Minggu, 07 April 2013

Hidayah dan Ilmu

Dari Abu Musa ra. Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Perumpamaan ajaran yang aku diutus oleh Allah dari hidayah dan ilmu, bagaikan hujan yang lebat yang mengenai bumi. Maka diantaranya ada yang bersih, menerima air dan menumbuhkan padang ilalang dan padang rumput yang banyak, diantaranya juga terdapat yang gersang menahan air. Maka Allah memberi manfaat manusia dengannya, mereka minum, mengairi sawah dan bercocok tanam. Air hujan juga mengenai golongan tanah yang lain yang hanya berupa tanah-tanah datar dan lunak, tidak menahan air dan tidak pula menumbuhkan rerumputan. Maka demikian perumpamaan orang yang mengerti dalam agama Allah, karena bermanfaat baginya apa-apa yang aku diutus oleh Allah, maka ia menjadi alim dan mengajarkannya. Juga perumpamaan orang yang tidak mau mengangkat kepalanya (memperhatikan) dan tidak mau menerima petunjuk Allah yang aku diutusnya." (HR. Bukhari, Muslim, An-Nasai, Ahmad, Abu Syaikh Al-Asfahani, dan Abu Ya'la).


Al-Qurtubi mengomentari hadits ini, katanya, "Nabi Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyerupakan ajaran yang dibawanya dengan hujan lebat sewaktu manusia membutuhkannya, begltu kondisi manusia sebelum diutusnya Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagaimana air hujan  menghidupi negeri yang mati.


Kemudian beliau memisalkan orang-orang yang mendengar dengan tanah yang bermacam-macam tempat jatuhnya hujan. Diantara mereka ada yang alim dan eramal dengan ilmunya serta mengajarkannya, mereka ini dimisalkan dengan tanah yang bagus dan subur menyerap air untuk kepentingan dirlnya dan menumbuhkan tanaman untuk orang lain.


Di antara mereka juga ada yang suka mengumpulkan ilmu dan menghabiskan waktunya untuk mencari ilmu, tapi ia tidak beramal dengannya atau tidak memahami ilmu yang dikumpulkannya. Akan tetapi ia menyampaikan ilmu tersebut kepada orang lain, orang seperti ini dimisalkan dengan tanah yang air hujan menggenang padanya. Sehingga banyak orang yang mengambil manfaat daripadanya, tapi bumi yang ditempati air itu tidak mendapatkan manfaatnya.


Di antara mereka ada yang mempelajari ilmu, tetapi tidak menghafal dan mengamalkannya. Orang ini seperti tanah tandus yang membaja yang tidak menyerap air dan merugikan yang lain"

(Firqatun najiyah)

 

Followers