Aben candra / E1J010070
Alat dan Mesin Prtanian, Mekanisasi Pertanian
I.
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Alat dan
mesin pertanian diproduksi dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja dan
mutu hasil olahannya sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dari komoditas
hasil pertanian tersebut. Salah satu
usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil pertanian adalah dengan
cara meningkatkan efisiensi penanganan pascapanen. Secara ekonomis penggunaan
mesin pengecil ukuran lebih mudah dilakukan dan lebih murah jika dilakukan
secara manual. Selain itu, operasi pengecilan ukuran merupakan salah satu
perlakuan pendahuluan yang dapat mempermudah proses-proses selanjutnya.
Pengecilan ukuran merupakan salah
satu proses dalam industri pengolahan bahan pertanian. Proses ini bisa
merupakan proses utama maupun operasi pembantu dalam suatu industri. Pengecilan
ukuran dapat dilakukan dengan berbagai peralatan industri. Setiap alat ini
mempunyai cara kerja masing-masing dan menghasilkan produk dengan ukuran
tertentu.
Peralatan
pengecil ukuran dapat dikelompokkan menjadi mesin penghancur, mesin penggiling,
mesin penggiling sangat halus, dan mesin pemotong(kita hanya membahas mesin
penggiling). Prinsip kerja masing-masing alat di atas berbeda-beda. Aksi utama
dari mesin penghancur adalah kompresi. Mesin penggiling menerapkan pukulan dan
gilingan serta kadang-kadang dikombinasikan dengan kompresi. Mesin penggiling
sangat halus bekerja dengan menerapkan prinsip gesekan. Mesin pemotong bekerja
dengan menggunakan aksi potong.
B. Tujuan
Tujuan
makalah ini adalah untuk mempelajari alat-alat pengecil ukuran dan aplikasinya
pada industri.
(sebagai bahan acuan, kami
menyediakan bahan percobaan dan pembahasan yang kami dapatkan dari literatur.
Silahkan dibaca!!!)
II.
METODOLOGI
A. Alat dan
Bahan
Peralatan
yang digunakan selama praktikum adalah hammer mill, disc mill, , neraca massa,
dan loyang. Sedangkan bahan yang digunakan adalah kacang hijau(analogikan aja
dengan kopi).
B. Cara
Kerja
Mula-mula timbang kacang hijau untuk mengetahui berat
totalnya. Setelah itu bagi kacang hijau menjadi tiga bagian dengan berat yang
sama. Masing-masing bagian kacang hijau digunakan sebagai bahan yang diolah
dalam hammer mill, disk mill, dan multi mill. Namun, karena hammer mill
kehabisan solar pada motornya, akhirnya tidak dapat digunakan. Selain itu,
praktikan juga mengamati bagian-bagian dari mesin pengecil ukuran.
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Disc Mill
|
||
Bobot awal bahan (kg)
|
0.330
|
|
Bobot akhir bahan (kg)
|
0.310
|
|
B.
Pembahasan
Pengecilan ukuran adalah suatu bentuk proses penghancuran dari pemotongan
bentuk padatan menjadi bentuk yang lebih kecil oleh gaya mekanik. Terdapat
empat cara yang diterapkan pada mesin-mesin pengecilan ukuran, yaitu (1)
kompresi, pengecilan ukuran dengan tekstur yang keras; (2) impact atau pukulan,
digunakan untuk bahan padatan dengan tekstur kasar; (3) attrition, digunakan
untuk menghasilkan produk dengan tekstur halus dan; (4) cutting, digunakan
untuk menghasilkan produk dengan ukuran dan bentuk tertentu (Mc. Cabe, et.
al.,1976).
Menurut Brennan
et. al. (1974), pengecilan ukuran bertujuan untuk:
1. Membantu
proses ekstraksi
2.
Memperkecil bahan sampai dengan ukuran tertentu untuk maksud tertentu
3.
Memperbesar luas permukaan bahan untuk proses lebih lanjut
4. Membantu
proses pencampuran
Menurut Henderson dan Perry (1982), pada prinsipnya pengecilan ukuran
diklasifikasikan menurut produk akhir yang dihasilkan. Yang pertama adalah
pengecilan ukuran ekstrim yaitu merubah dimensi ukuran bahan secara signifikan,
misalnya penggilingan dan penggerusan. Kedua adalah pengecilan bahan yang
menghasilkan ukuran produk yang masih berdimensi besar atau nisbah produk akhir
dengan awalnya tidak terlalu signifikan, misalnya pada proses pemotongan dan
pengempaan.
Disini,
peralatan pengecilan ukuran yang dibahas adalah hammer mill, disk mill, dan
multi mill Sedangkan pada percobaan peralatan yang digunakan hanya disk mill
dan multi mill. Untuk peralatan yang lainnya hanya dijelaskan bagian-bagiannya
dan prinsip kerjanya.
1.
Hammer mill
Dimensi : 50x100x120cm
Harga : Kapasitas 100 kg/jam
: Rp 6.500.000
Penggiling
palu merupakan penggiling yang serbaguna, dapat digunakan untuk bahan kristal
padat, bahan berserat dan bahan yang agak lengket. Pada skala industri
penggiling ini digunakan untuk lada dan bumbu lain, susu kering, gula, kopi
bubuk dan lain-lain (Wiratakusumah, 1992).
Menurut Mc
Colly (1955), penggunaan hammer mill
mempunyai beberapa keuntungan antara lain adalah :
1. konstruksinya sederhana
2. dapat digunakan untuk
menghasilkan hasil gilingan yang bermacam-macam ukuran
3. tidak mudah rusak dengan adanya
benda asing dalam bahan dan beroperasi tanpa bahan
4. biaya operasi dan pemeliharaan
lebih murah dibandingkan dengan burr mill.
Sedangkan
beberapa kerugian menggunakan hammer mill
antara lain adalah :
1. biasanya tidak dapat menghasilkan
gilingan yang seragam
2. biaya pemasangan mula-mula lebih
tinggi dari pada menggunakan burr mill
3. untuk gilingan permulaan atau
gilingan kasar dibutuhkan tenaga yang relatif besar sampai batas-batas tertentu.
Menurut
Smith (1955), hammer mill terdiri
dari atas martil/palu yang berputar pada porosnya dan sebuah saringan yang
terbuat dari plat baja. Hasil pertanian yang akan digiling dimasukkan melalui
sebuah corong pemasukan dan dipukul oleh suatu seri plat baja.
Bagian utama
dari hammer mill adalah corong
pemasukan, pemukul, corong pengeluaran, motor penggerak, alat transmisi daya,
rangka penunjang dan ayakan.
Corong pemasukan
Corong
pemasukan terbuat dari plat esher 1.5 mm, bagian atas dari corong pemasukan
berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 350 mm x 350 mm dan bagian bawahnya
menyempit sampai 90 mm x 50 mm dengan kemiringan dinding corong 40o.
Pemukul
Pemukul
terbuat dari stainless steel. Pada bagian ini terdapat lima pasang pemukul yang
juga terbuat dari bahan stainless steel.
Ukuran pemukul adalah antara 100 mm x 25 mm x 5 mm dan pada kedua sisi pemukul
dibuat tajam, hal ini bertujuan agar sisi pemukul yang satu dapat menggantikan
sisi pemukul yang sudah tumpul dengan cara membalik posisi. Pemukul dipasang
dengan posisi horizontal dengan jumlah lima pasang yang disatukan oleh empat
buah poros yang terbuat dari stainless steel dengan berdiameter 10 mm dipasang
vertikal. Gambar detail pemukul adalah sebagai berikut :
Saringan
Saringan
yang digunakan pada hammer mill
terbuat dari plat baja. Pada hammer mill
saringan memegang peranan penting dalam menentukan besar ukuran butir
biji-bijian, saringan dapat diganti-ganti tergantung dati besar ukuran butir
hasil gilingan yang dikehendaki.
Corong pengeluaran
Corong
pengeluaran terbuat dari plat esher 1.5 mm yang berbentuk kerucut terpancung
pada posisi terbalik. Diameter corong adalah 550 mm dan diameter bawahnya
adalah 120 mm.
Ayakan
Alat ini
berukuran 600 mm x 600 mm yang mana konstruksinya terbuat dari kayu dengan
bentuk seperti trapezium dan kostruksi penyangga terbuat dari plat siku 25 mm x
25 mm x 2.5 mm dengan ukurannya sama dengan ukuran ayakan. Posisi ayakan ini
adalah miring dengan kemiringan 10oC, ini bertujuan untuk memudahkan
gerak dari transmisi yang menggerakkan ayakan dan mempercepat proses
pengayakan.
Motor penggerak
Motor
penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran
berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang
terbuat dari baja plat 8 mm yang berukuran 250 mm x 147 mm yang dipasang dengan
sebuah engsel. Fungsi engsel adalah jarak antara poros terhadap motor dengan
poros utama dapat diatur untuk memperoleh tegangan sabuk yang diinginkan.
Menurut
Smith (1955), tipe hammer mill
dibedakan berdasarkan sifat dari gigi penggiling yaitu gigi penggiling dapat
berayun bebas pada porosnya dan gigi penggiling tidak dapat berayun bebas pada
porosnya (statis). Kedua tipe hammer mill
tersebut dalam operasinya tidak mempunyai banyak perbedaan.
Penentuan
mutu hasil giling ditentukan oleh modulus kehalusan yang menyatakan rata-rata
ukuran partikel hasil gilingan dan indeks keseragaman yang menyatakan
fraksi-fraksi kasar, sedang dan halus dari partikel hasil gilingan (Smith,
1955).
Modulus
kehalusan beberapa jenis biji-bijian
Jenis
biji-bijian
|
Hasil
gilingan
|
||
Kasar
|
Sedang
|
Halus
|
|
Jagung
Kacang
kedelai
Gandum
kopi
|
4.80
4.80
3.70
4.10
|
3.60
3.60
2.90
3.20
|
2.40
2.40
2.10
2.30
|
Angka
modulus kehalusan merupakan angka hasil bagi garis tengah bahan pada keadaan
mula-mula dengan garis tengah bahan pada keadaan akhir, yang berkisar antara 1
sampai 16.
2. Disk mill
Kapasitas
: 180
kg /jam
Rotational speed
: 5800 rpm
Motor power
: 3 kw
Dimensi
: 800x500x1000 mm
Berat (non-motor)
: 65 kg
Penggerak mesin diesel 16 PK
Bahan terbuat dari besi cor
Hopper dari plat besi
Pengatur umpan
Kerangka Canal UNP 6
Disc mill merupakan jenis alat pengecil bahan yang dapat menghasilkan produk dalam
ukuran sedang maupun halus, seperti kedelai, jagung kentang, kopi
bubuk, dan lainnya. Alat ini digunakan
untuk mengupas kulit ari, pembelah dan penghancur biji kedelai dalam keadaan kering maupun basah.
Disk mill merupakan alat yang memiliki konstruksi dan prinsip kerja
yang sama seperti dengan stone mill.
Keduanya sama-sama memiliki dua piringan yang dipasangkan pada sebuah shaft.
Terdapat dua macam disk mill yaitu
(1) disk mill yang bergerak pada satu
roda dan roda lainnya stasioner dan (2) disk
mill dimana kedua rodanya bergerak. Pada keadaan pertama, satu piringan
terpasang permanen (stasioner) pada badan mesin. Sedangkan pada keadaan kedua,
piringan berputar bersamaan dalam arah putaran yang berlawanan satu dengan
lainnya. Bahan yang akan diproses dimasukkan melalui bagian atas alat (corong
pemasukan) yang mempunyai penampung bahan. Selama proses, bahan akan mengalami
gesekan diantara kedua piringan sehingga ukurannya menjadi lebih kecil dan
halus (AEL, 1976).
Bagian-bagian dari disc mill
adalah sebagai berikut :
a. Corong pemasukan
Corong ini berfungsi untuk
memasukkan biji yang akan
dikupas kulit arinya dan dihancurkan. Bagian ini dilengkapi dengan katup
pemasukkan untuk mengatur jumlah biji yang akan dikupas oleh cakram sehingga
pengupasan akan berjalan lancar.
b. Penyemprot air
Penyemprot air berfungsi untuk membantu
kelancaran turun dan keluarnya biji ke ruang pengupasan. Air akan mendorong
biji agar jatuh ke ruang pengupasan. Pada praktikum ini tidak dilakukan
penyemprotan air.
c. Ruang pengupasan dan penghancuran
Ruang pengupasan berfungsi sebagai
tempat mengupas dan menghancurkan sekaligus sebagai rangka dudukan bagi
landasan gesek. Ruangan ini diberi penutup dan dibuat agak rapat agar kedelai
tidak lolos keluar sebelum mengalami pengupasan dan penghancuran.
d. Dinding penutup dan cakram
Dinding
penutup dan cakram berfungsi sebagai pengupas dan penghancur biji karena
adanaya gerak putar dari cakram terhadap diniding penutup yang diam. Biji yang
terkupas dan hancur itu merupakan akibat dari efek atrisi dan kompresi dari
cakram.
e. Poros penggerak
Poros penggerak berfungsi untuk
memutar silinder pengupas yang digerakkan oleh motor listrik dengan menggunakan
puli dan belt sebagai penyalur daya. Pada poros penggerak terdapat pengunci
untuk mengatur jarak antar cakram. Semakin kecil jarak antar cakram maka ukuran
hasil pengolahan akan semakin halus.
f. Corong pengeluaran
Corong pengeluaran berfungsi untuk
mengeluarkan biji yang telah
dikupas dan dihancurkan yang terletak di bagian bawah silinder pengupas. Biji yang akan pecah dan keluar dari corong ini masih bercampur dengan kulit
arinya.
Biji kacang hijau dimasukkan ke dalam disc mill dan mengalami proses pengecilan ukuran.
Pengecilan ukuran ini terjadi pada saat bahan masuk diantara dinding dan cakram
yang jaraknya diatur terlebih dahulu sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan
bahan juga mengalami penggerusan pada dinding granding plate yang permukaanya kasar sehingga dihasilkan biji kacang hijau yang halus. Setelah mengalami dua kali penggerusan maka dimensi dari biji kacang hijau pun berubah menjadi lebih kecil dari dimensi awalnya.
Pada praktikum ini bahan
berupa biji kacang hijau dimasukkan
sebanyak 330 gram
dihancurkan dengan menggunakan Disc Mill sehingga diperoleh biji kacang hijau yang ukurannya lebih kecil sebanyak 310 gram. Pada saat pengecilan ukuran dan penggerusan terjadi loss (kehilangan
bahan). pada praktikum ini rendemen yang diohasilkan adalah
90,61% dan loss kacang hijau sebesar 20 gram (9,39%). Loss umumnya terjadi pada saat pengeluaran bahan, proses pengayakan, dan adanya kacang hijau yang masih melekat pada alat penghancur. Adanya loss ini menyebabkan berat akhir menjadi sedikit.
IV.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pengecilan ukuran adalah suatu
bentuk proses penghancuran dari pemotongan bentuk padatan menjadi bentuk yang
lebih kecil oleh gaya mekanik. Terdapat empat cara yang diterapkan pada
mesin-mesin pengecilan ukuran, yaitu (1) kompresi, pengecilan ukuran dengan
tekstur yang keras; (2) impact atau pukulan, digunakan untuk bahan padatan
dengan tekstur kasar; (3) attrition, digunakan untuk menghasilkan produk dengan
tekstur halus dan; (4) cutting, digunakan untuk menghasilkan produk dengan
ukuran dan bentuk tertentu
Hammer mill merupakan
aplikasi dari gaya pukul (impact force).
Prinsip kerja hammer mill adalah
rotor dengan kecepatan tinggi akan memutar palu-palu pemukul di sepanjang
lintasannya. Bahan masuk akan terpukul oleh palu yang berputar dan bertumbukan
dengan dinding, palu atau sesama bahan. Akibatnya akan terjadi pemecahan bahan.
Proses ini berlangsung terus hingga didapatkan bahan yang dapat lolos dari
saringan di bagian bawah alat.
Terdapat 2 fungsi kerja disk mill yaitu (1) disk mill yang bergerak
pada satu roda dan roda lainnya stasioner dan (2) disk mill dimana kedua
rodanya bergerak. Pada keadaan pertama, satu piringan terpasang permanen
(stasioner) pada badan mesin. Sedangkan pada keadaan kedua, piringan berputar
bersamaan dalam arah putaran yang berlawanan satu dengan lainnya. Rendemen
kacang hijau yang dihasilkan sebesar 90,61% dan loss bahan sebesar 9,39%.
DAFTAR PUSTAKA
AEL. 1976. Schort-und Mischanlagen im Landwirtschaftlichen Betried. Arbeitsgemeinschaft fur
Electrizitatsanwendung in der Landwirtschaft e. V., Heft 7.
Brennan, J.G., J.R. Butlers, N.D. Cowell, dan A.E.V.
Lilly. 1974. Food Engineering Operations. Applied Science Publisher. Essex.
Henderson, S.M. dan R.L. Perry. 1982. Agricultural Process Engineering. The AVI Publishing Company, Inc. Westport.
McCabe, W.L. dan J.C. Smith. 1976. Unit Operations of Chemical Engineering.
McGraw Hill, Inc. Tokyo.
Mc Colly and
J.W. Martin. 1955. Processing
Agricultural Engineering. Mc Graw- Hill
Book Co., New York.
Smith, H.P.
1955. Farm Machinery and Equipment.
Mc Graw-Hill Book Co., Inc. Fourth
Edition, New York
Wiratakusumah, Aman. 1992. Peralatan dan Unit Proses Industri Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktur Jenderal
Perguruan Tinggi. Pusat Antar
Universitas. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
www.ivd.uni-stuttgart.de/bilder/maier/hm_gr.jp
Assalamu'alaikum...Kami membutuhkan seorang manager perusahaan ditiap kota,dengan produk kita PUPUK dan,PAKAN TERNAK ORGANIK,yang hemat,sehat dan Insya Alloh hasil meningkat, sudah go international, JADIKANLAH DIRI ANDA, ORANG PERTAMA DI KOTA ANDA,yang SUKSES bersama kami, hub. 085 329 329 575 / 087 848 340 043 , terima kasih, semoga bermanfaat bersama, amiin, Wassalamu'alaikum....
BalasHapusLayanan Pendanaan Le_Meridian melampaui dan melampaui persyaratan mereka untuk membantu saya dengan pinjaman saya yang saya gunakan memperluas bisnis farmasi saya, Mereka adalah permata yang ramah, profesional, dan mutlak untuk bekerja dengan. Saya akan merekomendasikan siapa pun yang mencari pinjaman untuk dihubungi. Email..lfdsloans @ lemeridianfds.com Atau lfdsloans@outlook.com.WhatsApp ... 19893943740.
BalasHapus