LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
“KERUSAKAN HAMA DAN
GEJALA PENYAKIT TANAMAN”
Disusun Oleh :
Nama : Aben Candra
NPM : E1J010070
Prodi : Agroekoteknologi
Co-Ass : Tri Nurhidaya
Pembimbing : Ir. Nadrawati,
MP
Laboratorium
Ilmu Hama Dan Penyakit Tumbuhan
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2011
BAB l
PENDAHULUAN
1.Tujuan Praktikum
Untuk dapat mengenal ciri-ciri
perubahab morfologi bagian tanaman atau bagian tanaman dan membedakan penyebab
perubahan tersebut.
2. Dasar Teori
Secara
umum, langkah-langkah dalam tata kerja diagnosis penyakit tanaman adalah
sebagai berikut :
1)
Identifikasi tanaman inang. Mudah sulitnya tanaman yang akan didiagnosis
tergantung dari keadaan tanamannya. Jika tanaman memiliki bagian-bagian yang lengkap,
seperti : akar, batang, bunga, buah, dan lainnya, akan lebih mempermudah
diagnosis dari pada tanaman yang tidak lengkap.
2)
Kondisi kultur teknis. Informasi tentang bagaimana tanaman yang bersangkutan
dibudidayakan dapat merupakan faktor pendukung terjadinya gangguan tanaman.
3)
Pengamatan gejala lanjutan. Pengamatan dari dekat tanpa bantuan alat pembesar
seharusnya sudah dapat menunjukan tipe penyakit yang ada, untuk lebih
meyakinkan keberadaan organisme pada atau dalam tubuh tanaman dapat dibunakan
alat pembesar bahkan alat-alat maupun proses lain.
Deteksi
dan identifikasi patogen pada beberapa kasus dapat dilakukan dengan mata
telanjang atau lensa pembesar (loup) pada tanda yang tampak. Contoh tanda yang
sering tampak pada permukaan tanaman sakit, yaitu lendir (menandakan
patogennya berupa bakteri atau mikroba satu sel), miselium yang
membentuk seperti sarang labah-labah (menandakan serangan jamur Marasmius spp.
atau Corticium spp.). (bamabang p,2006)
Macam – Macam Gejala Penyakit
Gejala dapat setempat (lesional)atau meluas (habital,
sistemik). Gejala dapat dibedakan yaitu gejala primer dan sekunder. Gejala
primer terjadi pada bagian yang terserang oleh penyebab penyakit. Gejala
sekunder adalah gejala yang terjadi di tempat lain dari tanaman sebagai akibat
dari kerusakan pada bagian
yang menunjukkan gejala primer.
Berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam sel, gejala dapat dibagi
menjadi tiga tipe pokok yaitu :
A. Tipe
Nekrotis
Tipe Nekkrotis
terdiri dari, yaitu :
1. Hidrosis : sebelum sel-sel mati
biasanya bagian tersebut terlebih dahulu tampak kebasah-basahan. Hal ini karena
air sel keluar dari ruang sel masuk ke dalam ruang antar sel.
2.
Klorosis : rusaknya kloroplast menyebabkan menguningnya bagian-bagian tumbuhan
yang lazimnya berwarna hijau.
3. Nekrosis : bila sekumpulan sel yang terbatas pada
jaringan tertentu mati, sehingga terlihat adanya bercak-bercak atau noda-noda
yang berwarna coklat atau hitam. Bentuk bercak ada yang bulat, memanjang,
bersudut dan ada yang tidak teratur bentuknya.
B.
Tipe Hipopastis
1. Kerdil (atropy) yaitu gejala habital di sebabkan karena
terhambatnya pertumbuhan sehingga ukurannya menjadi lebih kecil daripada biasanya.
2. Klorosis yaitu terjadinya penghambatan pembentukan klorofil
sehingga bagian yang seharusnya berwarna hijau menjadi berwarna kuning atau
pucat. Bila pada daun hanya bagian sekitar tulang daun yang berwarna hijau maka
disebut voin banding. Sebaliknnya jika bagian-bagian daun di sekitar tulang
daun.
3. Roset yaitu hambatan pertumbuhan ruas-ruas (internodia)
batang tetapi pembentukan daun-daunnya tidak terhambat, sebagai akibatnya
daun-daun berdesak-desakan membentuk suatu karangan.
C.
Tipe Hiperplastik
1. Erinosa yaitu terbentuknya banyak trikom (trichomata)
yang luar biasa sehingga pada permukaan alat itu (biasanya daun ) terdapat
bagian yang seperti bledu.
2. Intumesensia (intumesoensia) yaitu sekumpulan sel pada
daerah yang agak luas pada daun atau batang memanjang sehingga bagian itu
nampak membengkak, karena itu gejala ini disebut gejala busung (cedema).
3. Kudis (scab) yaitu bercak atau noda kasar, terbatas dan
agak menonjol. Kadang-kadang pecah-pecah. Di bagian tersebut terdapat sel-sel
yang berubah menjadi sel-sel gabus. Gejala ini dapat dijumpai pada daun, batang,
buah atau umbi.
D. Tipe injury
yaitu tipe kerusakan yang
disebabkan karena hilangnya sel atau jaringan akibat adanya aktivitas hama
tertentu.
Penyebab
penyakit bercak daun cordana di sebabkan oleh jamur Cordana musae (Zimm.) Honn. Jamur mempunyai konidiofor lurus atau
agak bengkokn, berwarna coklat pucat, bersekat dengan ukuran 100-220 x 4-8mm. pada
pangkalnya bmempunyai bengkakan. Konodium bulat telur terbalik memiliki 1 sekat
kadang-kadang spora agak melengkuk, berwarana agak kecoklatan. Konidium
terbentuk pada bagian nujung dan bagian
tenagh konidiofor yang agak
membengkak, terutam terbentuk pada sisi bawah daun.
. Tetapi
pada umunya C. musae di anggap
sebagai parasit sekunder yang masuk kedalam jaringan dengan mengikuti pathogen
lain, seterusnya dapat me mperluas bercak yang disebabakan oleh pathogen yanhg
pertamna tadi. Benang – benang jamur terdapat di antara sel-sel tanaman inang.
Factor yang berpengaru yaitu naungan, cuaca yang sejuk, dan adanya penyakit
bercak daun lain.( Arifin, 1987).
BAB II
METODOLOGI PENGAMATAN
1 Alat
dan Bahan
- Alat
1.
Loup
- Bahan
1.
Tanaman
cabai mengalami kerusakan fasiasi
2.
Umbi
kentang terserang nematoda
3.
Tanaman
yang terserang Cordana musae.
4.
Tanaman
kol yang mengalami atropi.
5.
Tanaman
Cabai terserang penyakit keriting
6.
Tanaman
Euphorbia hirva terserang ulat.
2 Langkah Kerja
1.
Memperhatikan
dengan teliti dan menggambar skematis tanaman atau bagian tanaman sampel yang
tersedia, terutama pada bagian yang mengalami kerusakan.
2.
Mencatat
apa saja yang berubah jika di bandingkan dengan yang normal.
3.
Mengamati
dan menggambar ada tidaknya tanda penyakit atau keberadaan binatang hama serta
menuliskan cirri-ciri yang mebedakan
dari kerusakan lainnya.
4.
Menjelaskan
bagaimana mekanisme kerusakan tersebut.
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1
Hasil Pengamatan
1.
Fasiasi pada Tanaman Cabai
1.
Nama
Inang : Daun Pisang (Musa sp)
2.
Tipe
Kerusakan : hiperplastik
3.
Ket.
Gambar :
a. Daun cabai
b. Batang cabai
terserang patogen
1.
Deskripsi
Kerusakan : Batang tanaman cabai
membesar dan pipih batangnya
melingkar-lingkar, berwarna coklat pathogen.
2.
Mekanisme
terjadinya Kerusakan : Tanaman cabai
ini di serang oleh pathogen dengan cara menyerang jaringan pada batang cabai.
2.
Injury pada Umbi Tanaman Kentang
1.
Nama
Inang : Umbi kentang
2.
Tipe
Kerusakan : Tipe Injury
3.
Keterangan
Gambar :
=> Umbi yang di serang Nematoda
1. Deskripsi
Kerusakan : Umbi tanaman kentang
berbintik-bintik. Adanya benjolan-benjolan. Warna umbi kentang kuning
keputihan,
2. Mekanisme
terjadinya Kerusakan : Umbi
tanaman kentang di serang oleh Nematoda .
3.
Penyakit Keriting pada Cabai (Capcisum onnum)
1.
Nama Inang : Capcisum
onnum
2.
Tipe
Kerusakan : Tipe Hioerplastik
3.
Keterangan
Gambar :
a. Daun yang keriting
b. Akar
c. Batang cabai
1.Deskripsi
Kerusakan : Daun pada taanaman cabai
keriting. Daunnya menjadi banyak.
2.Mekanisme
terjadinya Kerusakan : Tanaman
cabai di serang oleh
4.
Atropi pada kol
1.
Nama
Inang : kol
2.
Tipe
Kerusakan : Tipe Hipoplastik
3.
Keterangan
Gambar :
a.
Batang
kol
b.
Atrofi
pada tanaman kol
1.Deskripsi
Kerusakan :
Tanaman menjadi kerdil, kol menjadi
kerdil. Dengan bentuk batang yang memanjang ke atas.
2.Mekanisme
terjadinya Kerusakan : tanaman kol di serang oleh pathogen dengan
menghambat pertumbuhan sel.
5.
Hama Ulat pada tanaman (Euphorbia hirva)
3.
Nama
Inang: Euphorbia hirv
F
Tipe
Kerusakan : Injury
F
Keterangan
Gambar :
a. tanaman
b. ulat yang menyerang tanaman Euphorbia hirv.
4.
Deskripsi
Kerusakan : tanaman ini membentuk
gelembung pada batang tanaman dan di dalamnya tumbuh habitat ulat
5.
Mekanisme
terjadinya Kerusakan : ulat masuk ke
dalam batang tanaman sehingga batang tanaman menjadi gembung.
6.
Bercak Corana musae pada Pisang (Musa Paradisiaca)
1.
Nama
Inang : Daun Pisang
2.
Tipe
Kerusakan : Tipe Nekrotik
3.
Keterangan
Gambar : a. Daun Pisang
b. Jaringan yang mati
1.Deskripsi
Kerusakan : daun pisang kelihatan ada
bercak-bercak.
2.Mekanisme
terjadinya Kerusakan : tanaman di
serangoleh patoggen yang kemudian merusak dan mematikan sel tanaman.
III. 2 Pembahasan
1.
Tanaman cabai terserang kerusakan fasiasi
Tanaman cabai tumbuh
secara abnormalitas. Tanaman cabai ini menjadi inang pathogen untuk
melangsumgkan hidupnya. Tanaman ini m engalami pertumbuhan sel yang berlebihan.
Bagian yang di serang yaitu batang tanaman cabai yang seharusnya batangnya berbulat
dan lurus berubah menjadi pipih, lebar dan membelok, membentuk seperti spiral dan terdapat
garis-garis mengikuti bentuk spiral. Inilah di sebut sebagai Fasiasi. Tanaman
yang normal tidak demikian bentuknya. Batang tanamannya bulat, lurus dan tidak
seperti spiral. Bentuknya memang unik. Dan sepertinya jarang di temukan bentuk
serangan seperti ini. Mekanisme serangan
pada cabai ini
2.
Umbi kentang terserang nematoda
tanaman kentang yang terserang hama Nematoda yaitu pada marga Ditylencus.
Marga ini Jenis yang merusak, menyerang akar dan bagian tanaman di atas
permukaan tanah. D. destuktor merupakan
hama pada tanaman kentang. D. destuktor masuk
ke dalam umbi kentang melalui sel inti dan terjadilah bercak kecil, berwarna
putih yang berkembang sedikit di bawah permukaan. Tanaman Cabai terserang
penyakit keriting
3.
Tanaman kol yang mengalami kerusakan atropi.
Atropi
merupakan kerusakan yang terjadi karena kerdilnya suatu tanaman akibat
aktivitas (Atropy) yaitu gejala habital
di sebabkan karena terhambatnya pertumbuhan sehingga ukurannya menjadi lebih kecil daripada biasanya. Tanaman
kol ini mengalami gejala-gejala yang terjadi karena
terhambatnya atau terhentinya pertumbuhan sel (underdevelopment).
4.
Tanaman Euphorbia hirva
terserang ulat.
Tipe kerusakan ini yaitu
tipe injury. Mekanisme kerusakan pada tanaman Euphorbia hirvaa ulat
merusak dalam tubuh tanaman. Buka di luar tubuh tanaman seperti ulat-ulat yang
lain. Tetapi tanaman ini mengalami kerusakan hanya sebagian tubuh tanaman saja.
Tidak menyeluruh dampaknya terhadap tanaman Euphorbia
hirvaa.
5.
Tanaman yang terserang Cordana
musae
Tanaman
pisang menjadi tanaman inang oleh bakteri. Tipe gejala kerusakan yaitu
Hiperplastik. Gejala mula-mula pada daun pisang timbul bercak-bercak jorong
atau bulat telur, kadang-kadang berbentuk berlian, lalu memnbesar dan berwarana
coklat pucat, dengan bagian yang berwarana coklat kemerahan, di keleilingi oleh
halo berwarna kuning cerah. Seringkali bercak tampak bercincin.
bab IV
sImpulan
1.
Fasiasi pada Tanaman Cabai
Tanaman
ini m engalami pertumbuhan sel yang berlebihan. Bagian yang di serang yaitu
batang tanaman cabai yang seharusnya batangnya berbulat dan lurus berubah
menjadi pipih, lebar dan membelok,
membentuk seperti spiral dan terdapat garis-garis mengikuti bentuk
spiral.
2.
Injury pada Umbi Tanaman Kentang
Nematoda
menyerang akar dan bagian tanaman di atas permukaan tanah.Tipe Kerusakannya
yaitu Tipe Injury. Deskripsi Kerusakannya umbi tanaman kentang
berbintik-bintik. Adanya benjolan-benjolan. Warna umbi kentang kuning
keputihan. Mekanisme terjadinya Kerusakan yaitu umbi tanaman kentang di serang
oleh Nematoda .
3.
Penyakit Keriting pada Cabai (Capcisum onnum)
Gejala Tanaman yang terserang , daunnya
akan memperlihatkan gejala mengeriting ke atas. Hama ini akan menghisap cairan
pada daun yang menyebabkan daun akan mengerut, menyempit, dan permukaannya
tidak rata karena terbentuk lekukan-lekukan.
4.
Atrofi pada Kol (brassicae sp.)
Deskripsi Kerusakan yaitu Tanaman menjadi kerdil, Kol (brassicae sp.) menjadi kerdil. Dengan bentuk batang yang memanjang
ke atas.
5.
Hama Ulat pada tanaman Euphorbia hirva
Deskripsi
kerusakan yaitu itu taaman ini membentuk gelembung atau seperti pembungkakan
pada tengah-tengah ujun atas tanaman. Pada batang tanaman dan di dalamnya
tumbuh habitat ulat.
6.
Bercak Cordana musae pada Pisang (Musa Paradisiaca)
Tipe gejala
kerusakan yaitu Hiperplastik. Gejala mula-mula pada daun pisang timbul
bercak-bercak jorong atau bulat telur, kadang-kadang berbentuk berlian, lalu
memnbesar dan berwarana coklat pucat
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M. 1987 . Tesis Inventarisasi Penyakit-Penyakit Jamur
di Lapang dacn Lepas
Panen pada Pisang di
Beberapa Kabupaten di Jawa timur. Malang : Fakultas Petanian, Universitas Brawijaya
Dropkin, Viktor H. 1992 .
Pengantar Nematoda Tumbuhan .
Yogyakarta : Gajahmada Faperta
University
press
Purnomo,
Bambang . 2006. Materi Kuliah Dasar-Dasar
Perlindungan Tanaman . Bengkulu :
Universitas Bengkulu
0 komentar:
Posting Komentar