LAPORAN
PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI
RADIASI
SURYA
OLEH :
NAMA : ABEN CANDRA
NPM : E1J010070
HARI/TANGGAL : JUMAT/11 November 2011
PROGRAM STUDI :AGROEKOTEKNOLOGI
Co Ass :
DODI HARDIANSYAH
RIAN FERRY ANDREAS
LABORATORIUM ILMU TANAH
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSTAS
BENGKULU
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Radiasi
surya(surya=matahari)merupakan sumber energi utama untuk proses – proses fisika
di atmosfer yang menyebabkan terjadinya perubahan cuaca dan iklim serta
menentikan kelangsungan hidup di permukaan bumi. Radiasi merupakan gelombang
elektromaknetik yang berasal dari proses fusi yang mengubah atom hydrogen
menjadi helium. Gelimbang ini termasuk gelimbang pendek dengan panjang
gelombang sekitar 0,3-4,0 mmyang dipancarkan dari permukaan surya dengan suhu
6000 derajat K, bila dibandinngkan dengan gelombang yang dipancarkan dari
permukaan bumi dengan panjang gelombang sekitar 4,0-120 mm dengan suhu mutlak
benda itu, artinya semakin tinggi suhu benda ittu semakin pendek panjang gelombang
yang dipancarkannya, hukumini dapat diformulasikan dengan rumus seperti
berikut:
Pengukuran
radiasi surya yang sampai dipermukaan bumi dipengaruhi beberapa factor, antara
lain oleh kedudukan surya terhadap bumi, kebersihan langit, termasuk keawanan,
dan lokasi titik pengukuran itu sendiri.
Produksi
biomasa tanaman termasuk bagian yang bernilai ekonomis (bagian yang
dipanen)tersusun sebagian besar dari hasil fotosintesis. Sementara radiasi
matahari, sebagai sumberutama cahaya bagi tanaman, menjadi salah satu syarat
utama kelangsungan prosesfotosintesis. Pengaruh dari radiasi matahari pada
pertumbuhan tanaman dapat dilihatsangat jelas pada tanaman yang tumbuh dibawah
naungan. Pertumbuhan tanaman dibawah naungan semakin terhambat bila tingkat
naungan semakin tinggi. Apabila semuafaktor pertumbuhan tidak terbatas, tingkat
pertumbuhan tanaman atau produksi biomasatanaman pada akhirnya akan dibatasi
oleh tingkat energi radiasi matahari yang tersedia.
Dalam sistem
agroforestri, keberadaan tanaman pelindung dari jenis tanaman tahunan(pohon)
akan mengurangi tingkat radiasi yang diterima oleh tanaman sela khususnya
darijenis tanaman setahun (semusim) seperti tanaman pangan yang tumbuh diantara
tanamanpelindung. Pada sistem pertanaman (budidaya) (hedgerow-intercroppingsystems),
pengaruh tanaman pagar pohon seperti Gliricidia sangat jelas tampak pada
sebaranpertumbuhan tanaman padi gogo dan jagung, semakin dekat letak tanaman
sela dengantanaman pagar pertumbuhannya semakin terhambat. Hal ini dapat
dikaitkan sebagiandengan adanya kompetisi cahaya disamping kompetisi akan air
dan unsur hara walaupunusaha pemangkasan pohon telah dilakukan untuk mengurangi
naungan pohon danmenyediakan bahan organik. Keadaan ini berhubungan
denganhabitus tanaman pelindung yang tinggi disertai dengan tajuknya yang lebat
yangmenghalangi pancaran radiasi yang jatuh pada tanaman sela yang tumbuh di
sekitarnya.
B.TUJUAN
Menentukan
intensitas radiasi dan lama penyinaran surya pada suatu hari. Mennghitung data
intensitas dan lama penyinaran durya untuk periode selam satu bulan dan
memperkirakan ffluaktasi tahunannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bumi bergerak
mengelilingi matahari (revolusi) dengan lintasan berbentukelips sehingga jarak
antara bumi dan matahari tidak selalu konstan selama pergerakannya itu.
Jarak antara
bumi dan matahari yang terjauh 94,5 juta mil yang terjadi pada bulan januari
disebut perihelion. Perbedaan jarak ini menyebabkan perbedaan
intensitas (kerapatan) fluks) radiasi surya yang diterima oleh permukaan bumi.
(Dasar-dasrar
Klimatologi 2000)
Kejernihan
atmosfer mempengaruhi insolasi sangat ditentukan oleh adanya partikel-partikel
aerosol, awan uap air, dan gas-gas di
dalam atmosfer. Daerah yang berawan atau byang kondisi atmosfernya kotor,
menerima sedikit saja insolasi langsung ( direct insolasiont) dan yang lebih
banyak diterima oleh bumi adalah radiasi baur ( diffuse radiationt). Jumlah
kedua radiasi ini disebut radiasi global ( global radiation) yang dapat diukur
dengan solaritas ataupun radiometer, alat untuk mengukur lama
penyinaran disebut camplbell stockes.
(Dasar-dasar klimatologi Ir. Busri Saleh ,MS
dan Ir. Syamsu Nur Muin, Msc).
Menurut Geiger
(1965) dalam Baver et.al (1972), proporsi enegi radiasi global yang mencapai
permukaan bumi sekitar 45% yang berasal
dari 19% radiasi langsumg dari matahari, dan 26% merupakan sinar baur (diffuse
radiaton) atau indirect radiation yang keduanya dinyatakan 100% sebagai
radiasi global. Dari radiasi global ini, 16% dipantulkan kembali keangkasa
sebagai radiasi gelombang pendek, 17% diradiasikan ke atmosfer dalam bentuk
radiasi gelombang panjang, 67% sebagai radiasi bersih (net radiation) diserap oleh
permukaan bumi atau tanah. Radiasi yang diserap oleh permikaan tanah ini,
sebasar 12% digunakan sebagai panas terasa ( sensible heat) dipermikaan tanah,
dan 55% digunakan untuk evapotranspirasi.
(Muin
N.S.2008, penuntun praktikum agroklimatologi)
Pada dasarnya, setiap benda diatas
temperaturnol absolut memancarkan energi dalam bentuk radiasi akibat perubahan
kedudukanelektron yang mengorbit dalam atom atau molekul yang menyusun benda
tersebut. Tingkat radiasi yang dipancarkan tergantung pada suhu benda tersebut.
Persamaan Stefan-Boltzmaan dapat digunakan untuk menaksir tingkat pancaran
radiasi sebagai suatu fungsidari suhu seperti berikut.
dimana R = pancaran (flux) radiasi (W.m-2 = J.m-2.s-1), ε =
konstanta emissivitas (0≤ε≤1), ,σ= konstanta Stefan-Boltzmann (5,67032 x 10-8
W.m-2.K-4) dan T = suhu absolut (273 + 0C).Konstanta ε menggambarkan kapasitas
suatu benda mengabsorbsi dan memancarkanradiasi misalnya daun mempunyai nilai ε
= 0,95.( Hasan,U.M.1970)
Tanaman dalam proses fotosintesis
tidak dapat memanfaatkan semua pancaran radiasi
matahari yang sampai pada permukaan bumi, tetapi hanya
radiasi yang terletak pada bataspanjang gelombang 400 - 700 nm . Bagian radiasi
inilah yang disebut radiasinampak (visible radiation) atau cahaya yang juga
dikenal dengan istilah Radiasi Aktif Fotosintesis (PAR = photosynthetically
active radiation). Penerapan istilah radiasi nampakdidasarkan atas kemampuan mata
manusia normal yang dapat mendeteksi radiasi pada batasgelombang tersebut dan
paling jelas pada spektrum hijau (λ = 520 nm). Jadi tanaman hijaumenyerupai
mata manusia secara umum, tetapi cahaya yang paling efektif dimanfaatkanoleh
tanaman hijau adalah biru dan merah yang berbeda dengan mata manusia.( Daldjumi.
1983)
Salah
satu fungsi utama dari cahaya pada pertumbuhan tanaman adalah untukmenggerakkan
proses (mesin) fotosintesis dalam pembentukan karbohidrat. Proses
inisesungguhnya penting, tidak hanya untuk pertumbuhan tanaman itu sendiri,
tetapi juga
untuk kelangsungan hidup organisme yang tergantung pada
bahan organik sebagai sumberbahan makanan atau energi. Fotosintesis merupakan
proses alami satu-satunya yang diketahui dapat merubah bahan anorganik menjadi
bahan organik. Kepentingan karbohidrat dalam pertumbuhan tanaman terlihat jelas
dalam komposisi bahan kering totaltanaman yang sebagian besar (85-90%) terdiri
dari bahan (senyawa) karbon. Kegunaankarbohidrat dalam pertumbuhan tanaman
tidak hanya sebagai bahan penyusun strukturtubuh tanaman, tetapi juga sebagai
sumber energi metabolisme yaitu energi yang digunakanuntuk mensintesis dan
memelihara biomasa tanaman.( Handoko.1993)
Pada
bulan Juni, total harian SC (di luar atmosfir) sama dengan hasil integral ini
yangdinyatakan dalam detik (8.8 x 3600), dikalikan dengan konstanta solar (1367
W.m-2) dan dengan faktor eksentrik (bentuk lonjong) sebesar 0.97 untuk bulan
Juni yang menghasilkan 42,0 MJ.m-2. Jika total radiasi global harian pada bulan
Juni diukur misalnya sebesar 20 MJ.m-2, tingkat transmisi atmosfir harian pada
hari tersebut adalah sebesar 20,0/42,0 =0,476. Berdasarkan persamaan diatas,
taksiran tingkat transmisi di Malang (70LS) pada tahun 1999 bervariasi sangat
besar dari hari-ke hari (0.03 – 0.5) dan secara rata-rata adalah 0,31 (Gambar
9). Ini menegaskan bahwa kondisi atmosfir seperti embun di Malang berubah dari
waktu ke waktu. Jika rata-rata transmisivitas atmosfir harian diketahui,
tingkat radiasi yang sampai pada
permukaan bumi pada setiap saat dapat dihitung secara mudah. ( Handoko.1993)
Cahaya
adalah salah satu faktor utama yang mengendalikan ragaan sistem agroforestri
untuk menjalankan fungsinya yaitu fungsi agronomi (berkaitan dengan produksi
atau pendapatan) dan hutan (berkaitan dengan lingkungan). Tanaman sela setahun
atau disebut juga 'tanaman semusim' dapat diusahakan diantara pohon apabila
cahaya cukup tersedia. Tanaman semusim ini tidak akan berproduksi bila pohon
menaungi penuh, walaupun perbaikan kesuburan tanah telah diusahakan semaksimal
mungkin. Aspek ketersediaan cahaya bagi tanaman sela dalam sistem agroforestri
ini mendapat banyak perhatian, namun sayang sepanjang yang diketahui sampai
saat ini masih belum ada persamaan matematis yang tersedia. (Wisnubroto, 1982.
)
Energi
radiasi matahari yang diintersepsi tanaman akan digunakan untuk membangkitkan
energi metabolisme yaitu ATP (Adenosine triphosphate) dan NADPH (Nicotinamide
adenine dinucletotide phosphate teredusir) yang digunakan untuk mereduksi CO2
menjadi karbohidrat. Karena itu terdapat suatu hubungan yang erat antara laju fotosintesis
(reduksi CO2 atau evolusi O2) dengan tingkat radiasi pada tanaman C3 dan C4
dengan tingkat radiasi sampai tingkat kejenuhan cahaya (Gambar 16a). Tanaman
yang termasuk dalam kelompok C3 misalnya kacang-kacangan, ubi-ubian dan
pepohonan umumnya, sedang yang termasuk dalam tanaman C4 misalnya. jagung,
tebu, sorghum, alang-alang. Kejenuhan cahaya pada tanaman C3 (0.2-0.8
cal.cm-2.min-1; 1 cal.cm-2.min-1 = 697.8 W.m-2) dicapai pada tingkat irradiasi
yang lebih rendah dari pada tanaman C4 (>1 W.m-2).
BAB III
METODELOGI
A. BAHAN DAN ALAT
- Solarimeter dan solarigraf
- Campblell Stokes
- Pias masing-masing alat
- Data hasil pengukuran dalam satu bulan
- Alat tulis
B. WAKTU
PENGAMATAN
1. Pengamatan dilakukan dalam satu hari dari pagi sampai petang.
2. Pengolahan data untuk satu bulan dibuat dirumah dilaporkan semiggu
kemudian.
C. CARA KERJA
1.Pasang alat solarimeter dan Campbell Stokes ditempat
yang telah ditentukan oleh Coo-Asisten.
2.Alat-alat harus benar-benar terletak horizontal. Ini
dapat dilakukan denngan mengatur ketinggian setiap sudut tiang penopang alat
yang diatur dengan melihat water-pas yang terpasang.
3.Setelah selesai pemasangan alat, kemudian pasanglah
plas yang sesuai. Untuk Campbell Stokes piasnya harus disesuaikan dengan
periode musim setempat. Pias lengkung panjangdigunakan ketika panjanghari
adalah relative panjang, sebaliknya pias
lengkung pendek. Pias lirus digunakan ddisaat suria hanya memberikan sinarrnya
dalam jangka waktu harian yang lebih pendek.
4.Hitung intensitas radiasi dan lama penyinaran surya
terekam pada hari pengukuran anda.
5.Catat keadaan kejernihan langit hari itu.
6.Bahas data yang anda peroleh dengan mempertimbangkan
catatan anda tersebut.
7.Jika setiaphari jumlah radiasi yang diterima seperti
data yang anda peroleh, berapakah total energi radiasi selam satu tahun? Mana
lebih besar jika dibandingkan jumlah energi radiasi yang diterima di lintang
tinggi?
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.HASIL PENGAMATAN
Keadaan langit : Cerah
Tempat
Pengamatan
|
Waktu
awal pengamatan
|
Waktu
akhir pengamatan
|
Lama
waktu pengamatan
|
Waktu
yang di- gunakan untuk mem-bakar kertas
|
Tempat Terbuka (yang terkena sinar
matahari secara langsung)
|
|
|
|
|
B.PEMBAHASAN
Intensitas radiasi surya memiliki nilai derajat Langley yang berbeda-beda berdasarkan waktu.
Biasanya pada pagi hari, intensitas surya tidak begitu terik (panas),
dibandingkan pada siang hari. Dan sore hari intensitas surya mulai menurun
teriknya pun mulai berkurang. Hal ini disebabkan keadaan langit, karena
jika keadaan langit bersih maka tingkatt radiasi surya tinggi.
Kejernihan
atmosfer mempengaruhi insolasi sangat ditentukan oleh adanya partikel-partikel
aerosol, awan uap air, dan gas-gas di
dalam atmosfer. Daerah yang berawan atau byang kondisi atmosfernya kotor,
menerima sedikit saja insolasi langsung ( direct insolasiont) dan yang lebih
banyak diterima oleh bumi adalah radiasi baur ( diffuse radiationt). Jumlah
kedua radiasi ini disebut radiasi global ( global radiation) yang dapat diukur
dengan alat untuk mengukur lama penyinaran disebut camplbell
stockes.
Tingkat radiasi yang dipancarkan
tergantung pada suhu benda tersebut. Persamaan Stefan-Boltzmaan dapat digunakan
untuk menaksir tingkat pancaran radiasi sebagai suatu fungsidari suhu seperti
berikut :
dimana
R = pancaran (flux) radiasi (W.m-2 = J.m-2.s-1), ε = konstanta emissivitas
(0≤ε≤1), ,σ= konstanta Stefan-Boltzmann (5,67032 x 10-8 W.m-2.K-4) dan T = suhu
absolut (273 + 0C).Konstanta ε menggambarkan kapasitas suatu benda mengabsorbsi
dan memancarkanradiasi misalnya daun mempunyai nilai ε = 0,95.
Tanaman
dalam proses fotosintesis tidak dapat memanfaatkan semua pancaran radiasi
matahari yang sampai pada permukaan bumi, tetapi hanya radiasi yang terletak
pada bataspanjang gelombang 400 - 700 nm . Bagian radiasi inilah yang disebut
radiasinampak (visible radiation) atau cahaya yang juga dikenal dengan istilah
Radiasi Aktif Fotosintesis (PAR = photosynthetically active radiation).
Penerapan istilah radiasi nampakdidasarkan atas kemampuan mata manusia normal
yang dapat mendeteksi radiasi pada batasgelombang tersebut dan paling jelas
pada spektrum hijau (λ = 520 nm). Jadi tanaman hijaumenyerupai mata manusia
secara umum, tetapi cahaya yang paling efektif dimanfaatkanoleh tanaman hijau
adalah biru dan merah yang berbeda dengan mata manusia
Pada bulan Juni,
total harian SC (di luar atmosfir) sama dengan hasil integral ini
yangdinyatakan dalam detik (8.8 x 3600), dikalikan dengan konstanta solar (1367
W.m-2) dan dengan faktor eksentrik (bentuk lonjong) sebesar 0.97 untuk bulan
Juni yang menghasilkan 42,0 MJ.m-2. Jika total radiasi global harian pada bulan
Juni diukur misalnya sebesar 20 MJ.m-2, tingkat transmisi atmosfir harian pada
hari tersebut adalah sebesar 20,0/42,0 =0,476. Berdasarkan persamaan diatas,
taksiran tingkat transmisi di Malang (70LS) pada tahun 1999 bervariasi sangat
besar dari hari-ke hari (0.03 – 0.5) dan secara rata-rata adalah 0,31 (Gambar
9). Ini menegaskan bahwa kondisi atmosfir seperti embun di Malang berubah dari
waktu ke waktu. Jika rata-rata transmisivitas atmosfir harian diketahui,
tingkat radiasi yang sampai pada
permukaan bumi pada setiap saat dapat dihitung secara mudah.
Intensitas
radiasi matahari
ini akan berkurang oleh penyerapan dan pemantulan oleh
atmosfer saat sebelum mencapai permukaan bumi. Ozon di atmosfer menyerap radiasi
dengan panjang gelombang pendek ( ultraviolet ) sedangkan karbondioksida dan
uap air menyerap sebagian radiasi dengan panjang gelombang
yang lebih panjang ( infra merah ). Selain pengurangan radiasi bumi langsung (
sorotan ) oleh penyerapan tersebut, masih ada
radiasi yang dipancarkan oleh
molekul-molekul gas, debu dan uap air dalam atmosfer
Kuantitas
radiasi matahari yang diintersepsi tanaman tergantung pada kuantitas radiasi
datang yaitu yang sampai pada permukaan tajuk tanaman (S 0), tingkat luas daun
yang biasa dinyatakan dalam satuan indeks luas daun (ILD), kedudukan atau sudut
daun dan distribusi daun dalam tajuk. Radiasi global matahari, secara kasar
sekitar panjang gelombang 350-2000 nm, yang jatuh pada permukaan bumi merupakan
produk dari radiasi yang sampai pada permukaan luar atmosfir yaitu konstanta
surya (SC = 1367 W.m-2), dan tingkat transmissi atmosfir (Ï„a, tau). Tingkat
transmisi ini berhubungan dengan absorbsi dan penebaran radiasi matahari dalam
atmosfir bumi oleh gas, embun, partikel (aerosol), asap, hama dan spora. Karena
itu tingkat radiasi yang sampai ke permukaan bumi umumnya kurang dari setengah
bagian dari yang sampai pada permukaan luar atmosfir dan dapat bervariasi dari
waktu ke waktu. Tingkat S 0 dalam satu hari proporsional dengan sinus dari
sudut tinggi matahari (β) dengan konstanta surya (1367 W.m-2).
BAB V
Simpulan
ü
Intensitas radiasi merupakan energi radiasi yang
dipancarkan dalam satuan kalori per satuan luas per waktu, atau lengley per
menit atau watt jam.
ü
Lama penyinaran pada suatu hari tergantung pada cuaca
atau iklim pada hari tersebut, karena penyinaran surya pada pagi, siang dan
sore hari sangat berbeda dan bisa dibuktikan pada panjang nya kertas pias yang
terbakar.
ü
Dalam menghitung data intensitas dan lama penyinaran
surya bisa dilihat dengan terbakarnya kertas pias yang telah terpasang pada Campbell stokes.
ü
Intensitas
radiasi matahari ini akan berkurang oleh penyerapan
dan pemantulan oleh atmosfer saat sebelum mencapai permukaan bumi. Ozon di
atmosfer menyerap radiasi dengan panjang gelombang pendek ( ultraviolet )
sedangkan karbondioksida dan uap air menyerap sebagian
radiasi dengan panjang gelombang yang lebih panjang ( infra merah ).
ü
Pada bulan Juni, total harian SC (di luar
atmosfir) sama dengan hasil integral ini yangdinyatakan dalam detik (8.8 x
3600), dikalikan dengan konstanta solar (1367 W.m-2) dan dengan faktor
eksentrik (bentuk lonjong) sebesar 0.97 untuk bulan Juni yang menghasilkan 42,0
MJ.m-2. Jika total radiasi global harian pada bulan Juni diukur misalnya
sebesar 20 MJ.m-2, tingkat transmisi atmosfir harian pada hari tersebut adalah
sebesar 20,0/42,0 =0,476.
DAFTAR PUSTAKA
Muin N.S.2008, penuntun praktikum
agroklimatologi, Universitas Bengkulu, Bengkulu.
Handoko.1993.Klimatologi Dasat. Landasan Pemahaman Fisika Atmosfer dan
Unsu-unsur Iklim. Jurusan Geofisika dan Meteorologi. FMIPA-IPB, Bogor .
Wisnubroto, 1982. Asas-asas Meteorologi Pertanian, Departemen Ilmu-ilmu
Tanah, Fakultas Pertanian, UGM, Yogyakarta, dan Ghalia Indonasia, Jakarta.
Daldjumi. 1983. Pokok-pokok Klimatologi. Penerbit Alumni. Bandung .
Hasan,U.M.1970. Dasar-dasar Meteorologi Pertanian.PT.Soeroenngan, Jakarta .
0 komentar:
Posting Komentar