah…. Atsar yang menyatakan (tentang shalat itu) dusta dan palsu menurut kesepakatan para ulama dan tidak pernah sama sekali disebutkan (dikerjakan) oleh seorang ulama Salaf dan para Imam…”

Selanjutnya beliau berkata lagi: “Shalat Raghaa-ib a- dalah BID’AH menurut kesepakatan para Imam, tidak pernah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh melaksanakan shalat itu, tidak pula disunnahkan oleh para khalifah sesudah beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak pula seorang Imam pun yang menyunnahkan shalat ini, seperti Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, Imam Abu Hanifah, Imam ats-Tsaury, Imam al-Auzaiy, Imam Laits dan selain mereka.

Hadits-hadits yang diriwayatkan tentang itu adalah dusta menurut Ijma’ para Ahli Hadits. Demikian juga shalat malam pertama bulan Rajab, malam Isra’, Alfiah nishfu Sya’ban, shalat Ahad, Senin dan shalat hari-hari tertentu dalam satu pekan, meskipun disebutkan oleh sebagian penulis, tapi tidak diragukan lagi oleh orang yang mengerti hadits-hadits tentang hal tersebut, semuanya adalah hadits palsu dan tidak ada seorang Imam pun (yang terkemuka) menyunnahkan shalat ini… Wallahu a’lam.”
Lihat Majmu’ Fataawa (XXIII/132, 134).

5. Kata Ibnu Qayyim al-Jauziyyah:
“Semua hadits tentang shalat Raghaa-ib pada malam Jum’at pertama di bulan Rajab adalah dusta yang di-ada-adakan atas nama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan semua hadits yang menyebutkan puasa Rajab dan shalat pada beberapa malamnya semuanya adalah dusta (palsu) yang diada-adakan.”
Lihat al-Manaarul Muniif fish Shahiih wadh Dha’iif (hal. 95-97, no. 167-172) oleh Ibnul Qayyim, tahqiq: ‘Abdul Fattah Abu Ghaddah.

6. Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalany mengatakan dalam kitabnya, Tabyiinul ‘Ajab bima Warada fii Fadhli Rajab:
“Tidak ada riwayat yang sah yang menerangkan ten-tang keutamaan bulan Rajab dan tidak pula tentang puasa khusus di bulan Rajab, serta tidak ada pula hadits yang shahih yang dapat dipegang sebagai hujjah tentang shalat malam khusus di bulan Rajab.”

7. Imam al-‘Iraqy yang mengoreksi hadits-hadits yang terdapat dalam kitab Ihya’ ‘Uluumuddin, menerangkan bahwa hadits tentang puasa dan shalat Raghaa-ib adalah hadits maudhu’ (palsu).
Lihat Ihya’ ‘Uluumuddin (I/202).

8. Imam asy-Syaukani menukil perkataan ‘Ali bin Ibra-him al-‘Aththaar, ia berkata dalam risalahnya: “Se-sungguhnya riwayat tentang keutamaan puasa Rajab, semuanya adalah palsu dan lemah, tidak ada asalnya (dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam).”
Lihat al-Fawaa-idul Majmu’ah fil Ahaaditsil Maudhu’ah (hal. 381).

9. Syaikh Abdus Salam, penulis kitab as-Sunan wal Mubtada’at menyatakan: “Bahwa membaca kisah tentang Isra’ dan Mi’raj dan merayakannya pada malam tanggal dua puluh tujuh Rajab adalah BID’AH. Berdzikir dan mengadakan peribadahan tertentu untuk mera-yakan Isra’ dan Mi’raj adalah BID’AH, do’a-do’a yang khusus dibaca pada bulan Rajab dan Sya’ban semuanya tidak ada sumber (asal pengambilannya) dan BID’AH, sekiranya yang demikian itu perbuatan baik, niscaya para Salafush Shalih sudah melaksanakannya.”
Lihat as-Sunan wal Mubtada’at (hal. 143).

10. Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah bin Baaz, ketua Dewan Buhuts ‘Ilmiyyah, Fatwa, Da’wah dan Irsyad, Saudi Arabia, beliau berkata dalam kitabnya, at-Tahdzir minal Bida’ (hal. 8): “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Shahabatnya tidak pernah mengada-kan upacara Isra’ dan Mi’raj dan tidak pula mengkhususkan suatu ibadah apapun pada malam tersebut. Jika peringatan malam tersebut disyar’iatkan, pasti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan kepada ummat, baik melalui ucapan maupun perbuatan. Jika pernah dilakukan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, pasti diketahui dan masyhur, dan ten-tunya akan disampaikan oleh para Shahabat kepada kita…

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling banyak memberi nasihat kepada manusia, beliau telah menyampaikan risalah kerasulannya sebaik-baik penyampaian dan telah menjalankan amanah Allah dengan sempurna.

Oleh karena itu, jika upacara peringatan malam Isra’ dan Mi’raj dan merayakan itu dari agama Allah, ten-tunya tidak akan dilupakan dan disembunyikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetapi karena hal itu tidak ada, maka jelaslah bahwa upacara tersebut bukan dari ajaran Islam sama sekali. Allah telah menyempurnakan agama-Nya bagi ummat ini, mencukupkan nikmat-Nya dan Allah mengingkari siapa saja yang berani mengada-adakan sesuatu yang baru dalam agama, karena cara tersebut tidak dibenarkan oleh Allah:

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam jadi agama bagimu.” (QS. Al-Maa-idah: 3)

KHATIMAH
Orang yang mempunyai bashirah dan mau mendengar-kan nasehat yang baik, dia akan berusaha meninggalkan segala bentuk bid’ah, karena setiap bid’ah adalah sesat, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِيْ النَّارِ.

“Tiap-tiap bid’ah itu sesat dan tiap-tiap kesesatan di Neraka.”
HSR. An-Nasa-i (III/189) dari Jabir radhiyallahu ‘anhu dalam Shahih Sunan an-Nasa-i (I/346 no. 1487) dan Misykatul Mashaabih (I/51).

Para ulama, ustadz, kyai yang masih membawakan hadits-hadits yang lemah dan palsu, maka mereka digo-longkan sebagai pendusta.

Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

عَنْ سَمْرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ حَدَّثَ عَنِّيْ حَدِيْثاً وَهُوَ يَرَى أَنَّهُ كَذِبٌ فَهُوَ أَحَدُ الْكَاذِبَيْنِ.

Dari Samurah bin Jundub dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang menceritakan satu hadits dariku, padahal dia tahu bahwa hadits itu dusta, maka dia termasuk salah seorang dari dua pendusta.”
HSR. Ahmad (V/20), Muslim (I/7) dan Ibnu Majah (no. 39).

MARAJI’

1. Shahih al-Bukhari.
2. Shahih Muslim.
3. Sunan an-Nasaa-i.
4. Sunan Ibni Majah.
5. Musnad Imam Ahmad.
6. Shahih Ibni Hibban.
7. Zaadul Ma’aad fii Hadyi Khairil ‘Ibaad, oleh Syaikhul Islam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, cet. Mu-assasah ar-Risalah, th. 1412 H.
8. Maudhu’atush Shaghani.
9. Al-Manaarul Muniif fish Shahih wadh Dha’if, oleh Syaikhul Islam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah.
10. Al-Maudhu’at, oleh Imam Ibnul Jauzy, cet. Daarul Fikr, th. 1403 H.
11. Mizaanul I’tidal, oleh Imam adz-Dzahaby, tahqiq: ‘Ali Muhammad al-Bajaawy, cet. Daarul Fikr.
12. Al-Mashnu’ fii Ma’rifatil Haditsil Maudhu’, oleh Syaikh Ali al-Qary al-Makky.
13. Al-Fawaa-idul Majmu’ah fil Ahaadits Maudhu’at oleh asy-Syaukany, tahqiq: Syaikh ‘Abdurrahman al-Mu’allimy, cet. Al-Maktab al-Islamy, th. 1407 H.
14. Tanziihus Syari’ah al-Marfu’ah ‘anil Akhbaaris Syanii’ah al-Maudhu’at, oleh Abul Hasan ‘Ali bin Muhammad bin ‘Araaq al-Kinani.
15. Taqriibut Tahdziib, oleh al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqa-lany, cet. Daarul Kutub al-‘Ilmiyyah.
16. Adh-Dhu’afa wa Matrukin, oleh Imam an-Nasa-i.
17. At-Taghib wat Tarhib, oleh Imam al-Mundziri.
18. Silsilah Ahaadits adh-Dha’ifah wal Maudhu’ah, oleh Imam Muhammad Nashiruddin al-Albany.
19. Al-Laali al-Mashnu’ah, oleh al-Hafizh as-Suyuthy.
20. Adh-Dhu’afa wal Matrukin, oleh Imam an-Nasa-i.
21. Al-Jarhu wat Ta’dil, oleh Imam Ibnu Abi Hatim ar-Razy.
22. As-Sunan wal Mubtada’at, oleh Muhammad Abdus Salam Khiidhir.
23. Asnal Mathaalib fii Ahaadits Mukhtalifatil Maraatib, oleh Muhammad Darwisy al-Huut.
24. Majmu’ Fataawa, oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah.
25. Al-Manaarul Muniif fis Shahih wadh Dha’if, oleh Syaikhul Islam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah.
26. Tabyiinul ‘Ajab bimaa Warada fiii Fadhli Rajab, oleh al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalany.
27. Ihya’ ‘Uluumuddin, oleh Imam al-Ghazzaly, tahqiq: Abdul Fattah Abu Ghuddah.
28. At-Tahdziir minal Bida’, oleh Imam ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah bin Baaz.
29. Misykaatul Mashaabih, oleh Imam at-Tibrizy, takhrij: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albany.

[Disalin dari kitab Ar-Rasaail Jilid-1, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Abdullah, Cetakan Pertama Ramadhan — di Universitas Bengkulu.

Nasihat Untuk Saya dan Anda............
Amiirul Mukminin berkata:

"Wahai diri, sungguh hati manusia itu bagaikan wadah, yang terbaik darinya ialah yang paling rapi menjaga segala yang disimpan didalamnya..."

Manusia itu ada tiga macam : Rabbani yang berilmu, orang yang senantiasa belajar dan selalu berusaha agar senantiasa berada di jalan keselamatan, atau orang awam yang bodoh dan picik yang mengikuti suara yang benar dan yang bathil, yang bergoyang bersama angin yang menghembus, tiada bersuluh dengan cahaya dan tiada melindungi dirinya dengan pegangan yang kua
Wahai diri, ilmu lebih utama dari pada harta, dien menjagamu, sedang harta kaulah yang menjaganya, harta akan berkurang jika kau nafkahkan, sedang ilmu akan semakin bertambah subur jika kau nafkahkan, demikian pula budi, yang di timbulkan harta akan hilang dengan hilangnya harta.
Wahai diri, dengannya orang memperoleh keta'atan dan penghormatan sepanjang hidupnya serta nama harum setelah wafatnya.








Wahai diri, kaum penumpuk harta telah "mati" dimasa hidupnye, sedang orang-orang sholeh tetap "hidup"sepanjang masa. Sosok tubuh mereka telah hiilang, namun kenangan kepada mereka tetap hadir di hati.

Ah, terlalu banyak yang ingin ku ceritakan ......

Memang, telah kudapati orang yang cerdas akalnya, tapi ia tak dapat dipercaya. Sering kali ia memperalat untuk kepentingan dunia yang pasti binasa, menindas hamba-hamba Allah dengan nikmat-Nya yang di karuniakan atas dirinya dan memaksakan pendapatnya atas orang-orang kecintaan Allah SWT, atau ku dapati orang yang patuh kepada para pembawa kebenaran, tetapi tidak memiliki keyakinan yang mantap untuk menembus kesulitan2nya..

Tidak!! bukan kedua tipe ini!
http://www.myquran.org/forum/showthread.php?t=13269

Rabu, 23 Mei 2012


MGC
unib warna

PANITIA PELAKSANA MADRASAH KADER (MK)
UNIT KEGIATAN MAHASISIWA MOSLEM GENERATION CLUB
(UKM MGC FP KBM UNIB)

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU

Sekretariat : Jl. Supratman Kandang LImun GKB I lt.2 Universitas Bengkulu


No       :    /MGC-FP/UNIB/2012
Lamp   : 1 berkas proposal.
Hal      : Permohonan Bantuan Dana

Kepada Yth,
PD III FP UNIB
Di Bengkulu

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Segala puji bagi Allah, yang dimana jiwa kita berada dalam genggaman-Nya. Shalawat beriring salam tetap tercurah kepada uswah hasanah kita Rasulullah Muhammad SAW.
Sehubungan dengan diadakannya Pelatihan Peningkatan Soft Skill mahasiswa yang insya’Allah akan dilaksanakan pada:
Hari/ Tanggal  : Sabtu-Ahad,  (28-29 April 2012)
Pukul               : 15.00 WIB s/d Selesai
Tempat            : Mushala Shelter Universitas Bengkulu
Acara               : Madrasah Kader(MK) Dakwah
Maka kami mohon bapak/ ibu dapat memberikan bantuan dana demi kelancaran penyelenggaraan kegiatan tersebut, sebagai pertimbangan, kami lampirkan 1 berkas proposal kegiatan.
Demikian surat ini kami buat, atas bantuan dan perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Jazakullah Khairan katsiran
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Bengkulu, 15 Safar 1433 H
Ketua Tim


Azka fadhli R
NPM E1J010078

Sekertaris


Aben Candra
NPM E1J010070

Pembina UKM MGC



Agustin Zarkani, S.P., MSi
NIP.19800408 200501 1001




Ketua Umum UKM MGC



Sihardin
NPM E1C008016

Menyetujui,
Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan FP UNIB



Ir. Edi Sutrisno, M. Sc
 NIP. 19601227 198603 1002



PANITIA PELATIHAN PENINGKATAN SOFT SKILL MAHASISWA
MGCunib warna
UNIT KEGIATAN MAHASISIWA MOSLEM GENERATION CLUB

(UKM MGC FP KBM UNIB)

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU

Sekretariat : Jl. Supratman Kandang LImun GKB I Lt.2 Universitas Bengkulu

Proposal Kegiatan

Madrasah Kader(MK) Dakwah

UKM MGC Fakultas Pertanian Unib

Muqodimah          

Segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alam, yang telah meridhoi Islam sebagai agama kita dan telah mencukupkan nikmat-Nya untuk seluruh makhluk-Nya. Shalawat beriring salam yang mendalam dari qolbu dan setulus ungkapan jiwa semoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, beserta orang-orang yang senantiasa berjuang dijalan Allah dan institusi-institusi Islam yang istikomah berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah.
1.  Latar Belakang
Dakwah yang digulirkan mulai dari dahulu ketika Rasulullah dan sahabat memulainya, telah banyak menorehkan prestasi yang gemilang. Tumpukan prestasi itu antara lain adalah tersebernya agama mulia ini ke seluruh pelosok dunia dan hingga sampailah kepada kita. Sejarah juga mencatat Islam pernah juga mewarnai negara-negara Eropa seperti Spanyol dan Prancis. Bahkan dari negeri-negeri itu lahirlah ulama-ulama dan ilmuan-ilmuan Islam. Itu semua adalah prosesi-prosesi dakwah yang telah menghasilkan kemulian dan menorehkan tinta emas pada lembaran sejarah Islam.
Begitu gemilang prestasi yang di torehkan oleh para pejuang-pejuang dakwah saat itu. Mereka para pejuang dakwah tidak hanya mampu menyebarkan Islam kepenjuru dunia tapi juga mampu menjaga ke-Ikhlasan dalam mengemban misi suci ini. Ke-Ikhlasan mereka dapat dibuktikan dengan tak satu pun nama mereka tercatat dengan pena sejarah. Siapakah orang yang pertama kali menyebarkan Islam ke Spanyol, Prancis, Indonesia bahkan di Bengkulu ini? Tak satupun jawaban menyakinkan terlontar. Hal ini dikarenakan pejuang-pejuang dakwah saat itu mampu mengikhlaskan apa yang mereka lakukan semata-mata karena Allah ta’ala.   
Tetapi dakwah pada hari ini belum mampu menghapuskan wajah kelam kemaksiatan yang terjadi pada masyarakat. Mungkin bukan karena dakwah dan prosesi-prosesinya namun hal itu disebabkan karena pelaku-pelaku dakwah itu sendiri. Dakwah tak henti-hentinya digulirkan, mulai dari tabligh, training-training hingga kegiatan bernuansa santai diadakan. Tetapi dilain sisi, kemaksiatan juga tidak surut, mulai dari pentas hura-hura anak muda hingga pesta terlarang (seks dan Narkoba).
Mungkin sudah sunnatullah bahwa kemaksiatan ada disetiap zaman. Tetapi yang harus dibahas dan dikerjakan bukan maksiatnya tapi bagaimana dakwah mampu mengcounter hal buruk diatas. Dakwah harus dilengkapi dengan para pejuang-pejuang yang mampu dmengikhlaskan hati karena ridhoillahi. Pejuang-pejuang dakwah juga harus mampu berbuat apa yang terucap pada lisannya sehingga mampu menjadi tauladan ditengah masyarakat luas ataupun dalam hal ini masyarakat kampus.
Maka dengan menyingkirkan penat dihati dan rasa malas yang mengelilingi diri, mari kita siapkan jundi-jundi (prajurit-prajurit) dakwah dalam Madrasah Kader(MK)  yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Moslem Generation Club (UKM MGC) Fakultas Pertanian Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Bengkulu.

2.  Tujuan
-          Mengembangkan dakwah kampus
-          Menanamkan pemahaman pentingnya berjama’ah dalam aktivitas ‘amal.
-          Menyiapkan skill dan mental kader baru sebagai bekal menjalankan program-program di LDKF.

3.  Landasan Kegiatan
Ø  (QS. Ali Imran: 110)
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.”
Ø  (Q.S Ali Imran: 103)
“Dan berpeganglah kamu sekalian dengan tali (agama) Allah, dan
 janganlah kamu bercerai-berai”
Ø  Hadist Rasulullah:
“Tiap-tiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan diminta pertanggung jawaban atas apa yang dipimpinnya.” (Muttafaq’alaih)

4.  Sasaran

-          Seluruh kader UKM Moslem Generation Club

Isi Kegiatan
1.   Nama Kegiatan
Nama kegiatan ini adalah Madrasah Kader(MK) UKM MGC Fakultas Pertanian Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Bengkulu

2.   Tema Kegiatan
Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.

3.   Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan dalam Madrasah Kader(MK) ini adalah:
1.      Tauziah
2.      Taklimat
3.      Evaluasi Wajibat
4.      Musyawarah Anggota
5.      dll.

4.   Waktu dan Tempat Kegiatan
Insya’allah Madrasah Kader(MK) Dakwah ini akan dilaksanakan pada:
Hari/ Tanggal  : Sabtu-Ahad,  (28-29 Maret 2012)
Pukul               : 15.00 WIB s/d selesai
Tempat            : Mushala Shelter Universitas Bengkulu

5.   Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan Madrasah Kader(MK) ini adalah Unit Kegiatan Mahasiswa Moslem Generation Club Fakultas Pertanian Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Bengkulu  (UKM MGC-FP KBM UNIB ).
6.   Peserta Kegiatan
-          Anggota UKM MGC Fakultas Pertanian.
-          Mahasiswa lintas Fakultas Universitas Bengkulu.
-          Undangan dan dari ormawa lain

7.   Susunan Acara
            Terlampir (1)
8.   Anggaran Dana
            Terlampir (2)
9.   Susunan Panitia
            Terlampir (3)
Penutup
Demikianlah proposal ini kami buat dan akan kami realisasikan. Dengan harapan kita kegiatan ini berlangsung dengan baik dan akan memiliki implikasi positif terhadap masa depan ummat dan bangsa. Seluruh bentuk dukungan, baik moril maupun materil sangat kami butuhkan. Dan semoga Allah membalasnya dengan kebaikan yang berlipat ganda di akhirat nanti.

Bengkulu, 15 Safar 1433 H
Ketua Tim



Deri Gustian
NPM. E1J010074

Sekertaris




Aben Candra
NPM E1J010070
Pembina UKM MGC



Agustin Zarkani, S.P., MSi
NIP.19800408 200501 1001




Ketua Umum UKM MGC



Sihardin
NPM E1J009020

Menyetujui,
Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan FP UNIB




Ir. Edi Sutrisno, M. Sc
 NIP. 19601227 198603 1002


                                                                                                                                            





unib warnaMGC
PANITIA MADRASAH KADER

                        UNIT KEGIATAN MAHASISIWA MOSLEM GENERATION CLUB
(UKM MGC KBM UNIB)

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU

Sekretariat : Jl. Supratman Kandang Limun GKB I Lt.2 Universitas Bengkulu

SUSUNAN ACARA
PELATIHAN PENINGKATAN SOFT SKILL MAHASISWA UKM MGC FAKULTAS PERTANIAN
Sabtu-, (28- Februari 2012)
No.
Pukul
Agenda
Pemateri/PJ
Ket.
1.          
15.30 – 16.30
Pembukaan
Ketua UKM Kerohanian Unib

2.          
16.30 – 17.30
Tausiyah Ukhuwah dan Ruhyah
UKM Kerohanian Unib

3.          
17.30 – 18.00
Musyawarah Kelompok
Suhendra

4.          
18.00 – 19.00
Ishoma
PS Sementara

5.          
19.0019.30
Kajian Almagsurat Kubra
Sihardin

6.          
19.30 – 20.00
Shalat Isya
Panitia

7.          
20.00 – 21.30
Management qalbu
UKM Kerohanian Unib

8.          
21.00 – 22.00
Nonton Bareng
PS

9.          
22.00-
Istirahat
Panitia



Ahad, (29 Februari 2012)
No.
Pukul
Agenda
Pemateri/PJ
Ket.
10.      
02.30 – 03.00
Shalat Tahajud


11.      
03.00 – 04.30
Tarbiyah Ruhyah
UKM Kerohanian Unib

12.      
04.30 – 05.30
Sholat subuh
Panitia

13.      
05.3006.00
Riyadho/ olahraga
Panitia

14.      
06.0006.30
Sarapan Pagi
Panitia

15.      
06.30 – 07.30
Shalat Dhuha
Panitia

16.      
07.30 –
Pulang
PS



unib warnaMGC
PANITIA MADRASAH KADER

MGCunib warna
UNIT KEGIATAN MAHASISIWA MOSLEM GENERATION CLUB

(UKM MGC KBM UNIB)

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU

Sekretariat : Jl. Supratman Kandang LImun GKB I Lt.2 Universitas Bengkulu


Lampiran: 2
ANGGARAN DANA

No
Sie
Rincian
Biaya
Total
1.
Konsumsi
Snack Peserta dan panitia (2 hari)
50 x2 x 3.000
300.000


Air Mineral / gallon (2 hari)
2 x 2 x 5.000
20.000


Snack Pembicara
8 x 6.000
48.000
2.
Acara
Sovenir Pembicara
8 x 50.000
400.000


Foto Copy Soft copy materi dll
50x 2 x 2.000
200.000


Administrasi
500.000
500.000





3.
Perlengkapan
Sewa Gedung (2 hari)
300.000
600.000


Spanduk
2 x 200.000
400.000


Tanda Peserta + Panitia
50 x 1.500
75.000





4.
Dokumentasi
Dokumentasi
250.000
250.000

Total
2.543.000


DANA YANG DIBUTUHKAN          : Rp. 2.543.000
TERBILANG ;
“DUA JUTA LIMA RATUS EMPAT PULUH TIGA RIBU RUPIAH”









unib warnaMGC
PANITIA MADRASAH KADER

UNIT KEGIATAN MAHASISIWA MOSLEM GENERATION CLUB
(UKM MGC KBM UNIB)

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU

Sekretariat : Jl. Supratman Kandang LImun GKB I Lt.2 Universitas Bengkulu

 
Lampiran 3
SUSUNAN PANITIA PELAKSANA
MADRASAH KADER UKM MGC FP KBM UNIB

SC:
  1. Ahmad Anshory
  2. Suhendra
  3. Umi Salamah
  4. Sihardin

Ketua              : Deri Gustian
Seketaris         : Aben Candra
Bendahara     : Iis sumanti


Sie. Acara
M. yusuf
Redo putra
Redi agustri
Satria
Triatun
Siti qotima

Sie. Perlengkapan
Siki putra
Afrizal
Azka padli
Lisa nuri
Supriyadi
Putri
Sie. Konsumsi
Nyayu masita
Siti qotima
Silisti
Amelia PU



Sie. Danus
Aben candra
Visista
Yusuf kurniawan
Agung
Eko Yulianto
Suprihatin


 

Followers