Rabu, 05 Januari 2011

LAPORAN PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN STRUKTUR BUNGA


 LAPORAN PRAKTIKUM
PEMULIAAN TANAMAN
ACARA I STRUKTUR BUNGA
unib warna.jpg





OLEH :
Nama                : Aben Candra
NPM                 : E1J010070     
Cass                   : Doli Janter S
Dosen                : Dr. Ir. Dwi Ganefianti MS
Hari                   : Selasa
Jam                   : 08.00-09.45 (WIB)
              

LAB. AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012


BAB 1
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Pemuliaan tanaman  mengenal beberapa  metode pemuliaan tanaman konvensional, variabilitas genetik dapat dibentuk melalui reproduksi seksual. Bunga sebagai alat reproduksi  seksual mempunyai peranan yang sangat penting. Dua bagian penting  dari yang secara  langsung dilibatkan pada  reproduksi seksual  adalh benang sari (stamen) dan putik (pistil).  Benang sari terdiri dari kepala sari (anther) yang berisi serbuk sari ( pollen grains) dan tangkai (filamen )./ bnyak anther pada satu bunga bevariasi. Putik terdiri dari kepala putik (stikma ), tangkai putik (style), dan bakal buah (ovary). Stikma adalah sebagai penerima polen, pollen akan berkecambah pada stikma dan masuk ke tangkai putik, ahirnya sampai ke ovary. Ovary mempunyai satu atau lebih bakal biji (ovule).
   Organ reproduktif ditutupi oleh satu atau lebih dari kelopak bunga (callix) dan tajuk atau mahkota (corolla). Callix terdiri dari beberapa kelopak (sefal) dan corolla terdiri dari beberapa helai tajuk (petal).
1.2 Tinjauan Pustaka
Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.
Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa biji.
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
*                        Kelopak bunga atau calyx; Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapa berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan; Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari; Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.

BAB II
METODE PRATIKUM

2.1 Tujuan pratikum
Ø                   Mahasiswa dapat menentukan bagian-bagian yang berbeda dari bunga dan fungsinya
Ø                   Mahasiswa dapat menentukan tanaman menyerbuk sendiri dan silang
Ø                   Dapat mengenali dan membedakan struktur bunga tanaman menyerbuk sendiri dan silang

1.                  Untuk menentukan bagian-bagian yang berbeda dari bunga dan fungsinya
2.                  Untuk menentukan tanaman menyerbuk sendiri atau menyerbuk silang

2.2. Alat dan Bahan
Ø                   Bahan : Bunga dari beberapa spesies tanaman
Ø                   Alat     : Pinset, kaca pembesar, dan cawan petri
2.3 pelaksanaan
Ø                   Gambar atau dukumentasikan bagian struktur bunga yang di amati serta keterangan
Ø                   Bagian-bagian penyusun bunga
Ø                   Jumlah bagian penyusun bunga
Ø                   Keadaan masing-masing penyusun bunga
Ø                   Bentuk masing-masing penyusun bunga
Ø                   Letak masing-masing terhadap bagian lainya
Ø                   Buat diskripsi dfari bunga yang di amati










BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Lembar Pengamatan
Gambar 1. Tan Dikotil

Keterangan


Diskrifsi Bunga :
1.                       Letak Bunga                                       : di ujung cabang
2.                       Warna mahkota bunga                        : ungu
3.                       Ekspresi bunga                                    : perfeks flower
4.                       Distribusi Bunga Pada Tanaman         : Monocius
5.                       Jenis Bunga                                         : Bunga Lengkap
6.                       Jumlah Sepal Pada Petal                     : 5
Gambar 2.

Keterangan


Diskrifsi Bunga :
1.                       Letak Bunga                                       : di ujung cabang
2.                       Warna mahkota bunga                        : ungu
3.                       Ekspresi bunga                                    : perfeks flower
4.                       Distribusi Bunga Pada Tanaman         : Monocius
5.                       Jenis Bunga                                         : Bunga Lengkap
6.                       Jumlah Sepal Pada Petal                     : 5
Gambar 3. Padi

Keterangan


Diskrifsi Bunga :
1.                       Letak Bunga                                       : di ujung cabang
2.                       Warna mahkota bunga                        : ungu
3.                       Ekspresi bunga                                    : perfeks flower
4.                       Distribusi Bunga Pada Tanaman         : Monocius
5.                       Jenis Bunga                                         : Bunga Lengkap
6.                       Jumlah Sepal Pada Petal                     : 5
Gambar 4. Jagung

Keterangan


Diskrifsi Bunga :
1.                       Letak Bunga                                       : di ujung cabang
2.                       Warna mahkota bunga                        : ungu
3.                       Ekspresi bunga                                    : perfeks flower
4.                       Distribusi Bunga Pada Tanaman         : Monocius
5.                       Jenis Bunga                                         : Bunga Lengkap
6.                       Jumlah Sepal Pada Petal                     : 5

Gambar 5. Kelapa sawit

Keterangan


Diskrifsi Bunga :
1.                       Letak Bunga                                       : di ujung cabang
2.                       Warna mahkota bunga                        : ungu
3.                       Ekspresi bunga                                    : perfeks flower
4.                       Distribusi Bunga Pada Tanaman         : Monocius
5.                       Jenis Bunga                                         : Bunga Lengkap
6.                       Jumlah Sepal Pada Petal                     : 5
Gambar 6. Kelapa

Keterangan


Diskrifsi Bunga :
1.                       Letak Bunga                                       : di ujung cabang
2.                       Warna mahkota bunga                        : ungu
3.                       Ekspresi bunga                                    : perfeks flower
4.                       Distribusi Bunga Pada Tanaman         : Monocius
5.                       Jenis Bunga                                         : Bunga Lengkap
6.                       Jumlah Sepal Pada Petal                     : 5

Gambar 7.

Keterangan


Diskrifsi Bunga :
1.                       Letak Bunga                                       : di ujung cabang
2.                       Warna mahkota bunga                        : ungu
3.                       Ekspresi bunga                                    : perfeks flower
4.                       Distribusi Bunga Pada Tanaman         : Monocius
5.                       Jenis Bunga                                         : Bunga Lengkap
6.                       Jumlah Sepal Pada Petal                     : 5



4.2. Pembahasan
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga).
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.
Tumbuhan Crateva religiosa berbunga sempurna: memiliki stamen dan pistillum.
Bunga  merupakan  organ  reproduksi  bagi  tumbuhan  angiospermae  dan karakter  bunga  khususnya  yang  berhubungan  dengan  struktur  antera  dan pollinarium,  telah  menjadi  dasar  bagi  klasifikasi  anggrek  (Dodson.  1962  dan Romero,  1990  dalam  Cameron  et  al.,  1999).  Bagian  penyusun  bunga  dapat dibedakan  menjadi  dua  bagian,  yaitu  bagian  steril  dan  bagian  reproduktif  atau fertil  yang  melekat  pada  sumbu  yakni  dasar  bunga  atau  reseptakulum.  Bagian sumbu yang merupakan ruas batang yang diakhiri oleh bunga dinamakan tangkai bunga atau pedisel (Hidayat, 1995).
  Pada  umumnya  bunga  secara  umum  tesusun  atas  empat  bagian  berbeda dan  tempatnya  berturut-turut  dari  tepi  luar  bunga  ke  bagian  tengah  yaitu  sepal (kaliks),  petal  (korola),  stamen,  dan  pistillum  (Gambar  2.2).  Ketika  bunga memiliki  empat  bagian  tersebut  maka  bunga  disebut  lengkap,  jika  bunga  tidak memiliki  satu  atau  lebih  dari  empat  bagian  penyusun  bunga  maka  disebut  bunga tak lengkap (Tjitrosoepomo, 2003).

Bila  dilihat  berdasarkan  kelengkapan  alat  reproduksi  maka  bunga dibedakan  menjadi  bunga  sempurna  dan  tidak  sempurna.  Jika  dalam  satu  bunga terdapat  stamen  dan  pistillum  maka  bunga  disebut  sebagai  bunga  sempurna, walaupun bunga tersebut tidak memiliki petal atau sepal. Sebaliknya, jika semua bagian penyusun lengkap tetapi hanya ditemukan stamen atau pistillum saja maka bunga  tersebut  tidak  sempurna.  Tumbuhan  yang  tidak  memiliki  stamen  dan pistillum  disebut  steril  karena  tumbuhan  tersebut  tidak  memiliki  alat  reproduksi (Hill et al., 1967).
1.  Sepal dan Petal
Sepal  dan  petal  merupakan  bagian  dari  periantium  atau  perhiasan  bunga. Sepal menempel  pada  bagian  dasar  bunga  (reseptaculum)  dan  kumpulan  dari sepal  disebut  kaliks.Sepal  merupakan  hiasan  bunga  yang  masih  jelas  sebagai organ  yang  berasal  dari  daun,  selain  warnanya  yang  masih  hijau,  bentuknya  pun masih banyak yang menyerupai daun. Fungsi dari sepal adalah sebagai pelindung bunga saat kuncup (Tjitrosoepomo, 2003).
Petal  memiliki  warna  yang  mencolok  dan  kumpulan  dari  petal  disebut korola.  Petal  berfungsi  untuk  menarik  perhatian  serangga  sebagai  polinatornya, tetapi pada tumbuhan yang polinasinya dibantu oleh angin, petal sering tereduksi atau bahkan hilang sama sekali (Hidayat, 1995). Jumlah  petal  dan  sepal  biasanya  konstan  pada  setiap  spesies  tumbuhan. Bunga  pada  kelompok  monokotil  biasanya  memiliki  tiga  sepal  dan  tiga  petal, sedangkan pada dikotil memiliki jumlah empat sampai lima sepal dan petal. 
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
Kelopak bunga atau calyx;
Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan; Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari; Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
























Simpulan
Serbuk sari melindungi dinding sperma sedangkan inti butir serbuk sari bergerak dari antera ke stigma, melindungi materi genetik yang vital dari kering dan radiasi matahari. Permukaan butir tepung sari ditutupi dengan lilin dan protein, yang diselenggarakan di tempat oleh struktur yang disebut patung elemen pada permukaan biji-bijian. Luar dinding serbuk sari mencegah serbuk sari gandum dari menyusut dan menghancurkan bahan genetik selama pengeringan dan terdiri dari dua lapisan. Kedua lapisan adalah kaki tectum dan lapisan, yang hanya di atas intine. Tectum dan kaki yang lapisan dipisahkan oleh sebuah daerah yang disebut columella, yang terdiri dari batang penguatan. Dinding luar dibangun dengan biopolymer resisten disebut sporopollenin. Tabung polen melewati dinding melalui struktur yang disebut lubang.




DAFTAR PUSTAKA


Anonim, 1997. Ensiklopedi Kehutanan Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan. Jakarta.

Andress, E.A. and J.A. Harrison. 1999. So Easy to Preserve. Fourth edition. Cooperative
Extension Service/The University of Georgia. Athens, GA. 344 pp. Diakses melalui http://www.google.com/eggplant-seed. Tanggal akses 26/09/2010.

http://tekben- vedcapolije.blogspot.com/2009/04/budidaya-mentimun.html pada 29/09/2010

Hasanah dan Rusmin. 1993. Teknologi Pengelolaan Benih Beberapa Tanaman Obat Indonesia. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Bogor. Diakses melalui http://www.google.com/pengolahan-benih-terong. Tanggal akses: 25/09/2010.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Followers