LAPORAN PRAKTIKUM
PEMULIAAN
TANAMAN
ACARA I STRUKTUR BUNGA
OLEH :
Nama : Aben Candra
NPM : E1J010070
Cass : Doli Janter S
Dosen : Dr. Ir.
Dwi Ganefianti MS
Hari : Selasa
Jam : 08.00-09.45
(WIB)
LAB. AGRONOMI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2012
BAB
1
PENDAHULUAN
1.Latar
Belakang
Pemuliaan
tanaman mengenal beberapa metode pemuliaan tanaman konvensional,
variabilitas genetik dapat dibentuk melalui reproduksi seksual. Bunga sebagai
alat reproduksi seksual mempunyai
peranan yang sangat penting. Dua bagian penting
dari yang secara langsung
dilibatkan pada reproduksi seksual adalh benang sari (stamen) dan putik
(pistil). Benang sari terdiri dari
kepala sari (anther) yang berisi serbuk sari ( pollen grains) dan tangkai
(filamen )./ bnyak anther pada satu bunga bevariasi. Putik terdiri dari kepala
putik (stikma ), tangkai putik (style), dan bakal buah (ovary). Stikma adalah
sebagai penerima polen, pollen akan berkecambah pada stikma dan masuk ke
tangkai putik, ahirnya sampai ke ovary. Ovary mempunyai satu atau lebih bakal
biji (ovule).
Organ reproduktif ditutupi oleh satu atau
lebih dari kelopak bunga (callix) dan tajuk atau mahkota (corolla). Callix
terdiri dari beberapa kelopak (sefal) dan corolla terdiri dari beberapa helai
tajuk (petal).
1.2 Tinjauan
Pustaka
Bunga
(flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual
pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji
tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga
secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut
sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan
bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga
yang menyusun bunga majemuk disebut floret.
Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan
berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa biji.
Bunga disebut bunga sempurna bila
memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik)
secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci
atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki
semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah
sebagai berikut:
Kelopak
bunga atau calyx; Mahkota
bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapa berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan; Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa
Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang
sari; Alat kelamin betina atau gynoecium
(dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada
pangkalnya terdapat bakal
buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal
biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung
embrio. Pada ujung putik terdapat kepala
putik atau stigma untuk menerima serbuk
sari atau pollen. Tangkai
putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal
buah.
BAB II
METODE PRATIKUM
2.1 Tujuan
pratikum
Ø
Mahasiswa dapat menentukan bagian-bagian
yang berbeda dari bunga dan fungsinya
Ø
Mahasiswa dapat menentukan tanaman
menyerbuk sendiri dan silang
Ø
Dapat mengenali dan membedakan struktur
bunga tanaman menyerbuk sendiri dan silang
1.
Untuk menentukan bagian-bagian yang berbeda dari bunga dan fungsinya
2.
Untuk menentukan tanaman menyerbuk sendiri atau menyerbuk silang
2.2. Alat dan
Bahan
Ø
Bahan :
Bunga dari beberapa spesies tanaman
Ø
Alat :
Pinset, kaca pembesar, dan cawan petri
2.3 pelaksanaan
Ø
Gambar atau dukumentasikan bagian
struktur bunga yang di amati serta keterangan
Ø
Bagian-bagian penyusun bunga
Ø
Jumlah bagian penyusun bunga
Ø
Keadaan masing-masing penyusun bunga
Ø
Bentuk masing-masing penyusun bunga
Ø
Letak masing-masing terhadap bagian
lainya
Ø
Buat diskripsi dfari bunga yang di amati
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Lembar Pengamatan
Gambar
1. Tan Dikotil
|
Keterangan
|
Diskrifsi
Bunga :
1.
Letak Bunga : di ujung cabang
2.
Warna mahkota bunga : ungu
3.
Ekspresi bunga : perfeks flower
4.
Distribusi Bunga Pada Tanaman : Monocius
5.
Jenis Bunga : Bunga Lengkap
6.
Jumlah Sepal Pada Petal : 5
Gambar 2.
|
Keterangan
|
Diskrifsi
Bunga :
1.
Letak Bunga : di ujung cabang
2.
Warna mahkota bunga : ungu
3.
Ekspresi bunga : perfeks flower
4.
Distribusi Bunga Pada Tanaman : Monocius
5.
Jenis Bunga : Bunga Lengkap
6.
Jumlah Sepal Pada Petal : 5
Gambar 3. Padi
|
Keterangan
|
Diskrifsi
Bunga :
1.
Letak Bunga : di ujung cabang
2.
Warna mahkota bunga : ungu
3.
Ekspresi bunga : perfeks flower
4.
Distribusi Bunga Pada Tanaman : Monocius
5.
Jenis Bunga : Bunga Lengkap
6.
Jumlah Sepal Pada Petal : 5
Gambar 4. Jagung
|
Keterangan
|
Diskrifsi
Bunga :
1.
Letak Bunga : di ujung cabang
2.
Warna mahkota bunga : ungu
3.
Ekspresi bunga : perfeks flower
4.
Distribusi Bunga Pada Tanaman : Monocius
5.
Jenis Bunga : Bunga Lengkap
6.
Jumlah Sepal Pada Petal : 5
Gambar 5. Kelapa sawit
|
Keterangan
|
Diskrifsi
Bunga :
1.
Letak Bunga : di ujung cabang
2.
Warna mahkota bunga : ungu
3.
Ekspresi bunga : perfeks flower
4.
Distribusi Bunga Pada Tanaman : Monocius
5.
Jenis Bunga : Bunga Lengkap
6.
Jumlah Sepal Pada Petal : 5
Gambar 6. Kelapa
|
Keterangan
|
Diskrifsi
Bunga :
1.
Letak Bunga : di ujung cabang
2.
Warna mahkota bunga : ungu
3.
Ekspresi bunga : perfeks flower
4.
Distribusi Bunga Pada Tanaman : Monocius
5.
Jenis Bunga : Bunga Lengkap
6.
Jumlah Sepal Pada Petal : 5
Gambar 7.
|
Keterangan
|
Diskrifsi
Bunga :
1.
Letak Bunga : di ujung cabang
2.
Warna mahkota bunga : ungu
3.
Ekspresi bunga : perfeks flower
4.
Distribusi Bunga Pada Tanaman : Monocius
5.
Jenis Bunga : Bunga Lengkap
6.
Jumlah Sepal Pada Petal : 5
4.2.
Pembahasan
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini
disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan
bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh
perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu
rendah, lama
pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan
bunga).
Bunga hampir selalu berbentuk simetris,
yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga
berdasar simetri bentuknya: aktinomorf
("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri
cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.
Bunga merupakan
organ reproduksi bagi
tumbuhan angiospermae dan karakter
bunga khususnya yang
berhubungan dengan struktur
antera dan pollinarium, telah
menjadi dasar bagi
klasifikasi anggrek (Dodson.
1962 dan Romero, 1990
dalam Cameron et
al., 1999). Bagian
penyusun bunga dapat dibedakan menjadi
dua bagian, yaitu
bagian steril dan
bagian reproduktif atau fertil
yang melekat pada
sumbu yakni dasar
bunga atau reseptakulum.
Bagian sumbu yang merupakan ruas batang yang diakhiri oleh bunga
dinamakan tangkai bunga atau pedisel (Hidayat, 1995).
Pada umumnya bunga
secara umum tesusun
atas empat bagian
berbeda dan tempatnya berturut-turut dari
tepi luar bunga
ke bagian tengah
yaitu sepal (kaliks), petal
(korola), stamen, dan
pistillum (Gambar 2.2).
Ketika bunga memiliki empat
bagian tersebut maka
bunga disebut lengkap,
jika bunga tidak memiliki satu
atau lebih dari
empat bagian penyusun
bunga maka disebut
bunga tak lengkap (Tjitrosoepomo, 2003).
Bila dilihat
berdasarkan kelengkapan alat
reproduksi maka bunga dibedakan menjadi
bunga sempurna dan
tidak sempurna. Jika
dalam satu bunga terdapat stamen
dan pistillum maka
bunga disebut sebagai
bunga sempurna, walaupun bunga
tersebut tidak memiliki petal atau sepal. Sebaliknya, jika semua bagian
penyusun lengkap tetapi hanya ditemukan stamen atau pistillum saja maka
bunga tersebut tidak
sempurna. Tumbuhan yang
tidak memiliki stamen
dan pistillum disebut steril
karena tumbuhan tersebut
tidak memiliki alat
reproduksi (Hill et al., 1967).
1. Sepal dan Petal
Sepal dan
petal merupakan bagian
dari periantium atau
perhiasan bunga. Sepal
menempel pada bagian
dasar bunga (reseptaculum) dan
kumpulan dari sepal disebut
kaliks.Sepal merupakan hiasan
bunga yang masih
jelas sebagai organ yang
berasal dari daun,
selain warnanya yang
masih hijau, bentuknya
pun masih banyak yang menyerupai daun. Fungsi dari sepal adalah sebagai
pelindung bunga saat kuncup (Tjitrosoepomo, 2003).
Petal memiliki
warna yang mencolok
dan kumpulan dari
petal disebut korola. Petal
berfungsi untuk menarik
perhatian serangga sebagai
polinatornya, tetapi pada tumbuhan yang polinasinya dibantu oleh angin,
petal sering tereduksi atau bahkan hilang sama sekali (Hidayat, 1995).
Jumlah petal dan
sepal biasanya konstan
pada setiap spesies
tumbuhan. Bunga pada kelompok
monokotil biasanya memiliki
tiga sepal dan
tiga petal, sedangkan pada
dikotil memiliki jumlah empat sampai lima sepal dan petal.
Bunga disebut bunga sempurna bila
memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik)
secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci
atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki
semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah
sebagai berikut:
Kelopak
bunga atau calyx;
Mahkota bunga atau corolla
yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang
membantu proses penyerbukan; Alat kelamin jantan atau androecium
(dari bahasa Yunani andros oikia: rumah
pria) berupa benang
sari; Alat kelamin betina atau gynoecium
(dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada
pangkalnya terdapat bakal
buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal
biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung
embrio. Pada ujung putik terdapat kepala
putik atau stigma untuk menerima serbuk
sari atau pollen. Tangkai
putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal
buah.
Walaupun struktur bunga yang
dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang
"umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat
bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara
tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman
berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau
kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
Simpulan
Serbuk sari melindungi dinding sperma
sedangkan inti butir serbuk sari bergerak dari antera ke stigma, melindungi
materi genetik yang vital dari kering dan radiasi matahari. Permukaan butir
tepung sari ditutupi dengan lilin dan protein, yang diselenggarakan di tempat
oleh struktur yang disebut patung elemen pada permukaan biji-bijian. Luar
dinding serbuk sari mencegah serbuk sari gandum dari menyusut dan menghancurkan
bahan genetik selama pengeringan dan terdiri dari dua lapisan. Kedua lapisan
adalah kaki tectum dan lapisan, yang hanya di atas intine. Tectum dan kaki yang
lapisan dipisahkan oleh sebuah daerah yang disebut columella, yang terdiri dari
batang penguatan. Dinding luar dibangun dengan biopolymer resisten disebut
sporopollenin. Tabung polen melewati dinding melalui struktur yang disebut
lubang.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1997. Ensiklopedi Kehutanan Indonesia. Badan Penelitian
dan Pengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan. Jakarta.
Andress,
E.A. and J.A. Harrison. 1999. So Easy to Preserve. Fourth edition. Cooperative
Extension
Service/The University of Georgia. Athens, GA. 344 pp.
Diakses melalui http://www.google.com/eggplant-seed.
Tanggal akses 26/09/2010.
http://tekben-
vedcapolije.blogspot.com/2009/04/budidaya-mentimun.html pada 29/09/2010
Hasanah dan Rusmin. 1993.
Teknologi Pengelolaan Benih Beberapa Tanaman Obat Indonesia. Balai
Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Bogor. Diakses melalui
http://www.google.com/pengolahan-benih-terong. Tanggal akses: 25/09/2010.
0 komentar:
Posting Komentar