Minggu, 16 September 2012

Metode Ilmiah (Fp Unib)


METODE ILMIAH
·      Tugas akhir mahasiswa adalah skripsi
·      Skripsi merupakan karya tulis ilmiah
·      Membuat orang lain yakin dan percaya
Suatu TOPIK (misalnya UNIB) dapat dikemukakan dalam bentuk :
1.  Narasi              : tentang sejarah UNIB
2.  Diskripsi         : tentang keadaan nyata saat ini
3.  Eksposisi         : tentang tujuan dan cita-cita UNIB
4.  Argumentasi    : pernyataan orang tentang UNIB
·      Tulisan argumentatif harus berdasarkan fakta.
·      Fakta-fakta benar maka kesimpulannya akan benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

Perlu tahu landasan argumentasi yaitu :
·      Penalaran
·      Corak-corak penalaran
·      Cara menilai/menolak suatu pendapat
·      Cara menyusun tulisan argumentatif
PROPOSISI
Definisi Penalaran/Jalan pikiran?.
Penalaran dapat berupa kalimat yang berupa 
     pendapat atau kesimpulan.

Proposisi : pernyataan yang dapat dibuktikan                                   kebenarannya atau ditolak karena kesalahan                     yang terkandung di dalamnya.
Contohnya: Semua manusia akan mati
                     Durian telah punah pada tahun 2001
Proposisi bentuknya selalu kalimat, tetapi tidak 
     semua kalimat adalah proposisi seperti Kalimat
     tanya, perintah, harapan, keinginan.
Karena tidak dapat dibuktikan.

INFERENSI DAN IMPLIKASI
Proposisi dapat berupa :
èUcapan/pernyataan faktual
èKesimpulan/pendapat berdasarkan fakta
èProses berfikir sangat penting dalam penalaran.

Contohnya :
siapa yang salah dalam kecelakaan lalu lintas.
siapa yang bersalah dalam suatu persidangan.
èKasus : Ibu mendengar tetesan air dari keran
Kesimpulannya?
·      Keran mungkin sudah aus atau
·      Anaknya tidak rapat menutup keran
èCoba kemukakan beberapa contoh lainnya.
èKalau penalaran keliru maka kesimpulan salah.

WUJUD EVIDENSI
bEvidensi   : unsur terpenting tulisan argumentatif
bWujudnya   : fakta, kesaksian, informasi, autoritas
bSebagai alat bukti kebenaran
bWujud terendah berupa data atau informasi
bData/Informasi harus: diyakini kebenarannya
bPerlu diuji kebenarannya, jika diperlukan
bData/Informasi harus berupa fakta
bContoh : jumlah dosen, jumlah penduduk miskin
CARA MENGUJI DATA
1.  Observasi
Menguji di lapangan dan mengobservasi sendiri
   data/informasi tersebut
Contoh : harga beras, pohon tumbang dsb.
Kendala observasi adalah waktu, tempat dan biaya

2.   Kesaksian
Dapat langsung, dari buku atau dokumen.
Contoh : pupuk dapat meningkatkan hasil
                insektisida dapat mematikan

3.   Autoritas (pendapat seorang ahli)
Contoh : ahli penyakit jiwa, dokter kandungan,
                ahli pertanian, politikus dll.



CARA MENGUJI FAKTA
Untuk menguji apakah kenyataan/fakta memang sungguh-sunguh terjadi
1.   Konsistensi : evidensi harus konsisten
Contoh :
Permintaan keringanan SPP (Orang Tua miskin)
Permintaan ujian susulan (karena sakit)
2.  Koherensi : fakta-fakta harus koheren

CARA MENILAI AUTORITAS
¨Autoritas (Sumber berita) :
ðDapat melakukan kesalahan
ðDapat terjadi perbedaan pendapat
¨Harus dinilai   ð  bagaimana?
1.  Tidak mengandung prasangka
2.  Dilihat pengalaman dan pendidikan autoritas
3.  Nama besar/kemashuran dan prestise
4.  Koherensi dengan kemajuan
PERNYATAAN KATEGORIAL
◙ Pernyataan, statement, proposisi
    Kategori (kelas)
Perangkat dalam proposisi berfungsi sebagai:
1.  Term subyek (S)
2.  Term predikat (P)
Hubungan antara S dan P berupa :
1. tercakup                              2. di luar


gambar A                                gambar B


2. sebagian tercakup         3. sebagian di luar


gambar C                                gambar D



MACAM-MACAM P. KATEGORIAL
Afirmatif      : membenarkan (simbol A dan I)
Negatif         : menyangkal (simbol E dan O)
Contoh:
(A) Semua manusia adalah mahluk berakal budi
(E) Tidak ada kucing adalah manusia
(I)   Beberapa ular adalah binatang berbisa
(O) Beberapa orang bukan manusia jujur

Digambarkan sebagai :
(A) Semua S adalah P
(E)  Tidak ada S adalah P
(I)    Beberapa S adalah P
(O) Beberapa S bukan P

Afirmatif dan Negatif              : ciri kualitatif
Semua, tak ada, beberapa : ciri kuantitatif
Kuantitatif   ð universal (berlaku seluruh kelas)                    ð partikular (berlaku sejumlah kelas)

Jenis-Jenis Pernyataan Kategorial
1.Afirmatif Universal (A)
2.Negatif Universal (E)
3.Afirmatif Partikular     (I)
4.Negatif Partikular (O)

INTERPRETASI EKSISTENSIAL
Untuk menguji dua perangkat dalam proposisi digunakan diagram VENN. Caranya :
☻Dibuat dua lingkaran yang tumpang tindih
☻Diberi nomor 1 sampai 4
☻Tanda ‘x’ minimal ada satu anggota disitu
☻Tanda bayangan/arsiran, tidak ada anggotanya
☻Tidak ada tanda, tidak diketahui anggotanya





1. Pernyataan Afirmatif Universal (A)
Semua manusia adalah mahluk berakal budi

Gambar E





2. Pernyataan Negatif Universal (E)
Tidak ada kucing adalah manusia


Gambar F






3. Pernyataan Afirmatif Partikular (I)
Beberapa ular adalah binatang berbisa

Gambar G







4. Pernyataan Negatif Partikular (E)
Beberapa orang bukan manusia penipu



Gambar H



HUBUNGAN ANTAR PROPOSISI






Gambar I




Dari gambar di atas dapat dilihat :
A dan E (atas)            : universal
I dan O  ( bawah)       : partikular
A dan I  ( kiri)           : afirmatif
E dan O (kanan) : negatif
Jenis-jenis hubungan/relasi antar proposisi:
1.   Kebalikan (contrary) : antara A dan E
2.   Kebalikan-bawahan (sub-contrary) : antara I dan O
3.   Ketercakupan (sub-alteran) : antara A dan I ; E dan O
4.   Pertentangan (kontradiksi) : antara A dan O; E dan I

1. Relasi Kebalikan (contrary)
►jika yang satu benar, yang lain salah
►tetapi dua-duanya bisa salah
Contoh:
(A) Semua petani adalah orang-orang yang jujur (b)
(E) Tidak ada petani adalah orang-orang yang jujur ?

2. Relasi Kebalikan-bawahan (sub-contrary)
►jika yang satu salah, yang lain benar
►tetapi dua-duanya dapat benar
Contoh:
(I) Beberapa petani adalah orang-orang yang jujur
(O) Beberapa petani adalah orang yang tidak jujur

3. Relasi Ketercakupan (sub-alteran)
► kebenaran I menjamin kebenaran II
► kebenaran II tidak menjamin kebenaran I
Contoh :
(A) Semua petani adalah orang-orang yang jujur
(I) Beberapa petani adalah orang-orang yang jujur
è Bagaimana dengan E dan O?   PUTRA !!!!
E: Tdk semua dosen adalah laki-laki (B)
O: Beberapa dosen adalah bukan laki-laki (B)
4. Relasi Pertentangan (kontradiksi)
► dua pernyataan tidak bisa sama-sama benar  
    atau sama-sama salah
Contoh :
(A) Semua petani adalah orang-orang yang jujur (B)
(O) Beberapa petani adalah bukan orang jujur (S)
è Bagaimana dengan E dan I?  PUTRI !!!!!
E: Tidak ada mamalia yang bertelur (B)
I: Beberapa mamalia bertelur (S)

PERNYATAAN YANG SAMA
·      Dua pernyataan atau lebih maknanya sama?
·      Perlu diuji apakah sama atau berbeda
·      Dengan : konversi, obversi, kontraposisi
1. KONVERSI
Menukarkan S ke P atau P ke S
Proposisi awal disebut konvertan
Proposisi yang baru disebut konvers
Dua macam konversi :
1.  1. Konversi sederhana
1.2. Konversi dengan pembatasan

            KONVERSI SEDERHANA
ðHanya berlaku untuk E dan I
ðTidak berlaku untuk A dan O
Contoh :
(E) Tidak ada kucing adalah tikus (konvertan)
(E) Tidak ada tikus adalah kucing (konvers)

(I) Beberapa pejabat adalah orang-orang kaya
(I) Beberapa orang-orang kaya adalah pejabat



            KONVERSI DENGAN PEMBATASAN
A dan I mempunyai relasi sub-alteran :
(A) Semua petani adalah orang-orang yang rajin
(I) Beberapa petani adalah orang-orang yang rajin

Konversi dengan pembatasan hasilnya:
Semua petani adalah orang-orang yang rajin (konvertan)
Beberapa orang-orang yang rajin adalah petani(konvers)

Tahapannya :
a. Lakukan konversi sederhana atas pernyataan A
Semua petani adalah orang-orang yang rajin (konvertan)
Semua orang-orang yang rajin adalah petani (K. sdhn)
b. Ubah kualitatif universal ke partikular
Semua orang-orang yang rajin adalah petani
Beberapa orang-orang yang rajin adalah petani(konvers)

Hasilnya :
Pernyataan I sebagai sub alteran dari A =
Pernyataan I hasil konversi dengan pembatasan.
2.   OBVERSI
·      Proses perubahan dengan menyangkal lawan dari suatu proposisi afirmatif.
·      Pernyataan asli disebut obvertan
·      Proposisi baru disebut obvers
·      Kita perlu memahami :
èAntonim         = lawan
èKomplemen   = semua perangkat di luar                                            perangkat yang diketahui
Contoh :
Hitam antonimnya putih
Hitam komplemennya non-hitam (bukan hitam)
   seperti merah, hijau, kuning, biru, ungu dll.
☻Contoh lain?. Sebutkan!.
☻Supaya obvers = obvertan maka perlu dilakukan
   dua prosedur
1.   Mengubah kualitas dari obvertan
ðdari afirmatif menjadi negatif
ðdari negatif menjadi afirmartif

2.   Mengganti term predikat dengan komplemennya
ðdari P menjadi non-P
ðdari non-P menjadi P
 Contoh :
Semua mahasiswa adalah orang-orang intelek (A)
Tidak ada mahasiswa adalah orang-orang intelek Tidak ada mahasiswa adalah orang-orang non-intelek

Contoh lain :
1.  Semua dosen UNIB adalah PNS
2.  Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Obversnya?

Obversi berlaku untuk pernyataan A, E, I dan O
èNegative Universal (E)
Tidak ada petani adalah orang-orang jujur
Semua petani adalah orang-orang jujur
Semua petani adalah orang-orang yang tidak jujur


èAfirmatif Partikular (I)
Beberapa petani adalah orang-orang jujur
Beberapa petani adalah bukan orang-orang yang jujur
Beberapa petani adalah bukan orang-orang yang
   tidak jujur

èNegatif Partikular (E)
Beberapa pengajar adalah bukan dosen killer
Beberapa pengajar adalah dosen killer
Beberapa pengajar adalah dosen non-killer

3.   KONTRAPOSISI
Adalah proses menghasilkan proposisi baru melalui obversi, konversi dan sekali lagi obversi
Contoh :
A (Afirmatif Universal)
1.  Semua mahasiswa adalah orang yang rajin
2.   Tidak ada mahasiswa adalah orang yang tidak rajin
3.   Tidak ada orang yang tidak rajin adalah non-mahasiswa
4.   Semua orang yang tidak rajin adalah non-mhs
Arti I = II = III = IV
·      Kontraposisi berlaku juga untuk O (negatif partikular) tetapi tidak pada I (afirmatif partikular)
·      Proposisi E dapat dikontraposisikan melalui konversi dengan pembatasan

Contoh :
ðTidak ada ulama adalah orang-orang fanatik f
ðSemua ulama adalah orang-orang non-fanatik f
ðBeberapa orang-orang non-fanatik adalah
   ulama J
ðBeberapa orang-orang non-fanatik adalah bukan
   ulama J
è 1=2; 2#3 (2 menjamin 3)
     3=4; 1#4 (1 menjamin 4)


PROSES PENALARAN
Pendahuluan:
ÖKita sudah membahas dasar-dasar proses      penalaran seperti inferensi, implikasi, evidensi,        menilai data, fakta dan autoritas.
ÖBagaimana menyusun kesimpulan yang dapat   
       diterima akal sehat?
Ö Dibahas dalam berbagai corak penalaran
Ö Proses penalaran terjadi sangat komplek dan rumit
Ö Terdiri dari mata rantai yang sangat panjang
ÖBagaimana cara menghubungkan mata rantai?
ÖTiga proses penalaran : induksi, deduksi,     penolakan (salah nalar)

INDUKSI
►Induksi bertolak pada satu atau beberapa    
    fenomena individual dan diturunkan suatu 
    simpulan.
►Disebut juga corak berfikir ilmiah
►Lebih baik jika diikuti proses penalaran deduksi
►Fenomena individual merupakan data/pernyataan
    yang faktual
► Titik tolaknya adalah pernyataan/fakta/proposisi
Macam-macam penalaran induksi:
1.  Generalisasi
2.  Hipotesis dan Teori
3.  Analogi Induktif
4.  Hubungan Kausal

1. GENERALISASI
·   Bertolak dari sejumlah fenomena individual tang  
kesimpulannya bersifat umum dan mencakup
semua fenomena tadi
·   Kesimpulannya lebih baik jika berlaku juga untuk 
fenomena lain sejenis yang belum diselidiki
Dua jenis generalisasi adalah :
1.  Dengan loncatan induktif
2.  Tanpa loncatan induktif

1. Dengan loncatan induktif
èbertitik-tolak dari fakta
èfakta yang digunakan belum cukup
èkesimpulannya lemah, mudah ditolak
Contoh:
☻Di Propinsi Bengkulu terdapat 37 bahasa daerah
☻Suku Dayak masih primitif
☻Orang Padang sangat hemat
☻Orang Jawa lemah lembut
☻Orang Batak berwatak keras

2. Tanpa loncatan induktif
èfakta yang diberikan cukup banyak
èberapa banyak? tidak pasti
èkesempatan menyerang kecil
Contoh:
☻Semua logam jika dipanaskan akan memuai
☻Boss-nya seorang yang kejam
☻Dosen Metode Ilmiah killer

Generalisasi


Peristiwa A
Peristiwa B
Peristiwa C
Peristiwa D

èGeneralisasi perlu dicek/dievaluasi
Cara pengujiannya :
ðJumlah peristiwa yang menjadi dasar, makin
   banyak makin baik (ciri kuantitatif)
ðApakah sampelnya baik (ciri kualitatif)
ðPerhitungkan kekecualian yang timbul
ðPerumusannya harus absah

2. HIPOTESIS DAN TEORI
èHipotesis : dugaan yang sifatnya sementara
    Hipotesa         Analisa  : Cari dulu
    Hippotesis      Analisis  : Cari dulu
èTeori        : hipotesis yang telah diuji dan dapat                         diterapkan pada fenomena yang                                  relevan/sejenis


èHipotesis yang baik harus:
1.  Memperhitungkan evidensi yang ada
2.  Pilih hipotesis yang sederhana
3.  Hipotesis harus koheren/sesuai pengetahuan manusia

3. ANALOGI
Öbertolak dari 2 peristiwa yang mirip satu sama  
    lain
Ökesimpulannya: jika berlaku untuk yang satu,
    berlaku juga untuk yang lain
Contoh :
Reza tamatan UNIB, bekerja di Departemen Pertanian dan menunjukkan prestasi kerja yang sangat bagus. Pada saat ada formasi baru, pimpinan kantor Departemen langsung menerima Ningsih karena Ningsih alumni UNIB. Logika beliau, Ningsih pasti memiliki kualitas yang sebagus Reza. Pelamar yang lain dikesampingkan.
Pimpinan tidak melihat siapa itu Ningsih, tapi semata-mata karena Ningsih satu alumni dengan Reza.

4. HUBUNGAN KAUSAL (Hubungan Sebab Akibat)
Ada tiga pola:
         Dari Sebab ke Akibat
èKarena ada sebab maka timbul akibat
Contoh:
Sebab Diana sakit
Akibatnya dia tidak masuk kuliah
Contoh lain?
èSatu sebab dapat menimbulkan beberapa akibat:
Contoh:
Sebab    : turun hujan
Akibat   : tanah becek, selokan mampet, banjir,
               mahasiswa datang terlambat, sakit flu dsb.



è Sebab dan akibat dapat berantai
Sebab    : musim kering (el nino)
Akibat   : panen gagal (menjadi sebab)
Akibat   : harga komoditas mahal (menjadi sebab)
Akibat   : harga makanan menjadi mahal (mjd sebab)
Akibat   : minta kenaikkan uang saku dst.

         Dari Sebab ke Akibat
èBertolak dari akibat yang diketahui ke sebab
Contoh :
Nova sakit (sebagai akibat) ð pergi ke dokter
Dicari sebabnya : misalnya malaria, tipus, maag dsb

         Dari Akibat ke Akibat
èBertolak dari akibat menuju akibat yang lain, tanpa
   mencari sebab yang menimbulkan akibat tersebut
Contoh :
Seorang Ibu melihat tanah becek (sebagai akibat)
Dia berfikir jemurannya tidak kering (akibat lain)

DEDUKSI
Definisi:
proses berfikir yang bertolak dari proposisi yang sudah ada menuju proposisi baru yang berupa kesimpulan

Macam-macam corak berfikir deduktif :
1.  Silogisme Kategorial
2.  Silogisme Hipotesis
3.  Silogisme Alternatif
4.  Entimem
5.  Rantai Deduksi

Silogisme:
Proses penalaran yang menghubungkan 2 proposisi untuk menurunkan proposisi ketiga yang berupa kesimpulan



1. Silogisme Kategorial
◘ terdiri dari tiga proposisi
◘ terdapat tiga term
◘ tiap term hanya muncul dalam 2 pernyataan
Contoh :
Semua buruh adalah manusia pekerja
Semua tukang batu adalah buruh
Kesimp: Semua tukang batu adalah manusia pekerja

Pada Kesimpulan:
Predikat       : manusia pekerja      = term mayor
Subyek         : tukang batu             = term minor
Term yang tidak muncul                = term tengah

PROPOSISI SILOGISME
Jenisnya:
Premis mayor      = mengandung term mayor
Premis minor      = mengandung term minor
Kesimpulan        = berdasarkan kedua premis
VALIDITAS DAN KEBENARAN
►Validitas (kesahihan=keabsahan) tergantung
    bentuk logis silogisme
►Kebenaran tergantung fakta-fakta pendukung
►Bentuk logis silogisme ditentukan
1.   modus (p. mayor; p. minor; kesimpulan)
2.   figur (penyusunan term)
Contoh :
P. mayor      :Manusia adalah mahluk berakal budi
P. minor       : Dina adalah seorang manusia
Kesimp. : Dina adalah mahluk berakal budi
Modusnya    :
Afirmatif Universal (A)
Afirmatif Partikular (I)
Afirmatif Partikular (I)
Figurnya      : S – P
                       O – S
                       O – P


Ada 4 jenis figur :
Figur 1         Figur 2         Figur 3         Figur 4
S – P            P – S            S – P            P – S
O – S            O – S            S – O            S – O
O – P            O – P            O – P            O – P (Kesimp)

Kemungkinan yang ada :
ðPremis mayor dapat berupa : A, E, I dan O
ðPremis minor dapat berupa  : A, E, I dan O
ðKesimpulannya dapat berupa     : A, E, I dan O
ðKombinasinya ada  4 x 4 x 4      : 64 modus
ðMasing-masing modus ada 4 figur
ðJadi semuanya ada 4 x 64    : 256 figur (bentuk 
   silogisme)






MENGUJI VALIDITAS
ÖMenggunakan diagram Venn
ÖTerdapat 3 term maka perlu 3 lingkaran
ÖTerjadi delapan area

gambar 1

Pengujian AAA-1
Semua prajurit adalah orang yang gagah berani
Semua kelasi adalah prajurit
Jadi, Semua kelasi adalah orang yang gagah berani
Keterangan simbol :
O = orang gagah berani; P = prajurit; K = kelasi


Gambar 2

Kesimpulannya valid, area 3 tidak diberi bayangan yang berarti semua kelasi adalah orang yang gagah berani
Pengujian AAA-2
Semua prajurit adalah orang yang gagah berani (P-S)
Semua kelasi adalah orang yang gagah berani (O-S)
Jadi, Semua kelasi adalah prajurit (O-P)




Silogisme tersebut tidak valid, karena area 2 tidak ada bayangan yang berarti ada kelasi yang gagah
berani

Pengujian AEE-2 (Modus)
Semua pengajar adalah guru (P-S)
Tidak ada pelajar adalah guru (O-S)
Jadi, Tidak ada pelajar adalah pengajar (O-P)



Keimpulannya valid, area 3 dan 6 diarsir yang menggambarkan tidak ada pelajar yang pengajar
Pengujian IAI-3
Beberapa binatang bersayap adalah burung (S-P)
Semua binatang bersayap adalah unggas (S-O)
Maka, Beberapa unggas adalah burung (O-P)

Gambar 5

Kesimpulannya valid, area 3 disilang yang menunjukkan beberapa uanggas adalah burung

Pengujian IEI-4
Beberapa sarjana adalah usahawan
Tidak ada usahawan adalah dosen
Jadi, Beberapa dosen adalah sarjana

Gambar 6

Kesimpulannya tidak valid, seharusnya area 6 yang disilang yang menunjukkan beberapa dosen adalah sarjana
Urutan menguji validitas:
1.   Tempatkan 3 lingkaran dalam bentuk standard
2.   Tiga lingkaran tersebut membentuk 8 area
3.   Beri nomor pada area tersebut dari 1 – 8
4.   Premisnya universal, maka diberi bayangan
5.   Premisnya partikular, maka diberi tanda silang
6.   Kalau diagram terakhir sesuai kesimpulan è valid

KAIDAH-KAIDAH SILOGISME KATEGORIAL
è dari 256 figur yang ada, setelah ditest yang valid
     ada 15
Figur 1         Figur 2         Figur 3         Figur 4
AAA            AEE             AII               AEE
EAE             EAE             EIO              EIO
AII               AOO            IAI               IAI
EIO              EIO              OAO
♣ Validitas kesimpulan tergantung pemenuhan
    syarat silogisme
♣ Kebenaran tergantung dari kebenaran material:
    pengujian, penelitian, observasi dll.
Kaidah untuk menjamin kebenaran silogisme:
1.  Terdiri dari tiga proposisi
2.  Dalam ketiga proposisi ada 3 term
3.  Term pada kesimpulan sudah disebutkan pada premis mayor dan premis minor (a-b; b-c; a-c)
4.  Premisnya universal dan partikular, kesimpulannya harus partikular
5.  Kedua premis universal, kesimpulannya harus universal
6.  Premisnya positif dan negatif, kesimpulannya harus negatif
7.  Kedua premis negatif, tidak dapat disimpulkan
8.  Dua premis partikular, tidak dapat ditarik kesimpulan yang shahih


2. Silogisme Hipotesis
èRumusnya : Jika P maka Q
èPernyataan pada premis mayor bersifat hipotesis
Contoh
P. my     : Jika tidak turun hujan, maka panen gagal
P. mr     : Hujan tidak turun
Kesimp : Sebab itu panen akan gagal
Atau
P. my     : Jika tidak turun hujan, maka panen gagal
P. mr     : Hujan turun
Kesimp : Sebab itu panen tidak gagal
Contoh lainnya?

3. Silogisme Alternatif
Premis mayornya berupa proposisi alternatif
Premis minornya, menerima atau menolak
Kesimpulannya tergantung premis minornya
Contoh:
Nana pergi kuliah atau di perpustakaan
Nana sedang kuliah
Jadi, Nana tidak ada di perpustakaan
Sebaliknya
Nana pergi kuliah atau di perpustakaan
Nana tidak sedang kuliah
Jadi, Nana ada di perpustakaan
Contoh lainnya?

4. Entimem
Tujuan, agar tulisan tidak kaku/terlalu formal
Caranya dengan menghilangkan salah satu proposisi (ada dalam pikiran), dan diketahui orang lain
Contoh :
P. my       : Siapa saja yang dipilih mengikuti pertandingan            Uber Cup seorang pemain kawakan
P. mr       : Susi S. terpilih untuk mengikuti pertandingan
                  Uber Cup
Kesimp    : Susi S. adalah seorang pemain kawakan
Dalam bentuk Entimem
Susi S. adalah seorang pemain kawakan, karena itu terpilih untuk mengikuti pertandingan Uber Cup.

èPenulis harus mampu menguji kebenaran dan
   validitas kesimpulan yang dibuat
èCara menguji ð dengan menempatkan kembali
    ke Silogisme Kategorial
Misalnya :
1. Prof. Toni adalah seorang sarjana besar, karena
    ia membuat banyak penelitian
2. Prof. Toni membuat banyak penelitian, karena ia
    seorang sarjana besar
Pendapat yang mungkin timbul :
1 benar, 2 salah; 1 salah, 2 benar
1 dan 2 salah;            1 dan 2 benar

Pengujian dilakukan sbb:
Silogisme I
ðSemua orang yang membuat banyak penelitian
   adalah sarjana besar
ðProf. Toni membuat banyak penelitian
ðProf. Toni adalah sarjana besar

Silogisme II
ðSemua sarjana yang besar membuat banyak
   penelitian
ðProf. Toni adalah seorang sarjana besar
ðProf. Toni membuat banyak penelitian

Diagram Venn untuk menguji validitas
Pola keduanya adalah AII-1  è valid

Gambar 7








èKedua entimem valid, tetapi kebenarannya diragukan


Pertanyaannya adalah :
èApakah benar semua orang yang membuat
   banyak penelitian adalah sarjana besar?
èApakah benar semua sarjana yang besar
   membuat banyak penelitian?

5. Rantai Deduksi
ðlebih informal dari entimem
ðberdasarkan pengalaman ð membentuk
   rangkaian deduksi
Contoh :
¨Pengalaman makan buah belimbing masam
¨Pengalaman mengambil pelajaran Ilmu Pasti
¨Pengalaman digigit serangga







0 komentar:

Posting Komentar

 

Followers