Allah telah mengambil persaksian dari anak keturunan Adam supaya mereka mengesakan-Nya dalam beribadah. Artinya ialah agar mereka hidup di atas aqidah tauhid dan men-jauhkan diri dari dosa syirik. Hal ini dilakukan agar umat manusia, anak keturunan Adam tidak berdalih dean berkelit di hadapan Allah pada hari kiamat nanti. Allah berfrman dalam kitab-Nya:
Dan (ingatlah), ketika Rabbmu mengeluarkun keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil persaksian terhadap jiwa mereka (seraya b erfirman): "Bukankah Aku ini sesembahanmu?" Mereka men-jawab: "Betul!" (Engkau adalah sesembahan kami), Kami m enj adi sak-si". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat nanti kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang lengah terhadap hal ini (mengesakan Allah), atau agar kamu tidak men-gatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kam i telah memp ersekutukan Allah sejak dahulu, sedangkan kami ini adalah anak-anak keturunan yang datang sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena p erbuatan orang-orang yang sesat dahulu. (al-A'raf: 172-173)
Ayat di atas menunjukan bahwa kebanyakan orang yang terjerumus ke dalam perbuatan syirik, melanggar persaksian mereka sendiri disebabkan dua hal:
1. Jahil (b o doh) dan lalai dari memahami tauhid dan syirik.
2. Taqlid buta kepada adat kebiasan nenek moyang.
Dalam kesempatan kali ini, kami akan mengetengahkan selayang pandang tentang syirik
dan macam ragamnya, sehingga hal itu bisa dijauhi. Sebab seluruh mo del dari b entuk
syirik yang b erkembang di tengah-tengah masyarakat pada hari ini b erpangkal dari dua
faktor di atas. Sehingga banyak sekali praktek-praktek syirik yang dianggap biasa dan
lumrah.
Dengan harapan semoga p embaca yang mulia dapat memeti k faedah dari tulisan yang
sederhana ini. Ada sebuah p epatah Arab ya ng b erbunyi:
Aku kenali kejahatan bukan untuk melaksanakannya, Namun untuk menjaga diri darinya,
Barang siapa yang tidak mengenal kebaikan dan kejahata n, Dikhawatirkan ia akan terp erosok ke dal amnya.
Hudzaifah Ibnu Yaman juga sering b ertanya tentang keburukan kepada Rasulullah guna
menghindarinya. Definisi Syirik Syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Al lah pada p erkara yang merupahan hak istimewa-Nya. Hak istimewa Al lah sep erti: Ibadah, mencipta, mengatur, memb eri manfaat dan mudharat, membuat hukum dan syariat dan lain-lainnya. Ya ng dimaksud dengan ibadah adalah semua amal p erbuatan lahir maupun batin yang diridhai dan dicintai oleh Al lah.
Contoh-contoh ibadah sep erti: Do'a, menyemb elih hewan kurban, nadzar, ruku', su-jud, al-mahabbah (kecintaan), al-k ha uf (rasa takut), tawakkal , istighatsah (minta p er-tolongan di saat kesusahan, isti'adzah (meminta p erlindungan) dan lain-lainnya.
Setiap orang yang memalingkan salah satu daripada hak-hak istim ewa Alla h terse-but kepada selain-Nya, sep erti memalingkan ibadahnya kepada selain Allah, maka ia tergolong orang yang melakukan syirik. Dari situ jelaslah, bahwa haki kat syirik adalah memalingkan ibadah dan hak istimewa Allah yang lainnya kepada selain Allah, baik kepada nabi, malaikat, wali dan lain-lainnya. Ataupun kepada b enda mati, sep erti b ebatuan, p ep ohonan dan lain-lainnya.
Bukan sebagaimana anggapan seba gian kaum Musli min, bahwa syirik itu ha nyalah dengan menyembah b ebatuan dan p ep ohonan atau lainnya sep erti yang dilakukan kaum Paganisme (p enyembah b erhala). Anggapan keliru itu b erpangkal dari kesalahpahaman tentang p engertian "b erhala" (watsan), sebagi an orang b era ng gapan bahwa (b erhala) hanyalah b erupa patung-pa tung yang disembah.
Padahal yang b enar, bahwa (b erhala) da pat b erlaku untuk apa sa ja, baik b erupa makhluk hidup, b enda-b enda mati sep erti patung, p ohon dan lain-lai nnya, ataupun b erupa b enda-b enda yang abstrak sep erti hawa nafsu, p emi kiran dan lain-lainnya. Hal ini dilihat dari ob jek yang disembah. Adapun ditinjau dari p eri laku syirik itu sendiri, banyak sekali kesalahpahaman masyarakat umum tentang hal tersebut. Mereka menganggap bahwa meminta p erlindungan kepada b enda-b enda dan tempat keramat bukan terma suk p erilaku sy irik. Demikian pula anggapan bahwa "ngalap b erkah" ke kuburan para wal i (atau yang dianggap wali) dib olehkan dan la in-lainnya.
Macam-Macam Syirik
Bentuk dan ragam syirik b erb eda-b eda dari masa ke masa disuatu tempat dengan tem-pat lainnya. Setan senga ja memanfaatkan kelemahan dan kelengahan bani Adam untuk menyuntikkan virus syirik ini ke dalam tubuh mereka. Bujuk rayu setan supaya ter-jerumus ke dalam p erbuatan maksiat hanyalah mukaddimah menuju dosa yang terb esar yaitu syirik. All ah telah memp eringatkan hal ini dalam rm an-Nya:
Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya b enar-b enar akan meng ha langi m ereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan m endatangi mereka dari muka dan dari b elahang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendpati kebanyak dari mereka
b ersyukur (taat). (al-A'raf: 16-17).
Bentuk syirik yang dilakukan kaum N uh adalah menyembah Wadd, Suwaa', Yaghuts,
Ya 'uq dan Nasr, mereka adala h orang-orang shalih seb elum zaman nabi N uh. Ketika
mereka wafat, setan membisi kkan kepada orang-orang di zaman itu supaya membuat
gambar-gambar dan patung mereka, dan diletakkan di ma jlis-ma jl is yang biasa mereka
duduki, guna mengingat jasa-jasa mereka.
Pada waktu itu b elum ada pikiran menyembah patung-patung tersebut. Namun ketika
zaman b erputar dan generasi telah b erganti serta iimu telah dilupakan/ditinggalkan,
akhirnya patung-patung itu disemba h.
Demikianlah sejarah terjadinya syirik p ertama sekali. Kisah di atas disitir oleh Imam
Bukhari dari Ab dullah bin Abbas di dalam Shahihnya.
Bentuk syirik yang dilakuka n oleh Bani Israil adalah menyembah anak sapi. Mengenai
hal ini Allah b er rman:
Dan kaum Musa, setelah kep ergian Musa ke gunung Thur mereka mem-buat patung anak lembu yang b ertubuh dan b ersuara, dari p erhiasan-p erhiasan emas mereka. Apakah mereka tidak m engetahui bahwa anak
lernbu itu tidak dapat b erbicara dengan mereka dan tidak dapat menun-jukkan jalan kepada mereka, mereka menjadikannya sebagai sesembahan,
dan mereka adalah orang-orang yang dhalim. (al-A'raf :148)
Bentuk kemusyirikan ka um Nasrani adal ah menuhankan nabi Isa. Mengenai ha l i ni
Allah a . b er rman:
Orang-orang Ya hudi b erkata: "Uzair itu putra Allah" dan orang-orang Nas-rani b erkata: "A l-Masih itu putra Allah". Demikian itulah ucapan mere-ka dengan mulut mereka, mereka meniru orang ka r terdahulu. Allah
melaknati mereka, bagaimana mereka sampai b erpaling. (at-Taubah:
30)
Orang-orang Ma jusi melakukan kesyirikan dalam b entuk menyembah api. Sedangkan
Arab jahiliyah melakukan kemusyirikan dalam b entuk mengambil p emb eri syafa'at dari
selain Allah. Mengambil mereka sebagai p erantara kepada Allah, hal itu semua dengan
keyakinan bahwa Allah-lah yang telah menciptakan lang it dan bumi. Allah menjelaskan
hal ini dalam rman-Nya:
Dan orang-orang yang mengambil p elindung selain Allah (b erkata): "Ka-mi tidak menyembah mereka kecuali supaya mereka mendekatkan kami
kepada Allah dengan sedekat-dekatnya. (az-Zumar: 3)
Dalam ayat lain Allah b er rman:
Bahkan mereka mengambil p emb eri syafa'at selain Allah. Katakanlah: "Dan
apakah kamu (masih mau mengambilnya juga) meskipun mereka tidak
memiliki suatupun dan tidak b erakal. (az-Zumar: 43)
Semua itu adal ah bukti bahwa p erbuatan sy irik akan tetap terjadi di tengah-tengah
umat manusia dengan b eragam b entuknya. Dalam b eb erapa hadits Rasulullah telah
menjelaskannya kepada kita:
Tidak akan datang hari kiamat hingga b eb erapa kabilah dari umatku meng iku-ti kaum Musyirikin, dan hingga b eb erapa kabilah dar umatku kembali menyem -bah b erhal a. (HSR Abu Dawud)
Dari Aisyah Rasulullah b ersab da:
Tidak akan hilang siang dan malam hingga al-L atta don al-Uzza kembali
disembah. (HSR Muslim)
Dan Abu Hurairah Rasulullah b ersab da:
Tidak akan datang hari kiamat hingga wanita -wanita suku Daus thawaf men-gitari Dzil Khalasah, b erhala yang dulu disemba h suku Daus pada masa
jahiliyah di Tabalah (sebuah tempat di negeri Yaman)
Hadits-hadits di atas adalah isyarat bahwa umat ini akan kembali terp erosok ke dalam
lubang kemusyri kan, disadari ataupun tidak. A pa yang disebutkan Rasulullah tadi
b enar-b enar menjadi kenyataan. Bahka n b entuk-b entuk syirik yang dilakukan ka um
Muslimin pada hari ini lebih parah daripada kemusyrikan Arab jahiliyah.
Contohnya kaum Tasawwuf, diantara mereka ada yang b erkeyakinan bahwa Rasul-ullah mengetahui p erkara ghaib, mengatur p emb eria n rezeki dan lain-lainnya. Sep erti
yang tertuang dala m syair seorang Su yang b ernama al-Bhusairi.
Sesungguhnya diantara kedermawananmu
Adalah dunia dan kehayaan yang ada di
dalamnya Dan diantara ilmumu
Adalah ilmu l auhul mahfudz dan Qalam (takdir)
Lebih dari itu, sebagian kaum Su ada yang b erkeyakinan bahwa diantara para wali
(atau yang mereka anggap wali) ada yang mendapat kuasa dari All ah untuk mengatur
alam semesta. Seorang p enuli s Su b erkata dalam kitabnya yang b erjudul: al-Kaa
FirRaddi 'Alal Wahabi sebagai b erikut: "Sesungguhnya Allah memiliki b eb erapa hamba
yang bila mengatakan kepada sesuatu: "Kun" (jadilah) maka ia akan terjadi!"
Dan yang lebih parah dari itu, sebagian kaum Su memp ercayai bahwa Allah menitis
kepada para Makhluk-Nya. Sep erti aqidah Ibnu Arabi,
1 yang p ernah b erkata dalam
syairnya :
Tuhan adalah hamba, hamba adalah Tuhan
Duhai kiranya siapakah yang mukallaf (yang b ertugas b eribadah)
1 bukan Ibnul 'Arabi, karena b eliau (Ibnul 'Arabi) te rmasuk ulama.
Keyakinan-keya kinan sep erti itu tidaklah dimiliki oleh Arab jahiliyah, mereka masih
meyakini bahwa Allah adalah Pencipta dan Pengatur alam semesta. Simaklah rman
Allah b erikut ini:
Dan siapakah yang mengatur segaka urusan? Mereka rnen jawab: "Allah".
(Yunus:31)
Syirik Ditinjau Dari Akibat Yang Ditimbulkan
1. Syirik Akbar (syirik besar)
Syirik Akbar yaitu yang mengakibatkan p elakunya ke luar dari agama Islam, serta
kekal selama-lamanya dalam neraka bila tidak taubat darinya.
Hakikat syirik akbar adalah "memalingkan salah satu jenis ibadah kepada selain Allah!".
Sep erti m em ohon kepada selain Allah, menyemb elih hewan kurban yang ditujukan untuk
selain Allah, b ernadzar untuk selain Allah, takut kepada selain Allah, sep erti takut
kepada mayat, kuburan, jin, setan disertai keyakinan bahwa hal-hal tersebut dapat
memb eri bahaya dan mudharat kepadanya, memohon p erlindungan kepada selain Allah,
sep erti meminta p erlindungan kepada jin dan orang yang sudah ma ti , mengharapkan
sesuatu yang tidak dapat diwujudkan kecuali oleh Al lah, sep erti meminta hujan kepada
pawang, meminta p enyembuhan kepada dukun dengan keyakinan dukun itulah yang
menyembuhkannya, mengaku-ngaku mengetahui p erkara ghaib dan lain-lainnya.
Macam-Macam Syirik Besar
Syirik b esar ada b eb erapa macam:
1. Syirik dalam b erdo'a
Ya itu meminta kepada selain A llah, di samping meminta kepadaNya.
Allah b er rman dalam kitab-Nya:
Maka apabila mereka naik kapal, mereka b erdo'a hanya kepada Al-lah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya Namun tatkala Allah
nernyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka kembali
memp ersekutukan Allah. (al-Ankabut: 65)
Dalam ayat lain Allah b er rman: Dan orang-orang yang kamu seru selain Allah tiada mempunyai apa-apa
walaupun setipis kalit ari. Jika kamu meminta kepada mereka, mere-ka tiada mendengar seruanmu dan kalau mereka mendengar mereka
tidak dapat memp erkenankan p ermintaanmu. Dan dihari kiamat
mereka akan mengingkari kemusyrikanmu. Dan tidak ada yang da-pat memb eri kan keterangan kepadamu sebagaimana yang dib erikan
oleh Yang Maha Mengeta hui. (Faathir: 13-14)
2. Syirik Dalam Sifat Allah
Sep erti keyaki nan bahwa para nabi dan wali mengetahui p erkara-p erkara ghai b.
Allah telah membantah keyakinan sep erti itu di dalam rman-Nya:
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, tidak ada yang
mengetahuinya kecual i Dia sendiri. (al-An'am:59)
Dalam ayat lain Allah b er rman
(Dialah Rabb) Yang Mengetahai p erkara ghaib, maka Dia tidak memp er-lihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu, kecuali kepada
Rasul yang diridhai-Nya . (al-Jin: 26-27)
Pengetahuan tentang hal yang ghaib merupaka n sala h satu hak istimewa Allah.
menisbatkan hal tersebut kepada selainNya adalah syirik akbar.
3. Syirik Dalam Mahabbah (Kecintaan)
Ya itu mencintai seseorang, baik wali atau l ainnya sebagaimana mencintai Allah
atau menyetarakan cintanya kepada makhluk dengan ci ntanya kepada All ah. Men-genai hal ini Allah b er rman:
Dan diantara manusia ada orang-orang yang m enyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaima na rnereka
mencintai Allah, adapun orang-orang yang b eriman sangat ci ntanya
kepada Allah. (al-Baqarah:165)
Ya ng dimaksud dengan mahabbah (kecintaan) dalam ayat ini adalah mahabbatul
ubudiyah, 2yaitu cinta yang dibarengi dengan ketundukan dan kepatuhan mutlak 2
Cinta yang mengandung unsur ibadah serta mengutamakan yang dicintai daripada yang lainnya. Mahabbah sep erti ini adalah hak istimewa Allah. Hanya All ah sa ja yang b erhak dicintai sep erti itu,
tidak b oleh dip erlakukan dan disetarakan dengan Nya sesuatu apapun.
Mahabbah terbagi dua:
a) Mahabbah Mahdhah (Mahabbah Ubudiyah)
yaitu mahabbah (kecintaan) yang membuat tunduk dan patuh kepada yang
dicintai. Ini hanyalah bagi Allah semata.
b) Mahabbah Musytarikah
Terbagi manjadi tiga jenis:
i. Mahabbah Thabi'iyah (kecintaan kepa da sesuatu secara tabiat). Sep erti
kecintaan orang yang lapar kepa da makanan.
ii. Mahabbah Isyfaq (kasih sayang) sep erti: Keci ntaan (kasih sayang) orang
tua kepada anaknya.
iii. Mahabbah Unus dan Ilf sep erti: kecintaan seseorang kepada temannya.
Ketiga jenis mahabbah di atas tidaklah membuat seseorang tunduk dan patuh
secara mutlak kepada yang dicintai. Hal itu wa jar sa ja terdapat pada di ri
seseorang hamba. Namun harus dip erhatikan, j ika b ertabrakan antara ma-habbah mahdhah dengan mahabbah musytarikah, maka kita wa j ib mendahu-lukan mahabbah mahhdah. Dali lnya rm an Allah,
Katakanlah: "Ji ka bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu,
isteri-isterimu, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usa-hakan, p erniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripa-da Allah dan Rasul-Nya dan dari jihad di jalan-Nya, maka tung-gulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah
tidak memb eri p etunjuk kepada orang-orang fasik. (at-Taubah:24)
4. Syirik Dalam Ketaatan
Ya itu ketaatan kepada makhluk, baik wali ataupun al ama dan la in-lainnya, dalam
mendurhakai Allah. Sep erti: mentaati mereka dalam m enghal alkan apa yang di-haramkan Allah a ta u mengharamka n apa yang dihalalkan oleh Allah
Mengenai hal ini Allah b er rman:
Mereka menjadikan orang-orang alim, dan rahib-rahib mereka sebagai
Tuhan selain Allah. (at-Taubah:31)
Rasulullah p ernah membacakan ayat tersebut di hadapan 'Adiy bin
Hatim athTha'i, dia dahulunya memeluk agama Nasrani, 'Adi y langsung
b erkata: "Yaa Rasulullah, kami dahulunya tidak menyembah mereka!
Rasulullah, pun b ersab da:
Bukankah mereka menghalalkan apa-apa yang diharamkan Allah, lalu
kamu juga ikut menghalalkannya, mereka m engharam kan apa-apa yang
dihalalkan Allah, lalu kamu ikut mengharamhannya?"
"Benar"! jawab 'Adiy.
"Begitulah dahulunya kamu menyembah mereka"! jawab Beliau. (HSR
Tirmidzi).
Taat kepada ulama dalam hal kemaksiatan inilah yang dimaksud dengan menyem-bah b erhal a mereka! Berkaitan dengan ayat di atas, Rasulull ah menegaskan:
Tidak ada ketaatan kepada m akhluk dalam hal b ermaksiat kepada al-Khaliq (All ah). (HSR Ahmad)
5. Syirik Khauf (Takut)
Ya itu keyakinan bahwa sebagian makhluk, baik wali ataupun yang lainnya yang
sudah meninggal duni a, atau makhluk-makhluk yang ghaib bisa melakukan dan
mengatur urusan serta mendatangkan mudharat. Karena keya kinan itulah m ereka
menjadi takut kepada wali-wali atau makhluk-makhl uk ghaib tersebut.
Kaum Musyrikin Arab menyakini bahwa b erhala-b erhala mereka dapat menim-pakan madharat kepada manusia. Oleh karena itu mereka menakut-nakuti Rasul-ullah dengan b erhala-hala tersebut. Allah menceritakannya di dalam al-Qur'an:
Bukankah Allah cukup sebagai p elindung hamba-hamba-Nya? Dan mere-ka menakut-nakuti kamu dengan (sesembahansesembahan) yang se-lain Al lah. (az-Zumar:36)
Keyakinan sep erti ini merupakan syirik akbar yang mesti dijauhi.
Jenis-Jenis Khauf
a) Khauf Sirri
Yaitu: Takut kepada selain Allah b erupa b erhala, thaghut, mayat, makhluk
ghaib sep erti jin, dan orang-orang yang sudah mati, dengan keyakinan bah-wa mereka dapat menimpakan mudharat kepada makhluk. Khauf sirri ini
termasuk salah satu jenis ibadah yang harus dimurnikan bagi Allah semata.
Allah b er rman:
Janganlah kamu takut kepada mereka, takutlah kamu kepada-Ku
jika kamu b enar-b enar orang b eriman. (Ali Imran:175)
b) Takut Yang Menyebabkan Seseorang Meninggalkan Kewa jibannya,
sep erti: Takut kepada seseorang sehingga menyebabkan kewa jiban diting-galkan. Takut sep erti ini hukumnya haram, bahkan termasuk syirik ashghar
(syirik kecil). Berkaitan dengan hal tersebut, Rasulullah b ersab da:
Janganlah seseorang dari kamu menghinakan dirinya!
Shahabat b ertanya: "Bagaimana mungkin seseorang menghinakan
dirinya sendiri!" Rasul b ersab da: "Yaitu, ia melihat hak Allah yang
harus di tuna ikan, namun tidak di tuna ikannya' Maka Allah akan b erka-ta padanya di hari kiamat: "Apa yang mencegahmu untuk mengu-capkan b egini dan b egini?". Ia menjawab: "Karena takut kepada
Allah b erkata: Seharusnya hanya "kepada-Ku sa ja engkau takut."
(HSR Ibnu Ma jah dari Abu Said alKhudri)
c) Takut Secara Tabiat
Yaitu takut yang timbul karena trah manusia sep erti takut kepada hewan
liar, binatang buas, atau kepada orang jahat dan lain-lainnya. Takut jenis
ini tidak termasuk syirik, hanya sa ja seseorang janganl ah terlalu didominasi
rasa takutnya sehingga dapat dimanfaatkan setan untuk menyesatka nnya.
6. Syirik Hulul
Ya itu memp ercayai bahwa Allah menitis kepada makhluk-Nya. Ini adalah aqi dah
Ibnu Arabi dan keyakinan sebagian kaum Su yang ekstrem. Hingga di antara
mereka ada yang b erkata da lam syairnya:
Anjing dan babi tidak lebih melainhan tuhan kita juga
Dan tidak l ebih, Allah itu hanyalah seseorang rahib yang ada di g ereja.
Maha suci Allah dan apa yang mereka ucapkan. Sangat buruklah kalimat yang keluar dari mulut-mulut mereka, yang mereka ucap-kan itu hanyalah dusta b elaka.
7. Syirik Tasharruf
Ya itu keyakinan bahwa sebagian para wali m iliki kuasa untuk b erti nda k dalam
mengatur urusa n makhluk. Mereka menamakan para wa li tersebut dengan "Wali
Quthub", di Negeri Pakistan orang awam menyebutnya: "Pauc Piir" (wali lima),
yang diyakini b erhak mengatur jagad raya. Keyakinan sep erti ini jelas lebih sesat
daripada keyakinan Musyrikin Arab yang masih menyakini Allah sebagai Pencipta
dan Pengatur alam semesta.
8. Syirik Hakimiyah
Termasuk syirik haktmiyah adalah m embuat unda ng-undang yang b ertentangan
dengan syari'at Islam, serta memb olehkan dib erlakukannya undang-undang terse-but atau b eranggapan bahwa hukum Islam tidak sesuai lagi dengan zaman.
Ya ng tergolong musyri k dalam hal ini adalah para hakim yang membuat dan mem-b erlakukan undang-undang, serta orang-orang yang mematuhinya, jika m enyakini
keb enaran undang-undang tersebut dan rela dengannya.
9. Syirik Tawakkal
Secara etim ologi, tawakkal ialah b ersandar dan pasrah, jadi tawakkal termasuk
amalan hati. Secara syar'i adalah pasrah dengan seb enar-b enarnya dan menyer-ahkan p erkara kepada Alla h setelah b erusaha dengan sungguh-sungguh. Ia terma-suk jenis ibadah yang wa jib dimurnikan bagi Allah sa ja. Allah b er rman dalam
kitab-Nya:
Hendaklah kamu b ertawakkal kepada Allah sa ja, jika kamu b enar-b enar
orang yang b eriman. (al-Maidah: 23)
Tawakkal ada tiga jenis:
a) Tawakkal dalam p erkara yang hanya mampu dilaksanakan oleh Al-lah sa ja. Tawakkal jenis ini harus diserahkan kepada Allah semata, jika
seseorang menyerahkan atau memasrahkannya kepada selain Allah, maka ia
termasuk Musyrik.
11
Team Abdi ALLOH Swt
b) Tawakkal dalam p erkara yang mampu dilaksanakan para makhluk.
Tawakkal jeni s ini seharusnya juga diserahkan kepada Allah, sebab menyer-ahkannya kepada makhluk termasuk syirik asghar (syirik kecil).
c) Tawakkal dalam arti kata mewakilkan urusan kepada o rang lain
dalam p erkara yang mampu dilaksanakannya. Sep erti: Dala m aru-san jual b eli, p ernikahan da n lain-lainnya. Tawakkal jenis ini dip erb o lehkan,
hanya sa ja, hendaklah seseorang letup b ersandar kepada Allah meskipun uru-san itu diwaki lkan kepada makhluk.
10. Syirik Niat Dan Maksud
Ya itu b eribadah denga n maksud mencari pamrih manusia semata, mengenai hal
ini Al lah b er rman:
Barangsiapa menghendaki kehidapan dunia dan p erhiasannya , niscaya Kami b erika n
kepada mereka balasan p ekerjaan mereka di dunia denga n sempurna, dan mereka
di dunia tidak akan dirugikan. Itula h orang-orang yang tidak memp eroleh di akhi-rat kecuali neraka, dan lenyapl ah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan
di dunia, dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan. (Hud:15-16)
Syirik j eni s ini banyak menimpa kaum Muna kin yang telah terbiasa b era mal
karena riya'.
2. Syirik Ashghar (Syirik Kecil)
Syirik Ashghar syirik yang tidak mengeluarkan p elakunya dari dienul Islam, hanya
mengurangi nilai tauhid. Ia merupakan dosa b esar yang dapat menghantar kepada
syirik akbar.
Macam-macam syirik asghar
Syirik Asghar terbagi menjadi dua:
1. Dhahir (nyata)
Syirik Dhahir juga terbagi dua:
a) Berupa ucapan
Sep erti: Bersumpah dengan selain nama A llah; Ucapan: Maa Sya Allah wa
Syi'ta (atas kehendak Allah dan kehendakmu), ucapan: "Kalan bukan karena
Allah dan karena Fulan" dan lain-lainnya Hal ini b erdasarkan sab da Nabi,
Barangsiapa yang b ersumpah dengan selain nam a Allah, maka ia
telah b erbuat syirik. (HSR Ahmad)
Dan sab da nabi yang lain:
Janganlah kamu b erkata: "Atas kehendak Allah dan kehendak fu-lan." tapi katakanlah: "Atas kehendak Allah, kemudian kehendak
fulan." (HSR Ahmad)
b) Berupa amalan
Sep erti: Memakai gelang, b enang, dan sejenisnya sebagai p engusir atau p enangkal
mara bahaya, jika ia menyakini bahwa b enda-b enda tersebut hanya sarana
tertolak atau terangkatnya bala'. Namun, bila dia menyakini bahwa b enda-b enda i tul ah yang menolak dan menangkal bala', hal itu termasuk syirik
akbar.
2. Kha (tersembunyi )
Adapun sy irik kha (tersembunyi) adalah syirik yang b ersumb er dari amalan hati,
sep erti: Riya, sumi 'ah dan lain-lainnya.
Hakikat Riya
Riya adalah m el akukan p erbuatan karena makhluk, sep erti seorang yang shalat
dan puasa karena mertua, agar dipuji orang dan lain-lainnya.
Mengenai hal ini Allah b er rman:
Barang siapa yang mengharap p erternuan dengan Rabb-Nya, hendak-lah ia mangerjakan amal shalih, dan jangan i a memp ersekutuhan
seorangpun dalam b eribadah kepada-Nya. (al-Kah : 110)
Rasulullah juga p ernah b ersab da:
Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kamu sekalian a da lah
syirik kecil yaitu Riya'. Pada hari kiamat ketika Allah mernb eri balasan
manusia atas amalan mereka, Allah b er rman.: `Pergilah ka lian kepada
orang-orang yang kalian tunjukan amalanrnu kepada mereka di dunia,
lihatlah, apaka h eng kau dapati balasan di si si mereka ?" (HSR Ahmad)
13
Team Abdi ALLOH Swt
Demikianlah selayang pandang tenta ng syirik dan macam-macamnya. Semoga Allah
memb eri tau k kepada kita semua dal am menjauhi segala macamnya. Amin Ya Robbal
Alamin.
Rasulullah menga jarkan sebuah do a kepada ummat, agar b erlindung diri dari bahaya
syirik. Do'a tersebut sebagai b erikut:
Ya a Allah, kami b erlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu, sedang kami menge-tahuinya , dan kami memohon ampun kepada-Mu (atas dosa syirik yang kami lakukan)
sedang kami tidak mengetahui nya. (HSR. Ahmad)
Pustaka
[1] Minha jul Firgatin Na ji yah Muhammad Jamil Zainu
[2] Al-Irsyad Ilaa Shahih I'tiqad Shalih bin Fauzan
[3] Kitab Tauhid Muhammad bin Ab dul Wahhab
[4] Kitab Taahid Lish-Shaf Tsalits
14
Team Abdi ALLOH Swt
Indeks
Hak istim ewa Allah, 2
ibadah, 2
Mahabbah, 7
Mahabbah Isyfaq, 8
Mahabbah Mahdhah, 8
Mahabbah Musytarikah, 8
Mahabbah Thabi' iyah, 8
Mahabbah Unus, 8
mahabbatul ubudiyah, 7
Paganisme, 2
Pauc Piir, 11
Riya, 13
Syirik, 2
Syirik Akbar, 6
Syirik Ashghar, 12
Syirik Dhahir, 12
Syirik Kha , 13
tawakkal, 11
Wal i Quthub, 11
watsan, 3
15
Team Abdi ALLOH Swt
0 komentar:
Posting Komentar